10
2.4 Pengolahan Air Secara Umum
Untuk menghasilkan air yang memenuhi karakteristik di atas tersebut maka dilakukan proses pengolahan air baku. Proses pengolahan air baku
merupakan suatu usaha untuk menjernihkan air dan meningkatkan mutu air agar dapat diminum.
Menurut Gabriel 2001, proses pengolahan air meliputi 5 tahap, yaitu : 2.4.1 Proses perifikasi proses pemurnian air
Pemurnian air dilakukan untuk merubah keadaan air dari keruh, berbau, dan berwarna, pH beraneka ragam menjadi air yang jernih bebas dari keruh dan
pH yang netral
Cara mengatasi kekeruhan dapat dilakukan dengan cara :
a Pengendapan secara alami proses sedimentasi
Dengan menenangkan air yang mengandung lumpur kasar maupun halus sehingga akan mengendap dengan perlahan-lahan.
b Melalui proses koagulasi.
Dengan melakukan reaksi pengendapan koloidal yang ada di air dengan melibatkan bahan koagulan. Bahan koagulan yang dapat dipakai adalah
FeSO
4
, FeCl
3
, Al
2
SO
4 3.
18H
2
c Proses sedimentasi aktif
O, Poly Aluminium Clorida PAC, dan lain-lain.
Apabila sudah menggunakan koagulan maka koloidal yang berada di dalam air akan mengalami pengendapan dengan sendirinya.
Universitas Sumatera Utara
11 d
Melalui Proses Filtrasi Koloidal yang telah mengalami flokulasi namun tidak terjadi pengendapan
maka usaha selanjutnya melalui proses filtrasi menggunakan saringan pasir cepat dan saringan pasir lambat
2.4.2 Proses Desinfeksi
Proses desinfeksi yaitu suatu proses usaha agar kuman patogen yang berada didalam air dipunahkan. Proses desinfeksi dapat dilakukan dengan
klorinasi. Klorinasi adalah salah satu proses desinfeksi yang digunakan untuk
membunuh mikroorganisme patogen dalam air, selain dengan ozonisasi atau dengan penyinaran ultraviolet. Klor adalah zat kimia yang sering dipakai karena
mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya. Kalau gas klor sebagai Cl
2
Cl dilarutkan dalam air, maka akan terjadi reaksi hidrolisis
dengan cepat .
2
+ H
2
O H
+
+ Cl
-
+ HOCl Asam hipoklorit akan pecah, Ion klorida Cl
-
HOCl OCl pada reksi diatas dianggap
tidak aktif
-
+ H
+
Sedangkan HOCl dan OCl
-
2.4.3 Proses Pengaturan pH air.
adalah bahan yang aktif.
Air yang telah mengalami proses koagulasi akan mengakibatkan pH air semakin rendah untuk mengatur pH menjadi pH air normal yang berkisar
Universitas Sumatera Utara
12 6,5 sd 9,2 maka dilakukan pembubuhan kapur CaO ke dalam air. Apabila
pH diluar dari range tersebut, akan mengakibatkan pipa air yang terbuat dari logam mengalami korosik sehingga pada akhirnya air tersebut
menjadi racun bagi tubuh manusia.
2.4.4 Proses Pengaturan Mineral Air Proses pengaturan mineral air dilakukan karena mineral dalam air yang
diperlukan oleh tubuh akan ikut mengendap bersama dengan proses sedimentasi setelah dilakukan pembubuhan koagulant.
2.5 Koagulasi dan Flokulasi