4. Pemeraman dengan gas etilen atau asetilen
Pemeraman pisang dapat pula dilakukan menggunakan gas etilen atau asetilen. Asetilen adalah gas yang sering digunakan untuk keperluan mengelas.
Penggunaan gas dalam pemeraman lebih baik dibanding dengan karbit. Penggunaan gas lebih efektif bila buah yang diperam mengandung enzim
oksidase, karena gas berfungsi sebagai koenzim.Disamping itu, gas berfungsi untuk mengubah warna kulit buah dari hijau menjadi kuning dan mempercepat
kematangan buah. Buah pisang dalam bentuk tandan atau sisir diatur di rak yang diberi tutup plastik atau dalam ruang tertutup sehingga udara tidak dapat keluar.
Gas asetilen atau etilen dialirkan ke dalam ruangan, jumlahnya tergantung ruang pemeraman yang digunakan.Untuk ruangan yang penuh, dianjurkan banyaknya
gas yang dialirkan sebanyak 110 cuft untuk setiap isi 1000 cuft ruangan.Pemberian gas sebanyak satu kali sehari selama 2 hari berturut-turut.Gas
dialirkan perlahan-lahan melewati pipa dengan lubang kecil di bagian belakang. Etilen dan gas asetilen tidak berwarna, agak berbau dan mudah terdeteksi
pada konsentrasi rendah, tidak beracun untuk manusia dan hewan selama kepekatannya dibawah 1000 ppm 0,1. Campuran udara dan gas etilen lebih
dari 27.000 ppm 2,7 dapat meledak. Karena itu, harus diperhatikan benar- benar petunjuk penggunaannya. Bila gas etilen kurang mencukupi, maka
pematangan tidak merata dan warna kulit buah pucat dan ujung buah tetap berwarna hijau. Hal-hal penting yang harus diperhatikan pada proses pemeraman
buah yaitu kelembaban dan suhu diatur agar mendekati titik jenuh. Kelembaban ini dipertahankan sampai terjadi perubahan warna pada kulit buah pisang.
Pemeraman yang baik dilakukan pada suhu antara 17,5-20
o
C dengan kelembaban
75-85 Murtiningsih, et al., 1995.
Teknik Memperpanjang Masa Simpan Buah
Memperpanjang daya simpan buah pisang berarti mempertahankan buah pisang tetap segar, sehat, dan berwarna hijau dan bertujuan untuk pengaturan
distribusi atau pemasaran. Hal ini berkaitan dengan upaya: 1 menekan aktivitas biologis dengan mempertahankan temperatur rendah yang sesuai tidak
menyebabkan chilling injury dan mengendalikan komposisi udara lingkungan; 2 menekan pertumbuhan mikroorganisme perusak dengan mempertahankan
temperatur rendah; dan 3 menekan penguapan air dari buah dengan mengurangi perbedaan suhu buah dengan suhu lingkungan dan mempertahankan kelembaban
tinggi pada ruangan penyimpanan
1. Penggunaan temperatur dingin