8
BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Alwi, 2007:588, konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa,
yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Ada beberapa konsep yang relevan dalam penelitian ini, yakni metafora, metafora konseptual, emosi dan
EMOSI STATIF. Konsep-konsep tersebut, perlu dibatasi untuk menghindari salah tafsir bagi pembaca.
2.1.1 Metafora
Lakoff dan Johnson dalam Mulyadi, 2010:19, metafora adalah mekanisme kognitif dalam memahami satu ranah pengalam, berdasarkan struktur konseptual
dari ranah pengalaman lain yang bertalian secara sistematis. Lakoff dalam Siregar, 2005:3 mengajukan hipotesis bahwa, metafora-metafora menayangkan peta
kognitif dari satu ranah sumber wahana kepada satu ranah sasaran. Lakoff dalam Hasibuan, 2005, metafora adalah ungkapan kebahasaan yang merupakan
kemampuan linguistik dan didukung oleh pengetahuan khusus seseorang yang maknanya tidak dapat dijangkau secara langsung dari lambang, karena makna yang
dimaksud terdapat pada predikasi ungkapan kebahasaan tersebut.
9 Metafora dianggap unsur penting dalam pengkategorisasian duniawi dan
proses berpikir manusia, yaitu sebagai gejala yang meresap terhadap bahasa dan pikiran. Paradigma kognitif melihat metafora sebagai alat untuk
mengonseptualisasikan ranah-ranah pengalaman yang abstrak ke dalam ranah yang konkrit. Selain itu, metafora merupakan jenis konseptualisasi pengalaman manusia,
yang tidak pernah luput dari setiap penggunaan bahasa alamiah Silalahi, 2005:1.
2.1.2 Metafora Konseptual
Metafora konseptual adalah segala sesuatu yang dilihat dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, direalisasikan secara kognitif melalui bahasa. Lakoff dalam
Nirmala, 2012:4, metafora konseptual merupakan poses pemahamanpenyusunan bentuk yang abstrak melalui hubungannya dengan bentuk yang konkrit atau
mekanisme kognitif sehingga seseorang dapat memandangmenghubungkan suatu jenis benda sebagai benda lain.
2.1.3 Emosi
Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat, keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan,
keharuan, kecintaan; keberanian yang bersifat subjektif KBBI, 2007. Dineen dan Verspoor dalam Mulyadi, 2010:18, Emosi ialah jenis perasaan di dalam diri
manusia sebagai hasil interaksi antara situasi sosial dan pemahamannya terhadap
10 situasi tersebut. Emosi bertumpu pada reaksi yang muncul dalam pikiran, emosi dapat
dibagi atas dua jenis, yakni: emosi aktif mis. bangga, gembira, dan lega, dsb dan emosi statif misalnya: sedih, marah, dan malu, dsb. Dalam penelitian ini terbatas
pada EMOSI STATIF.
Beberapa ahli mengelompokkan emosi ke dalam beberapa golongan, yaitu:
1. Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati,
terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan, kebencian.
2. Kesedihan : pedih, sedih, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian,
ditolak, putus asa, depresi berat. 3.
Rasa takut : ngeri, gugup, takut, cemas, khawatir, was-was, waspada, tidak tenang, kecut dan panik.
4. Kenikmatan : senang, gembira, bahagia, ringan, puas, senang, terhibur,
bangga. 5.
Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, hormat, kasmaran, mabuk kepayang.
6. Terkejut : terkesiap, takjub, terpana.
7. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka.
8. Malu : rasa malu, malu hati, kesal hati, sesak, hina, aib, hancur lebur dan
sebagainya Goleman, 2001:411-412.
11
2.1.4 EMOSI STATIF