Proses Pengulangan Reduplikasi Landasan Teori

12 perubahan arti yang dilambangkannya. Bentuk adalah satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksis maupun gramatis. Distribusi adalah kesanggupan afiks melekat pada kelas katakata dasar. Fungsi adalah kesanggupan afiks merubah kelas kata. Sedangkan nosi adalah arti baru yang ditimbulkan oleh proses afiksasi setelah melekatnya afiks pada kata dasar. Berikut ini penulis akan menyajikan analisis proses pembubuhan afiks berdasarkan proses morfofonemik yang terjadi pada afiks..

2.2.2. Proses Pengulangan Reduplikasi

Proses pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagian baik dengan variasi fonem maupun tidak Ramlan 1983:55. Sedangkan menurut Muslich 2007:48 proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. Ramlan membagi proses pengulangan atau reduplikasi menjadi empat. Pertama, pengulangan seluruh. Pengulangan seluruh adalah pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks misalnya buku-buku, rumah-rumah, kuda-kuda, sekali-sekali, jalan-jalan, makan-makan dan sebagainya Ramlan 1983:60. Bentuk pengulangan yang kedua adalah pengulangan sebagian. Pengulangan sebagian adalah pengulangan sebagian bentuk dasarnya. Pada bentuk pengulangam yang kedua, bentuk dasar tidak diulang seluruhnya. Hampir semua bentuk dasar pengulangan golongan ini berupa bentuk kompleks Ramlan 1983:61. Bentuk Universitas Sumatera Utara 13 pengulangan yang ketiga adalah pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. Pada bentuk pengulangan yang ketiga ini bentuk dasar diulang seluruhnya dan dikombinasi dengan proses pembubuhan afiks, maksudnya pengulangan itu terjadi bersama-sama dengan proses pembubuhan afiks dan juga bersama-sama mendukung satu fungsi Ramlan 1983:64. Misalnya, sepeda- sepedaan, makan-makanan, rumah-rumahan dan sebagainya. Bentuk pengulangan yang keempat atau yang terakhir adalah bentuk pengulangan dengan perubahan fonem. Kata ulang yang pengulangannya termasuk bagian ini sangat sedikit Ramlan 1983:66. Sebagai contoh gerak-gerik dibentuk dari bentuk dasar gerak yang diulang selurunya dengan perubahan fonem yaitu dari fonem a menjadi fonem i. Sama halnya dengan Ramlan, Muslich 2007:52 membagi jenis pengulangan menjadi tiga yaitu, pengulangan seluruh, pengulangan sebagian, pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks dan pengulangan dengan perubahan fonem. Pengulangan seluruh adalah pengulangan bentuk dasar secara keseluruhan, tanpa berkombinasi dengan pembubuhan afiks dan tanpa perubahan fonem. Pengulangan sebagian adalah pengulangan bentuk dasar secara sebagian, tanpa perubahan fonem. Pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks adalah pengulangan bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks secara bersama-sama atau serentak dan bersama-sama pula mendukung satu arti. Pengulangan dengan perubahan fonem adalah pengulangan bentuk dasar dengan disertai perubahan fonem. Universitas Sumatera Utara 14

2.2.3. Proses Pemajemukan Komposisi