Landasan Teoritis 1. Beberapa Pengertian Landasan Teoritis 1. Beberapa Pengertian
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESA BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESA
2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Beberapa Pengertian
a Usaha Kecil dan Menengah Usaha Kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga
maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 satu miliar rupiah atau kurang. Sementara Usaha Menengah
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai
omzet penjualan lebih dari 1 satu miliar.
2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Beberapa Pengertian
a Usaha Kecil dan Menengah Usaha Kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga
maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 satu miliar rupiah atau kurang. Sementara Usaha Menengah
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai
omzet penjualan lebih dari 1 satu miliar.
BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: 1 industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; 2 industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; 3 industri menengah dengan pekerja 20-99
orang; 4 industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih Kuncoro, 2000 ; 8. BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: 1 industri rumah tangga dengan
pekerja 1-4 orang; 2 industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; 3 industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; 4 industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih Kuncoro, 2000 ; 8.
b. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM merupakan bagian integral dalam pembangunan
nasional.yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pembangunan bidang ekonomi secara eksplisit UUD 1945 menekankan implementasi azas kekeluargaan pasal 33 ayat 1 dan
penyelenggaraan perekonomian nasional yang berdasar atas demokrasi ekonomi pasal 33 ayat 4.
b. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM merupakan bagian integral dalam pembangunan
nasional.yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pembangunan bidang ekonomi secara eksplisit UUD 1945 menekankan implementasi azas kekeluargaan pasal 33 ayat 1 dan
penyelenggaraan perekonomian nasional yang berdasar atas demokrasi ekonomi pasal 33 ayat 4.
a. penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri;
b. perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan; c. pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah; d. peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan
e. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu. Prinsip Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UU No. 202008 adalah:
2.1.2. Peran Pemerintah terhadap UKM Sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global, Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang hanya mengatur Usaha Kecil perlu diganti, agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia dapat memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha. UU tersebut
diganti dengan UU No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam UU tersebut, disebutkan peran pemerintah untuk memberdayakan UMKM.
Terkait dengan urusan pemerintahan, setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan Pasal 4 ayat 1. Kementerian Koperasi dan UKM RI merupakan Kementerian di kelompok ketiga yaitu urusan
pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah Pasal 4 ayat 2, huruf C, berkaitan dengan urusan pemerintahan bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pasal 5 ayat 3. Undang-
Undang telah memberi amanat terhadap pemerintah untuk mengembangkan UMKM. Dalam UU No.20 Tahun 208 tentang UMKM.
2.1.2. Peran Pemerintah terhadap UKM Sehubungan dengan perkembangan lingkungan perekonomian yang semakin dinamis dan global, Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil, yang hanya mengatur Usaha Kecil perlu diganti, agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia dapat memperoleh jaminan kepastian dan keadilan usaha. UU tersebut
diganti dengan UU No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam UU tersebut, disebutkan peran pemerintah untuk memberdayakan UMKM.
Terkait dengan urusan pemerintahan, setiap Menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan Pasal 4 ayat 1. Kementerian Koperasi dan UKM RI merupakan Kementerian di kelompok ketiga yaitu urusan
pemerintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah Pasal 4 ayat 2, huruf C, berkaitan dengan urusan pemerintahan bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Pasal 5 ayat 3. Undang-
Undang telah memberi amanat terhadap pemerintah untuk mengembangkan UMKM. Dalam UU No.20 Tahun 208 tentang UMKM.
2.2. Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat melalui UKM Berdasarkan uraian diatas, sangat terlihat bahwa UKM merupakan kekuatan dalam pelaksanaan ekonomi
kerakyatan. Oleh karena itu, keberadaan UKM harus dilindungi dan diberdayakan pemerintah. Dalam UU No.202008 tentang UMKM, didefinisikan bahwa pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap UKM sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan
mandiri.
2.2. Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Masyarakat melalui UKM Berdasarkan uraian diatas, sangat terlihat bahwa UKM merupakan kekuatan dalam pelaksanaan ekonomi
kerakyatan. Oleh karena itu, keberadaan UKM harus dilindungi dan diberdayakan pemerintah. Dalam UU No.202008 tentang UMKM, didefinisikan bahwa pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan usaha terhadap UKM sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan
mandiri.
keberhasilannya. Sejauh ini keterlibatan stakeholder UKM antara lain terdiri dari instansi pemerintah, lembaga pendidikan, LSM, koperasi, perbankan dan asosiasi usaha. Menurut Karsidi
dan Irianto 2005, 23 keterlibatan yang ada masih bersikap sendiri-sendiri dan kurang intergratif antara stakeholder satu dengan yang lain.
Sehingga upaya pemberdayaan UKM yang dimaksud kan dalam penelitian ini adalah menyangkut antara lai ; pemberian perizinan dan pembiayaan atau permodalan.
keberhasilannya. Sejauh ini keterlibatan stakeholder UKM antara lain terdiri dari instansi pemerintah, lembaga pendidikan, LSM, koperasi, perbankan dan asosiasi usaha. Menurut Karsidi
dan Irianto 2005, 23 keterlibatan yang ada masih bersikap sendiri-sendiri dan kurang intergratif antara stakeholder satu dengan yang lain.
Sehingga upaya pemberdayaan UKM yang dimaksud kan dalam penelitian ini adalah menyangkut antara lai ; pemberian perizinan dan pembiayaan atau permodalan.