3.3 Tahap –tahap tidur
Dalam prosesnya, tidur dibagi kedalam dua jenis. Pertama, jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam sistem pengaktivasi reticularis,
disebut dengan tidur gelombang lambat slow wave sleep karena gelombang otak bergerak sangat lambat, atau disebut juga tidur non rapid aye movement NREM.
Kedua, jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat-isyarat dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut
dengan jenis tidur paradox, atau disebut juga dengan rapid eye movement REM Aziz, 2006.
3.3.1 Tidur Non Rapid Eye Movement NREM
Tidur NREM atau tidur gelombang lambat dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh, atau juga dikenal tidur yang nyenyak .Pada tidur jenis ini,
gelombang otak bergerak lebih lambat, sehingga menyebabkan tidur tanpa mimpi. Tidur gelombang lambat disebut juga tidur gelombang delta, dengan cirri-ciri;
betul-betul istirahat penuh, tekanan darah menurun, frekuensi nafas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi berkurang, dan metabolisme menurun.
NREM tahap 1. Tahap ini merupakan tahap antara bangun dan tahap awal
tidur dengan ciri sebagai berikut ; rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari samping kesamping, frekuensi nadi dan nafas
sedikit menurun, dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung selama 5 menit. Memasuki tahap ini, Gambaran EGG memperlihatkan gelombang beta
yang berfrekuensi tinggi dan bervoltase rendah Aziz, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Tahap 2. Tahap 2 merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus
menurun dengan cirri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi nafas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme
menurun, berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit dan gambaran EEG memperlihatkan istirahat tenang pada gelombang alfa Aziz, 2006.
Tahap 3. Tahap 3 merupakan tahap tidur dengan cirri denyut nadi dan
frekuensi nafas dan proses tubuh lainnya lambat, disebabkan oleh adanya dominasi sistem saraf parasimpatis, sulit untuk bangun dan gambaran EGG
memperlihatkan tidur ringan karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis teta atau delta yang bervoltase rendah Aziz, 2006.
Tahap 4. Tahap 4 merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan
jantung dan pernafasan menurun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun, tonus otot menurun dan gambaran
EGG memperlihatkan tidur nyenyak karena gelombang lambat dengan gelombang delta bervoltase tinggi dengan kecepatan 1-2 per detik Aziz, 2006.
3.3.2 Tidur Rapid Eye Movement REM.