7 3
Mata air Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah. Mata air ini berasal dari tanah dalam hampir tidak berpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan keadaan air tanah dalam.
2.3 Karakteristik Air
Menurut Linsley 1995, karakteristik air dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
2.3.1 Ciri-ciri Fisik Air
a. Kekeruhan Kekeruhan akan mengurangi kejernihan air dan diakibatkan oleh
pencemar-pencemar yang terbagi halus dari manapun asalnya yang ada di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh lempung, lanau, partikel-
partikel tanah dan pencemar-pencemar koloidal lainnya. Tingkat kekeruhan tergantung pada kehalusan partikel dan konsentrasinya.
b. Warna Air kadang-kadang mengandung warna yang banyak diakibatkan oleh
jenis-jenis tertentu dari bahan organik yang terlarut dan koloidal yang terbilas dari tanah oleh tumbuh-tumbuhan yang membusuk.
c. Rasa dan Bau Rasa dan bau pada air disebabkan oleh adanya bahan organik yang
membusuk atau bahan kimia yang mudah menguap. Air minum secara praktis terbebas dari rasa dan bau.
Universitas Sumatera Utara
8 d. Suhu
Suhu air merupakan hal yang penting jika dikaitkan dengan tujuan penggunaan, pengolahan untuk membuang bahan-bahan pencemar
serta pengangkutannya. Suhu tergantung pada sumber airnya. e. Bahan Padat Keseluruhan Sisa Zat Padat
Sisa zat padat ini diperoleh dengan menguapkan suatu contoh air dan menimbang sisanya yang telah kering. Konsentrasi bahan padat
keseluruhan dipergunakan untuk menguji kecolokan berbagai sumber air untuk berbagai pemanfaatan misalnya industri dan pertanian.
Standart Air Minum dari segi fisik menurut WHO a. Rasa
: Tidak berasa b. Bau
: Tidak berbau c. Warna
: Tidak berwarna d. Sisa zat padat
: 500 – 1000 ppm e. Derajat kekeruhan
: Tidak melebihi 5 – 15 unit Turbidity Unit 2.3.2 Ciri – ciri kimiawi air
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineralzat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan. Unsur-unsur
tersebut tidak dikehendaki kehadirannya karena dapat membahayakan kesehatan jika telah melewati ambang batas maksimal yang telah ditetapkan. Selain
membahayakan kesehatan keberadaan unsur-unsur tersebut juga dapat merusak perpipaan untuk distribusi kepada konsumen.
Untuk melihat batas maksimal keberadaan dari unsur-unsur kimia dapat dilihat standart air minum menurut WHO yang tercantum pada Tabel 2.3.2.
Universitas Sumatera Utara
9 Tabel 2.3.2
Standart air minum menurut WHO
No Unsur-Unsur Kimia
Satuan Maksimal
diperbolehkan
1 Derajat keasaman
- 9.2
2 Zat padatjumlah
mgl 1500
3 Zat organic sebagai KmnO
mgl
4
10 4
Karbondioksida sebagai CO
2
- agresif
- 5
Kesadahan mgl
10 6
Kalsium Ca mgl
200 7
Magnesium Mg mgl
150 8
Besi Fe mgl
1 9
Mangan Mn mgl
0.5 10
Tembaga Cu mgl
1.5 11
Zink Zn mgl
15 12
Chlorida Cl mgl
600 13
Sulfat SO
4
mgl 400
14 Sulfida H
2
mgl S
15 Fluorida F
mgl 2
16 Amonia
mgl 17
Nitrat NO
3
mgl 20
18 Nitrit NO
2
mgl 19
Phenol mgl
0.02 20
Arsen As mgl
0.05 21
Timbal Pb mgl
0.1 22
Selenium Se mgl
0.1 23
Chrom Cr mgl
0.05 24
Cyanida CN mgl
0.05 25
Cadmium Cd mgl
0.01 26
Air Raksa Hg mgl
0.001
2.3.3 Ciri-ciri Biologis Air Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit patogen
sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri golongan Coli melebihi batas- batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli 100 ml air. Bakteri golongan coli ini
berasal dari usus besar faeces dan tanah. Air yang mengandung golongan Coli telah berkombinasi berhubungan
dengan kotoran manusia.
Universitas Sumatera Utara
10
2.4 Pengolahan Air Secara Umum