Head Efektif Intalasi Turbin Francis

Tabel 4.5. Koefisien Minor Losses Pada Pipa 6 Inchi Nama Jumlah k Tee 1 2.0 2.0 Elbow 90 1 0.4 0.4 Sisi keluar pipa 1 1.0 1.0 Total Koefisien losses minor pada pipa 6” 3.4 Maka head losses minor yang terjadi pada pipa saluran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6. Head Losses Minor Bukaan sudu pengarah Q m 3 4” m 6” m total m 20 0.01 0.94 0.05 0.99 40 0.01083 1.11 0.06 1.17 60 0.01167 1.29 0.07 1.36 80 0.01217 1.40 0.08 1.47 100 0.0125 1.47 0.08 1.55 Setelah dihitung head losses mayor dan head losses minor pada masing- masing bukaan sudu seperti tabel di atas maka head efektif pada masing-masing bukaan sudu tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 4.7. Head Efektif Bukaan sudu pengarah Head total m m m h eff m 20 9.29 0.165 0.99 8.13 40 9.29 0.191 1.17 7.92 60 9.29 0.219 1.36 7.71 80 9.29 0.237 1.47 7.58 100 9.29 0.249 1.55 7.49

4.4. Daya Air

Daya air dihitung dengan persamaan berikut ini: Dimana Q = kapasitas aliran m 3 detik g= percepatan gravitasi 9.81 m 2 detik adalah massa jenis air sebesar 1000kgm 3 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan di atas maka diperoleh daya air yang bekerja pada turbin francis seperti yang terdapat pada tabel dibawah Tabel 4.8. Daya Air Bukaan sudu pengarah Kapasitas aliran Q m 3 h eff m Daya air P Watt 20 0.010 8.13 797.96 40 0.011 7.92 841.96 60 0.012 7.71 883.10 80 0.012 7.58 904.91 100 0.013 7.49 918.15

4.5. Daya Listrik

Daya listrik merupakan daya keluaran dari sistem instalasi yang dihitung sesuai persamaan berikut: = V x I Dengan V dan I masing-masing adalah voltase dan kuat arus yang di ukur dengan menggunakan multimeter dan clamp meter selama tahap pengujian dimana pembebanan sebesar 200 watt . Dari hasil pengujian dan analisa perhitungan dengan persamaan di atas maka daya listrik yang dihasilkan oleh sistem adalah sebagai berikut. Tabel 4.9. Daya Listrik Bukaan sudu pengarah Putaran turbin rpm Putaran generator rpm Voltase V Kuat arus I Daya listrik Watt 20 310 1230 120 0.6 72 40 220 967 94.7 0.44 41 60 206 790 35 0.27 9.45 80 168 600 12 0.15 1.8 100 110 330 1 0.08 0.08

4.6. Efisiensi Sistem

Merupakan perbandingan daya keluaran dengan daya air. Efisiensi sistem dihitung sesuai persamaan dibawah ini. η sistem = x 100 Dari perhitungan dengan menggunakan persamaan di atas maka di peroleh efisiensi sistem dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.10. Efisiensi Sistem Bukaan sudu pengarah Q m 3 Daya air Watt Daya listrik Watt Efisiensi sistem 20 0.010 797.96 72 9,02 40 0.011 841.96 41 4,8 60 0.012 883.10 9.45 1,07 80 0.012 904.91 1.8 100 0.013 918.15 0.08

4.7. Grafik Hasil Pengujian

1. Grafik hubungan kapasitas aliran dengan daya air 720 740 760 780 800 820 840 860 880 900 920 940 0,006 0,007 0,00767 0,00833 0,00867 D ay a A ir Watt Kapasitas Aliran Q Gambar 4.2. grafik Q vs P air Gambar 4.2 menunjukkan perbandingan antara kapasitas aliran dengan daya air teoritis dimana semakin besar kapasitas aliran Q maka semakin besar pula daya air teoritisnya Hal ini sesuai dengan persamaan . H . g . . Q P   dimana daya P berbanding lurus dengan kapasitas aliran. 2. Grafik hubungan antara bukaan sudu pengarah dengan putaran turbin 50 100 150 200 250 300 350 20 40 60 80 100 P utaran Turbin rpm Gambar 4.3. Grafik bukaan sudu pengarah vs putaran turbin Gambar 4.3 menunjukkan hubungan perbandingan antara besar bukaan sudu pengarah mulai dari 20 sampai 100 dengan putaran Turbin Francis dimana putaran Turbin Francis maksimum terjadi pada bukaan sudu pengarah 20 dan mengalami penurunan pada bukaan sudu pengarah 40 hingga 100. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi kerja optimal sistem instalasi Turbin Francis yaitu pada bukaan sudu pengarah 20 dimana putaran poros Turbin Francis mencapai 310 rpm . Penurunan putaran turbin yang terjadi diakibatkan oleh hilangnya tekanan air karena kapasitas air tidak optimal pada bukaan sudu pengarah 40 sampai 100 serta banyaknya losses pada instalasi yaitu karena banyaknya sambungan pipa elbow, reducer, tee, valve, dan flowmeter. 3.Grafik hubungan antara bukaan sudu pengarah dengan daya listrik 10 20 30 40 50 60 70 80 20 40 60 80 100 D ay a Li str ik Watt Bukaan Sudu Pengarah Gambar 4.4. Grafik bukaan sudu pengarah vs P listrik Gambar 4.4 menunjukkan hubungan perbandingan antara bukaan sudu pengarah mulai dari 20 sampai 100 dengan daya listrik output generator dari sistem instalasi Turbin Francis dimana daya listrik output maksimum terjadi pada bukaan sudu pengarah sebesar 20 dan mengalami penurunan pada bukaan sudu pengarah 40 hingga 100. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi optimal dari generator yaitu pada bukaan sudu pengarah 20 dimana generator mampu

Dokumen yang terkait

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

2 27 138

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

1 56 142

Rancang Bangun dan Uji Eksperimental Pengaruh Profil Dan Jumlah Sudu Pada Variasi Kecepatan Angin Terhadap Daya Dan Putaran Turbin Angin Savonius Menggunakan Sudu Pengarah Dengan Luas Sapuan Rotor 0,9 m2

3 55 94

Instalasi Rancang Bangun Dan Pengujian Pompa Sentrifugal Sebagai Turbin Dengan Head (H) 5,18 M Dan Head (H) 9,29 M

8 66 121

Uji Eksperimental Pada Turbin Kaplan dan Analisa Performansi Dengan Variasi Jumlah Sudu Gerak Terhadap Sudut Sudu Pengarah 20o dan Jarak Vertikal 20 Cm

0 0 15

Uji Eksperimental Pada Turbin Kaplan dan Analisa Performansi Dengan Variasi Jumlah Sudu Gerak Terhadap Sudut Sudu Pengarah 20o dan Jarak Vertikal 20 Cm

0 0 2

Uji Eksperimental Pada Turbin Kaplan dan Analisa Performansi Dengan Variasi Jumlah Sudu Gerak Terhadap Sudut Sudu Pengarah 20o dan Jarak Vertikal 20 Cm

0 0 4

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 24 Sudu Pada Head 5,21 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 23

Uji Performansi Turbin Pelton Dengan 26 Sudu Pada Head 9,41 Meter Dan Analisa Perbandingan Menggunakan Variasi Bentuk Sudu

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Rancang Bangun Instalasi Turbin Francis Pada Head 9,29 Meter Dan Uji Eksperimental Dengan Variasi Bukaan SUDU Pengarah

0 0 36