Pembahasan Hasil Penelitian
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data yang disajikan pada sub bab 4.3.2 maka dapat dibuat suatu pembahasan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPA materi penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungannya pada siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 Semester 1 Tahun Pelajaran 2016-2017. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada perbandingan nilai IPA pra siklus, siklus I dan siklus II.
Pada pra siklus siswa yang tuntas 11 (42,3%) siswa dan yang tidak tuntas 15 (57,7%), pada siklus I siswa yang tuntas bertambah menjadi 17 (65,4%) berarti terjadi peningkatan sebanyak 6 siswa (23,1%) sedangkan siswa yang tidak tuntas berkurang sebanyak 6 siswa. Bila dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah dibuat dalam penelitian ini yaitu keberhasilan belajar siswa secara klasikal dikatakan berhasil apabila 85% siswa tuntas telah memenuhi nilai KKM yaitu 70, maka siklus I ini belum berhasil karena ketuntasan klasikal masih di bawah indikator kinerja yang ditetapkan yaitu hanya 65,5%. Hal tersebut terjadi karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar, karena biasanya dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah jadi siswa terbiasa pasif dalam kegiatan pembelajaran hanya duduk diam sebagai pendengar. Jika sudah bosan mereka akan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan materi yang diajarkan misalnya menggambar, berkali- kali ijin keluar kelas, bahkan ada yang mengganggu temannya.
Dengan memperhatikan refleki pada siklus I, maka direncanakan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan pada tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 24 siswa (92,3%) atau terjadi peningkatan dari 26,9% hasil yang diperoleh dari siklus I. Siswa yang belum tuntas sebelum diberi tindakan adalah 15 siswa dengan persentase 57,7%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, mengalami penurunan menjadi 9 siswa dengan persentase 34,6% atau terjadi penurunan sebesar 23,1%. Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi penurunan lagi menjadi 2 Dengan memperhatikan refleki pada siklus I, maka direncanakan untuk dilakukan perbaikan-perbaikan pada tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 24 siswa (92,3%) atau terjadi peningkatan dari 26,9% hasil yang diperoleh dari siklus I. Siswa yang belum tuntas sebelum diberi tindakan adalah 15 siswa dengan persentase 57,7%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, mengalami penurunan menjadi 9 siswa dengan persentase 34,6% atau terjadi penurunan sebesar 23,1%. Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi penurunan lagi menjadi 2
Selain ketuntasan belajar, keaktifan siswa juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mulai nyaman melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar. Terlihat dari kemauan siswa untuk bekerja sama dengan teman satu kelompok, dengan cara bertanya bila materi belum jelas, siswa berani memberikan pendapat kepada teman satu kelompok maupun guru. Siswa aktif mengidentifikasi video yang diputarkan guru. Selain itu siswa juga aktif mengidentifikasi gambar yang ditayangkan guru. Siswa mengerjakan LKS secara runtut. Siswa tanggap ketika namanya dipanggil untuk mencari pasangan kartu yang didapat, tidak memerlukan waktu yang lama untuk menemukan kartu pasangannya karena semua siswa memperhatikan petunjuk guru. Siswa juga aktif mengemukakan pendapatnya untuk membuat kesimpulan pembelajaran. Dengan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa sangat antusias melakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe make a match berbantuan media gambar, sehingga pada setiap siklus pembelajaran hasil belajar IPA siswa mengalami peningkatan, dan fase-fase tersebut yang mempengaruhi hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan kajian penelitian yang relevan penelitian yang dilakukan Inus tahun 2012 yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match pada Mata Pelajaran Matematika untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 04 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, meskipun diterapkan pada mata pelajaran yang berbeda terbukti bahwa model pembelajaran koopreatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Lisa Pelisia tahun 2014 yang menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui Model Cooperative Learning tipe Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Selain itu juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Era Yuliana tahun 2014 yang menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran koopreatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dirancang yaitu hasil belajar IPA dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran koopreatif tipe make a match berbantuan media gambar pada siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 Kota Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2016-2017.
Berdasarkan hasil pemaparan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran koopreatif tipe make a match berbantuan media gambar yang peneliti lakukan dapat dikatakan berhasil. Pembelajaran dengan model ini terjadi dengan proses yang cukup mengaktifkan siswa selama proses pembelajaran. Ketika siswa mencari pasangan kartu yang ia terima, siswa dituntut untuk lebih berkonsentrasi. Siswa aktif dalam berdiskusi kelompok, semangat dalam menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya. Persentase siswa yang aktif berpendapat dan memperhatikan guru ketika menjelaskan materi semakin mengingkat dari siklus I dan sikus II. Motivasi siswa yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran menyebabkan siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat sehingga menimbulkan dampak meningkatnya hasil belajar IPA.