silang. Teori sosial yang mencakup proses penuaan yaitu teori interaksi sosial, teori penarikan diri, teori aktivitas, teori kesinambungan, teori perkembangan,
teori stratifikasi usia Maryam, 2008.
1.2.1 Teori biologi Teori genetik dan mutasi.
Menurut teori ini, menua terprogram secara genetik untuk spesies
–spesies tertentu, terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogramkan oleh molekul
– molekul DNA dan setiap sel pada saat akan mengalami mutasi sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel
–sel kelamin terjadi penurunan kemampuan fungsi sel
Immunology slow theory. Sitem imun menjadi efektif dengan
bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
Teori stress.
Teori ini mengungkapkan menua terjadi akibat hilangnya sel
–sel yang biasa digunakan tubuh. Regerenasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha, dan stress yang
menyebabkan sel –sel tubuh lelah terpakai.
Teori radikal bebas. Radikal bebas dapat berbentuk di alam bebas, tidak
stabilnya radikal bebas kelompok atom mengakibatkan oksidasi oksigen bahan- bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel
tidak dapat melakukan regenerasi.
Teori rantai silang. Pada teori rantai silang diungkapkan bahwa reaksi
kimia sel-sel yang tua atau asing menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya
Universitas Sumatera Utara
jaringan kolagen. Ikatan ini menyebakan kurangnya elastisitas, kekacauan, dan hilangnya fungsi sel.
1.2.2 Teori psikologi
Seiring dengan penambahan usia, perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungankan dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif.
Adanya penurunan dari intelektualitas yang meliputi persepsi, kemampuan kognitif, memori, dan belajar pada usia lanjut menyebabkan mereka sulit untuk
dipahami dan berinteraksi. Penurunan fungsi sensorik mengakibatkan penurunan kemampuan untuk menerima, memproses, dan merespon stimulus sehingga
terkadang akan muncul aksireaksi yang berbeda dari stimulus yang a da. Kemampuan kognitif lansia dapat dihubungkan dengan penurunan fisiologis
organ otak namun pada saat dikaji fungsi positif lebih tinggi, seperti simpanan informasi usia lanjut, kemampuan memberi alasan secara abstrak, dan melakukan
penghitungan. Kemampuan belajar yang menurun pada lansia terjadi karena keadaan fungsional organ otak dan kurangnya motivasi pada lansia yang
menganggap bahwa lansia sendiri merupakan beban bagi orang lain dan keluarga.
1.2.3 Teori sosial Teori interaksi sosial.