Alat Ukur Kinerja Kinerja Keuangan
23
ini bermanfaat untuk menilai situasi perusahaan yang telah lalu serta dapat memprediksi trend perusahaan di masa yang akan
datang berdasarkan garis trend yang sudah terjadi. Dengan menunjukkan suatu pos dari laporan keuangan
mempunyai kecenderungan atau arah yang menurun, meningkat atau tetap. Jadi, trend yang dimaksud adalah menunjukkan
hubungan antara masing-masing pos dalam suatu tahun dengan tahun dasarnya.
c. Analisis Du Pont Analisi Du Pont pertama kali dikembangkan oleh
Donaldson Brown kepala keuangan Du Pont Corporation. Perusahaan Du Pont memperkenlakan suatu metode analisis
keuangan yang kemudian diakui kegunaannya oleh sebagian besar di Amerika dan kemudian analisis tersebut dikenal dengan nama
analisis Du Pont. Analisis metode Du Pont merupakan pendekatan terpadu
analisis rasio keuangan. Termasuk salah satu alat untuk mengevaluasi laporan keuangan berdasarkan komposisi laporan
keuangan di mana pos-pos laporan keuangan diurai secara mendetail.
Menurut Sawir 2005:26, memberikan definisi mengenai Analisis Du Pont sebagai berikut :
24
“Analisis Du Pont adalah analisis yang menggabungkan rasio-rasio aktifitas dan margin keuntungan atas penjualan
untuk menunjukkan bagaimana rasio-rasio tersebut berinteraksi untuk menentukan profitabilitas aktiva-aktiva
yang dimiliki perusahaan”.
Sedangkan menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott 2005:88 memberikan definisi sebagai berikut :
”Analisis Du Pont adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa profitabilitas perusahaan dan tingkat
pengembalian ekuitas” Jika rasio perputaran aktiva dikalikan dengan margin laba
penjualan, hasilnya adalah tingkat pengembalian aktiva return on assets ROA atau sering disebut juga ingkat pengembalian
investasi return on investment ROI. Return on assets ROA merupakan
pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah
keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan.
Metode analisis Du Pont sering digunakan untuk pengendalian divisi, prosesnya disebut dengan pengendalian
terhadap tingkat pengembalian investasi ROI. Jika Return on investment untuk divisi tertentu berada di bawah angka yang
ditargetkan, melalui Metode Du Pont dapat ditelusuri sebab-sebab terjadinya penurunan return on investment ROI.
25
Dengan menggunakan Metode Du Pont akan dapat dilihat return on investment ROI yang dihasilkan melalui perkalian antara
keuntungan dari komponen-komponen penjualan serta efisiensi penggunaan total aktiva di dalam menghasilkan keuntungan tersebut.
Cara penghitungan tingkat pengembalian investasi atau ROI adalah: ROI = Persentasi Laba Bersih Net Profit Margin x Perputaran
Aktiva Total Assets Turnover Dalam mengukur kinerja keuangan dengan Analisis Du Pont
terdapat beberapa komponen yang digunakan, antara lain : 1. Margin Laba Bersih atau Net Profit Margin NPM
Adalah merupakan ukuran persentase antara laba bersih Net Profit yaitu penjualan setelah dikurangi dengan seluruh beban
expense termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, maka semakin baik operasi suatu perusahaan. Rasio ini
berguna untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan melihat besarnya laba bersih
setelah pajak dalam hubungan dengan penjualan. NPM Net Profit Margin
= Laba Bersih Net Income
Penjualan Sales 2. Perputaran Total Asset atau Total Assets Turnover TATO
Adalah kecepatan berputarnya total aktiva dalam suatu periode tertentu. Total Assets Turnover menunjukkan tingkat efisiensi
26
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Total Assets Turnover penting bagi para
kreditur dan pemilik perusahaan tetapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan seluruh aktiva di dalam perusahaan, karena
hal ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva di dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio Total Assets
Turnover berarti semakkin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan.
Total Assets Turnover dapat dihitung dengan rumus : TATO Total Assets Turnover
= Penjualan Sales
Total Aktiva 3. Pengembalian terhadap Total Aktiva atau ROA Return on
Assets Rasio ini menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan
ke dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin tinggi Return On Assets perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola aktivanya dan mempunyai Assets Management yang baik. Return on
Assets dapat dihitung dengan rumus :
27
ROA Return on Assets = Net Profit Margin x Total Assets Turnover
Atau
Return On Assets =
Laba Bersih Total Aktiva
Rumus Dasar ROA Return on Assets tersebut, Pada dasarnya merupakan ringkasan dari rumusan yang lebih panjang, yaitu laba
usaha dibagi dengan penjualan, yang menghasilkan marjin laba, kemudian dikalikan dengan penjualan yang dibagi terlebih dahulu
dengan total aktiva yang menghasilkan perputaran total aktiva atau Total Assets Turnover. Itu berarti, ROA Return on Assets
merupakan perkalian antara marjin laba yang diperoleh sebuah perusahaan dengan perputaran total aktiva yang dimiliki
perusahaan tersebut. Dengan menggunakan sistem Du Pont dapat diketahui
kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan dalam meningkatkan pengembalian ekuitasnya. Hal-hal yang dapat
ditempuh antara lain : a. Meningkatkan penjualan tanpa menaikkan beban dan biaya
secara operasional. =
Laba Bersih x
Penjualan Penjualan
Total Aktiva
28
b. Mengurangi beban pokok penjualan atau beban operasi perusahaan.
c. Meningkatkan penjualan secara relatif dengan memaksimalkan penggunaan aktiva, dengan cara meningkatkan penjualan atau
mengurangi jumlah investasi pada aktiva perusahaan d. Meningkatkan penggunaan hutang relative terhadap ekuitas,
sampai titik yang tidak membahayakan keuangan perusahaan.