12 6,5 sd 9,2 maka dilakukan pembubuhan kapur CaO ke dalam air. Apabila
pH diluar dari range tersebut, akan mengakibatkan pipa air yang terbuat dari logam mengalami korosik sehingga pada akhirnya air tersebut
menjadi racun bagi tubuh manusia.
2.4.4 Proses Pengaturan Mineral Air Proses pengaturan mineral air dilakukan karena mineral dalam air yang
diperlukan oleh tubuh akan ikut mengendap bersama dengan proses sedimentasi setelah dilakukan pembubuhan koagulant.
2.5 Koagulasi dan Flokulasi
Koagulasi dilakukan terhadap air yang mengandung bahan-bahan padat terapung maupun koloidal yang menyebabkan kekeruhan. Proses koagulasi yang
umumnya menggunakan bahan koagulan akan bereaksi dengan air dan partikel- partikel yang mengakibatkan air menjadi keruh. Flokulasi dilakukan beriringan
setelah proses koagulasi dengan melakukan pengadukan cepat yang kemudian dilanjuti dengan pengadukan lambat flokulasi selama 20 hingga 30 menit. Hal
ini akan mengakibatkan bertumbukannya kumpulan-kumpulan partikel kecil yang akan membentuk partikel-partikel yang lebih besar. Berhubung dengan ukur dan
kerapatannya, partikel-partikel besar ini dapat mengendap dengan sendirinya karena adanya gaya gravitasi.
Flokulasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan berbagai cara termasuk pemutaran dayung-dayung dengan lambat, pengaliran melalui diatas dan
Universitas Sumatera Utara
13 dibawah kolam-kolam pengaduk dan penambahan suatu gas, biasanya udara
Leanslay, 1991
2.6 Aluminium Sulfat Al
2
SO
4 3
Koagulan yang umum dipakai adalah Aluminium Sulfat Al
2
SO
4 3
Menurut Paul 1995, Reaksi umum Aluminium Sulfat Al yang
lebih dikenal dengan nama tawas. Koagulan ini paling banyak digunakan karena relatif murah dan mudah diperoleh di pasaran. Di laboratorium, dosis aluminium
sulfat yang diperlukan dapat ditentukan melalui percobaan yang disebut jartest Paul, 1995
Aluminium sulfat bereaksi didalam air akan membentuk aluminium hidroksida, disamping terbentuknya asam H+, dan senyawa sulfat.
2
SO
4 3
Al di
dalam air dapat dijelaskan sebagai berikut:
2
SO4
3
2 Al
3+
+ 3 SO
4 2
-
H Ion Hidroksida berasal dari proses ioniasi dari air
2
O H
+
+ OH
-
Ion Aluminium Al
3+
kemudian akan bereaksi dengan ion hidroksida OH
-
2 Al
3+
+ 6 OH
-
2 AlOH
3 SO
3
Selain terbentuknya aluminium hidroksida akan terbentuk pula asam.
4 2
-
+ H
+
H
2
SO
4
Dengan bereaksinya Aluminium Sulfat Al
2
SO
4 3
dengan H
2
O maka akan dihasilkan H
+
yang akan menaikkan keasaman dari air. Oleh sebab itu
Universitas Sumatera Utara
14 penggunaan dosis tawas yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan pH yang
cukup besar dan air yang diolah menjadi asam. Apabila air tidak mengandung alkalinitas yang diperlukan, maka mungkin
perlu ditambahkan kapur CaO atau abu soda Na
2
CO
3
disamping pemakaian aluminium sulfat untuk memperoleh flokulasi yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
15
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN