Daya Air HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
Gambar 4.3 menunjukkan hubungan perbandingan antara besar bukaan sudu pengarah mulai dari 20 sampai 100 dengan putaran Turbin Francis
dimana putaran Turbin Francis maksimum terjadi pada bukaan sudu pengarah 20 dan mengalami penurunan pada bukaan sudu pengarah 40 hingga 100.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kerja optimal sistem instalasi Turbin Francis yaitu pada bukaan sudu pengarah 20 dimana putaran poros Turbin Francis
mencapai 310 rpm . Penurunan putaran turbin yang terjadi diakibatkan oleh hilangnya tekanan air karena kapasitas air tidak optimal pada bukaan sudu
pengarah 40 sampai 100 serta banyaknya losses pada instalasi yaitu karena banyaknya sambungan pipa elbow, reducer, tee, valve, dan flowmeter.
3.Grafik hubungan antara bukaan sudu pengarah dengan daya listrik
10 20
30 40
50 60
70 80
20 40
60 80
100
D ay
a Li
str ik
Watt
Bukaan Sudu Pengarah
Gambar 4.4. Grafik bukaan sudu pengarah vs P
listrik
Gambar 4.4 menunjukkan hubungan perbandingan antara bukaan sudu pengarah mulai dari 20 sampai 100 dengan daya listrik output generator dari
sistem instalasi Turbin Francis dimana daya listrik output maksimum terjadi pada bukaan sudu pengarah sebesar 20 dan mengalami penurunan pada bukaan sudu
pengarah 40 hingga 100. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal dari generator yaitu pada bukaan sudu pengarah 20 dimana generator mampu
menghasilkan daya listrik sebesar 72 watt. Penurunan daya listrik yang terjadi diakibatkan oleh hilangnya tekanan air karena kapasitas air tidak optimal pada
bukaan sudu pengarah 40 sampai 100 serta banyaknya losses pada instalasi yaitu karena banyaknya sambungan pipa elbow, reducer, tee, valve, dan
flowmeter.
4.Grafik hubungan bukaaan sudu pengarah dengan efisiensi sistem
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00 7,00
8,00 9,00
10,00
20 40
60 80
100
E fi
si e
n si
S iste
m
Bukaan Sudu Pengarah
Gambar 4.5. Grafik bukaan sudu pengarah vs efisiensi sistem Gambar 4.5 menunjukkan hubungan perbandingan antara bukaan sudu
pengarah mulai dari 20 sampai 100 dengan efisiensi sistem instalasi Turbin Francis dimana efisiensi maksimum terjadi pada bukaan sudu pengarah sebesar
20 dan mengalami penurunan pada bukaan sudu pengarah 40 hingga 100. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal dari sistem instalasi Turbin Francis
yaitu pada bukaan sudu pengarah 20 dimana nilai efisiensi dari sistem instalasi Turbin Francis sebesar 9,02. Penyebab penurunan efisiensi yang terjadi pada
sistem adalah sama halnya dengan penyebab terjadinya penurunan putaran turbin serta penurunan daya listrik dimana kapasitas air tidak optimal pada bukaan sudu
pengarah 40 sampai 100 serta banyaknya losses pada instalasi.