Perbandingan Karakteristik Turbin TINJAUAN PUSTAKA

C 1 adalah kecepatan absolute. U 1 = r 1 ω merupakan kecepatan peripheral dari runner yang berhubungan dengan radius r 1 pada posisi 1. Arah kecepatan ini sama dengan persinggungan pada posisi 1 dari lingkaran. Jika c 1 dan u 1 diketahui, maka kecepatan v 1 dari partikel air relative terhadap sudu dapat dicari. c 1 merupakan hasil penjumlahan dari v 1 dan u 1 . Jajaran genjang yang tercipta dari ketiga besaran ini disebut diagram kecepatan saat masuk ke sudu. Partikel air bergerak melewati sudu dan berubah arahnya secara berangsur- angsur sampai meninggalkan sudu pada posisi 2 seperti yang diperlihatkan gambar 2.10. Pada saat pergerakan ini partikel air mentransfer gaya impuls sesuai dengan perubahan dari arah vector kecepatan relative v 1 ke vector kecepatan relative v 2 . Nilai dari v 2 tergantung pada energi loss selama pergerakan sudu turbin. Kerugian ini dapat dinyatakan dengan dimana adalah koefisien rugi. Dari pengalaman perkiraan nilai = 0,06. Hubungan antara v 1 dan v 2 didapat menurut persamaan Bernoulli : 2.20 Pada kasus ini h 1 = h 2 maka persamaan menjadi 2.21 Dan 2.22 Besar dari kecepatan v 2 hampir sama dengan v 1 dan memiliki arah seperti yang ditunjukkan posisi 2. Persamaan umum dari daya yang ditransfer adalah : 2.23 Dimana : Q = debit air u 1 = kecepatan peripheral runner dimana pancaran air menumbuk sudu u 2 = kecepatan peripheral runner saat pacaran air meninggalkan sudu c u1 = komponen kecepatan absolute dalam arah u 1 c u2 = komponen kecepatan absolute dalam arah u 2

2.7. Turbin Kaplan

Desain hidrolis dari turbin Kaplan hampir mirip karena arah aliran dari pancaran guide vane adalah radial pada turbin Kaplan dan pada turbin bulb arahnya kira-kira axial. Ini berarti tidak ada perbedaan yang berarti dari interpretasi dari aliran melalui turbin ini. Oleh karena itu ilustrasi aliran pada turbin Kaplan juga berlaku untuk turbin Bulb. Gambar 2.11. Turbin Kaplan http:www.hydroquebec.comlearninghydroelectricitetypes-turbines.html Aliran fluida dalam ruang kosong antara aliran keluar saluran guide vane ditandai o, dan saluran masuk runner ditandai 1, merupakan pusat pusaran bebas. Aliran diasumsikan bebas dari rugi-rugi losses sepanjang saluran itu. Hubungan antara komponen rotasi c u0 dari kecepatan absolute c o dan komponen rotasi c u1 dari kecepatan absolute c 1 adalah 2.24 Kecepatan peripheral u 1 = r 1 ω. Dengan adanya sudut α pada keluaran guide vane canal dan sudut 2 pada keluaran saluran runner maka dapat digambarkan diagram kecepatan pada masukan dan keluaran runner. Pada gambar β.5 ditunjukkan tiga perbedaan sudut, ω = ω normal , ω ω normal and ω ω normal. ω = ω normal berarti kecepatan rotasi dari turbin menerima energi loss paling rendah pada keluaran yang diwakili dengan . Ini juga merupakan kondisi kerja untuk turbin yang memperoleh efesiensi hidrolis paling tinggi untuk sudut guide vane sebesar α . Daya yang ditransfer aliran dinyatakan dalam persamaan 2.25 Dari gambar 2.5 didapat bahwa kecepatan peripheral u 2 = u 1 , maka persamaan di atas menjadi : 2.26

2.8. Turbin Francis

Gambar 2.6 menunjukkan bagian axial yang melalui sebuah francis turbin dengan guide vane G dan runner R. runner diikatkan pada poros turbin. Turbin Francis dipasang pada dasar dari sebuah reservoir terbuka yang terisi air sampai level tertentu di atas guide vane. Sudut g uide vane α o diasumsikan tetap dan runner berputar pada kecepatan sudut yang tertentu dan air diisi memenuhi seluruh ruang pada runner. Melalui guide vane partikel air diasumsikan mengikuti garis pada tengah saluran guide vane seperti pada gambar 2.6. Guide vane didesain sehingga gerakan partikel air berubah dari arah radial saat masuk guide vane menjadi komponen kecepatan yang agak besar dengan arah peripheral saat keluar guide vane. Pinggir keluaran dari guide vane ditandai dengan index o, dan kecepatan

Dokumen yang terkait

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

2 27 138

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

1 56 142

Rancang Bangun dan Uji Eksperimental Pengaruh Profil Dan Jumlah Sudu Pada Variasi Kecepatan Angin Terhadap Daya Dan Putaran Turbin Angin Savonius Menggunakan Sudu Pengarah Dengan Luas Sapuan Rotor 0,9 m2

3 55 94

Instalasi Rancang Bangun Dan Pengujian Pompa Sentrifugal Sebagai Turbin Dengan Head (H) 5,18 M Dan Head (H) 9,29 M

8 66 121

Uji Eksperimental Pada Turbin Kaplan dan Analisa Performansi Dengan Variasi Jumlah Sudu Gerak Terhadap Sudut Sudu Pengarah 20o dan Jarak Vertikal 20 Cm

0 0 15

Uji Eksperimental Pada Turbin Kaplan dan Analisa Performansi Dengan Variasi Jumlah Sudu Gerak Terhadap Sudut Sudu Pengarah 20o dan Jarak Vertikal 20 Cm

0 0 2

Uji Eksperimental Pada Turbin Kaplan dan Analisa Performansi Dengan Variasi Jumlah Sudu Gerak Terhadap Sudut Sudu Pengarah 20o dan Jarak Vertikal 20 Cm

0 0 4

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 23

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Rancang Bangun Instalasi Turbin Francis Pada Head 9,29 Meter Dan Uji Eksperimental Dengan Variasi Bukaan SUDU Pengarah

0 0 36