Tujuan Analisis Laporan Keuangan
14
1. Tujuan khusus Laporan Keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum,
posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
2. Tujuan umum Laporan Keuangan adalah : a. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perusahaan agar dapat menilai kekuatan dan kelemahannya, dapat menunjukkan pembelanjaan dan investasinya, serta
dapat meniali kemampuan memenuhi kewajiban. b. Memberikan informasi yang dapt dipercaya mengenai
perubahan dalam aktiva netto aktiva dikurangi kewajiban perusahaan yang diarahkan pada pencapaian laba.
3. Tujuan kualitatif Laporan Keuangan adalah : a. Dapat dimengerti understandability
Kualitas informasi yang menyebabkan para pemakai memahami artinya, sehingga dapat mengambil keputusan
yang relevan dari informasi yang diperolehnya. Bermanfaat atau tidaknya suatu informasi akuntansi tergantung pada
penilaian pemakainya. b. Dapat dipercaya reliable
Suatu kualitas informasi yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil membantu pemakai untuk membuat
15
prediksi mengenai hasil kejadian di masa yang lalu, kini, dan yang akan datang, atau yang mengkonfirmasikan atau
mengkoreksi pengharapan yang sebelumnya. c. Dapat diperbandingkan comparability
Informasi akkuntansi akan lebih bermanfaat bila dapat dibandingkan dengan informasi sejenis dari perusahaaan
lain, dan dapat juga lebih bermanfaat bila dapat dibandingkan dengan informasi yang serupa dalam
perusahaan yang sama tetapi pada periode yang berbeda. d. Dapat diuji kebenarannya veriviability
Kemampuan untuk menjamin bahwa suatu informasi yang dihasilkan mengandung kebenaran.
e. Netral neutrality Tidak adanya unsur bias dalam penyajian informasi
keuangan yang sengaja dihasilkan untuk mendapatkan suatu hasil yang telah diperhitungkan sebelumnya dan
harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
Laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan
keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi
16
keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus kas perusahaan dalam periode tertentu.
2.2.3 Teknik Analisis Laporan Keuangan Terdapat tiga metode analisis pada pelaksanaan laporan keuangan,
sebagai berikut : a. Analisis Horizontal
Merupakan analisis persentase kenaikan atau penurunan dari pos-pos yang sama dalam laporan keuangan komparatif . Analisis
ini dilakukan dengan cara membandingkan suatu pos laporan keuangan dengan pos yang sama dari laporan keuangan tahun
sebelumnya. b. Analisis Vertikal
Analisis vertikal ini, pos-pos dalam laporan keuangan dibandingkan dengan pos lainnya dari laporan keuangan tersebut.
Untuk pos neraca digunakan total aktiva atau total kewajiban, dan ekuitas sebagai angka perbandingannya. Sedangkan untuk pos-pos
laporan laba rugi digunakan sebagai angka dasar yaitu penjualan bersih.
c. Analisis Rasio Analisis laporan keuangan dengan menggunakan metode
analisis rasio, dibagi atas empat kategori, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas atau leverage, rasio profitabilitas.
17
Pada umumnya analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui tingkat profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan aktivitas
perusahaan. Penggolongan rasio keuangan berdasarkan tujuannya adalah : 1. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio
Adalah ukuran kinerja perusahaan dengan mengukur tingkat efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan yang ditunjukkan
oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas menunjukkan hasil akhir dari
sejumlah kebiajksanaan dan keputusan-keputusan yang diambil manajemen perusahaan, seperti profit margin, return on investment
ROI, return on total assets, return on equity ROE. 2. Rasio Aktivitas perputaran Activity Ratio
Adalah ukuran kinerja perusahaan dengan mengukur tingkat efektivitas pemanfaatan sumberdaya perusahaan. Rasio ini
membandingkan tingkat penjualan dengan investasi dalam berbagai rekening aktiva seperti perputaran persediaan, perputaran
piutang dan perputaran aktiva tetap, serta perputaran total aktiva. 3. Rasio Solvabilitas Leverage Ratio
Adalah ukuran penilaian kinerja keuangan perusahaan yang dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai
dengan hutang. Perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas rendah mempunyai risiko kerugian yang lebih kecil pada saat
18
perekonomian sedang menurun, tetapi memiliki tingkat return yang rendah pada saat perekonomian tinggi. Sebaliknya, perusahaan
dengan rasio solvabilitas tinggi menghadapi risiko kerugian yang besar tetapi kesempatan mendapat keuntungan juga tinggi. Oleh
karena itu, kesimpulannya adalah bagaimana menyeimbangkan pengembalian yang diharapkan tinggi dengan meningkatnya risiko.
4. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio Adalah ukuran penilaian kinerja keuangan perusahaan yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, seperti membayar gaji, membayar
biaya operasional, membayar hutang jangka pendek, membayar bahan baku dan lain sebagainya yang membutuhkan pembayaran
segera atau telah jatuh tempo. Rasio likuiditas ini terbagi dalam dua bentuk rasio yang sangat
umum digunakan, yaitu rasio lancar current ratio yang menghitung berapa besar kemampuan perusahaan dalam
membayar hutnang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki, dan rasio sangat lancar quick ratio acid test ratio yang menghitung
berapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
19