Pemeraman dengan ethrel Pemeraman dengan kalsium karbida

pisang Raja Sere dan pisang Emas. Berdasarkan uraian di atas, pemeraman menggunakan daun, cukup dengan menggunakan 10 dari berat buah pisangnya.Daun dapat diletakkan sebagai bantalan pada dasar kemasan buah, kemudian diletakkan pisang, daun, dan pisang secara berselang-seling, kemudian ditutup dan dibiarkan 36 jam.Setelah waktu tersebut, buah dapat dikeluarkan dan dibiarkan matang sempurna.Penggunaan jumlah daun yang semakin banyak makin cepat buah menjadi matang dan akibatnya buah juga cepat rontok.Karena buah terpacu cepat matang, maka respirasi berjalan cepat, karbohidrat yang dirombak juga banyak dan menghasilkan air dan gas karbondioksida sehingga menyebabkan susut bobotnya cukup besar. Hal yang terjadi pada komposisi buah adalah penurunan kandungan vitamin C seiring dengan kenaikan dosis daun. Pada penggunaan daun 40 dari berat buah mengakibatkan susut bobot hingga 16,8 Murtiningsih, et al, 1993. Pemeraman menggunakan daun dapat dilakukan bersamaan waktunya dengan pengiriman buah, dan sesampainya di tempat tujuan tidak lebih dari 36 jam buah dapat dikeluarkan dari kemasan dan dibiarkan selama satu hari kemudian dapat dipasarkan dan dikonsumsi.

2. Pemeraman dengan ethrel

Ethrel atau ethepon adalah suatu larutan yang mengandung bahan aktif 2 chloro ethyl phosponic acid yang dapat menghasilkan etilen secara langsung pada jaringan tanaman. Dengan timbulnya etilen maka kematangan buah dapat dipercepat. Penggunaan ethrel 500, 1000, dan 1500 ppm, mempercepat buah pisang menjadi matang pada hari ke-4, sedangkan kontrol menjadi matang pada hari ke-10. Semakin tinggi konsentrasi ethrel yang digunakan perubahan warna dan pelunakan buah semakin cepat, dan pemacuan tersebut mempercepat penurunan kadar pati diiringi dengan peningkatan kadar gula dan kadar asamnya. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penggunaan ethrel dapat menyeragamkan kematangan pada pisang Raja Sere yang seringkali tidak merata. Dalam penerapannya, buah dicelup dalam larutan ethrel 1000 ppm selama 30 detik 1 ml dalam 1 liter air bersih, dan menjadi matang penuh dalam waktu 3-4 hari Murtiningsih, et al., 1995.

3. Pemeraman dengan kalsium karbida

Para pedagang pengumpul sering menggunakan batu karbit atau kalsium karbida untuk mempercepat pematangan buah pisang, karena mudah diperoleh, murah dan praktis. Caranya, batu karbit sebanyak 0,05 dari berat buah pisang, dibungkus dengan kertas koran dan dipercikkan air. Karbit kemudian diletakkan pada bagian bawah kemasan, kemudian diletakkan buah pisang dan ditutup rapat. Kondisi demikian dibiarkan selama 36 jam dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Setelah waktu stimulasi tercapai, buah dikeluarkan dan diatur pada rak- rak untuk memberi kesempatan matang sempurna. Salah satu keuntungan pemeraman dengan kalsium karbida adalah dapat diterapkan bersamaan pengemasan dan selama pengiriman yang tidak melebihi 36 jam. Sampai di tempat tujuan, buah pisang dikeluarkan dari kemasan dan diangin-anginkan paling tidak satu hari, baru dapat dipasarkan dan dikonsumsi. Namun, kelemahannya, karena buah cepat matang maka buah pisang mudah rontok dan cepat rusak ditandai dengan bintik-bintik coklat pada permukaan kulit Murtiningsih, et al., 1995.

4. Pemeraman dengan gas etilen atau asetilen