9 menjadi tiga bagian yaitu, pembentukan kata dengan menambahkan morfem afiks
pada bentuk dasar, pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar dan pembentukan kata dengan menggabungkan dua atau lebih bentuk dasar Muslich
2007:35.
2.2.1. Morfem
Sebelum masuk pada tiga pembahasan proses morfologi ada baiknya kita mengetahui bagian-bagian lain pembentuk pada proses morfologi. Bagian pertema
pembentuk dalam proses morfologi adalah morfem. Menurut Ramlan 1983:26 morfem adalah satuan gramatik yang paling kecil atau satuan gramatik yang tidak
mempunyai satuan lain sebagai unsurnya. Ramlan dan Muslich membagi morfem menjadi dua bagian yaitu morfem bebas dan morfem terikat.
A. Morfem Bebas
Menurut Ramlan 1983:24 morfem bebas adalah semua satuan gramatik yang dapat berdiri sendiri dalam tuturan yang biasa. Sementara menurut Muslich
2007:17 morfem bebas adalah bentuk-bentuk yang dapat dipakai secara tersendiri dalam kalimat atau tuturan.
B. Morfem Terikat
Menurut Muslich 2007:17 Morfem terikat adalah morfem yang berupa bentuk terikat yang tidak mampu berdiri sendiri baik dalam kedudukannya sebagai
kalimat maupun sebagai kata yang menjadi unsur-unsur kalimat. Sedangkan menurut Ramlan 1983:25 menyebutkan morfem terikat adalah morfem yang tidak mampu
berdiri sendiri baik dalam tuturan biasa maupun secara gramatik.
Universitas Sumatera Utara
10
2.2.2. Afiks
Menurut Ramlan 1983:48 afiks adalah suatu satuan gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata yang
memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru. Sedangkan menurut Muslich 2007:41 afiks adalah bentuk
kebahasaan terikat yang hanya memiliki makna gramatikal yang merupakan unsur langsung suatu kata tetapi bukan merupakan bentuk dasar yang memiliki
kesanggupan untuk membentuk kata-kata baru. Afiks yang letaknya berada di depan disebut prefiks. Prefiks selalu melekat di depan pada bentuk dasar seperti meN-, ber-,
di-, ter-, peN- dan seterusnya. Afiks yang letaknya berada di tengah disebut infiks. Infiks selalu melekat di tengah pada bentuk dasar seperti
–el-, -er-, -em-. Dan yang letaknya berada di belakang bentuk dasar disebut sufiks. Sufiks selalu melekat di
belakang pada bentuk dasarnya seperti –kan, -an, -i, -nya, -wan dan seterusnya.
Selain ketiga bentuk afiks tersebut ada satu lagi afiks yang disebut simulfiks. Afiks ini letaknya terpisah ada yang sebagiannya terletak di muka bentuk dasar dan
sebagaiannya terletak di belakang seperti peN-an, pe-an, per-an, ber-an, ke-an dan se-nya Ramlan 1983:51
2.2.3. Morfofonemik