Perubahan alur pemikiran CO ke arah intervensi komunitas

1. 2. Perubahan alur pemikiran CO ke arah intervensi komunitas

Pengertian pengorganisasian masyarakat (CO) seperti yang digambarkan di atas tentunya memiliki perkembangan alur pemikiran seiring dengan konteks situasi kemasyarakatan (Sisworaharjo, 2012). Pada masa yang lalu, sebagaimana konselor Pengertian pengorganisasian masyarakat (CO) seperti yang digambarkan di atas tentunya memiliki perkembangan alur pemikiran seiring dengan konteks situasi kemasyarakatan (Sisworaharjo, 2012). Pada masa yang lalu, sebagaimana konselor

a) Perkembangan istilah

Adi (2008: 203-216) menguraikan latar belakang kehadiran model intervensi pengembangan masyarakat (CD) sambil merujuk pada Brokensha dan Hodge (1969) dan sejarah pengorganisasian masyarakat di Amerika (Cox dan Garvin, 1987). Model intervensi pengembangan masyarakat berkaitan erat dengan disiplin Ilmu Pendidikan (education) dan Ilmu Kesejahteraan Sosial (social welfare ). “Sejarah perkembangan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari pengalaman bangsa Inggris mengembangkan daerah koloni mereka. Istilah pengembangan masyarakat didefinisikan dan diadopsi pada tahun 1948 untuk menggantikan istilah “pendidikan massa” (mass education)” (Adi, 2008: 203). Istilah “pengembangan masyarakat” kemudian dirumuskan sebagai “Suatu gerekan yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup keseluruhan komunitas melalui partisipasi aktif dan jika memungkinkan, berdasarkan inisiatif masyarakat…. Hal ini meliputi berbagai kegiatan pembangunan di tingkat distrik, baik dilakukan oleh pemerintah ataupun lembaga- lembaga nonpemerintah …. [pengembangan masyarakat] harus dilakukan melalui gerakan yang kooperatif dan harus berhubungan dengan bentuk pemerintahan lokal terdekat” (Brokensha dan Hodge, dalam Adi, 2008: 204-205).

Pemerintah kolonial Inggris kemudian mengadopsi definisi tahun 1948 tersebut dan meredefinisi secara lebih singkat ketika mereka memperkenalkan konsep pengembangan masyarakat di Malaysia. Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai “suatu gerakan yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif dari masyarakat.” (Adi, 2008: 205).

b) Faktor tempat (place)

Selain di Inggris, awal dari pengembangan masyarakat ditemukan juga di Amerika Serikat. Menurut Brokensha dan Hodge (1969, dalam Adi, 2008: 206), pengembangan masyarakat bersumber dari disiplin ilmu pendidikan, terutama perluasan pendidikan di tingkat pedesaan (rural extension program) yang diperkenalkan pada akhir abad ke-18. Program pada masa itu berfokus pada pendidikan pertanian karena banyak warga Amerika yang tinggal di pedesaan. Apabila dikaitkan dengan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Brokensha dan Hodge lebih melihat bahwa pengorganisasian masyarakat (community organization) lebih banyak diterapkan di perkotaan. Berdasarkan sejarah di atas, maka terlihat perbedaan antara pengorganisasian masyarakat (CO) dan pengembangan masyarakat (CD). Perbedaannya terdapat pada faktor tempat (place), di mana pengorganisasian masyarakat (CO) lebih mengarah ada Selain di Inggris, awal dari pengembangan masyarakat ditemukan juga di Amerika Serikat. Menurut Brokensha dan Hodge (1969, dalam Adi, 2008: 206), pengembangan masyarakat bersumber dari disiplin ilmu pendidikan, terutama perluasan pendidikan di tingkat pedesaan (rural extension program) yang diperkenalkan pada akhir abad ke-18. Program pada masa itu berfokus pada pendidikan pertanian karena banyak warga Amerika yang tinggal di pedesaan. Apabila dikaitkan dengan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Brokensha dan Hodge lebih melihat bahwa pengorganisasian masyarakat (community organization) lebih banyak diterapkan di perkotaan. Berdasarkan sejarah di atas, maka terlihat perbedaan antara pengorganisasian masyarakat (CO) dan pengembangan masyarakat (CD). Perbedaannya terdapat pada faktor tempat (place), di mana pengorganisasian masyarakat (CO) lebih mengarah ada

c) Faktor tenaga profesional

Sejarah pengorganisasian masyarakat di Amerika menggambarkan bahwa secara historis, perkembangan pengorganisasian masyarakat (CO) di Amerika Serikat telah diawali sejak tahun 1865 (Cox dan Garvin, 1987, dalam Adi, 2008:206-207). Pada saat itu, kegiatan komunitas telah melibatkan tenaga profesional yang bekerja sama dengan masyarakat dari komunitas lokal (indigenous).

Pada periode 1865 – 1914 (periode perang saudara/civil war dan awal perang dunia I), industrialisasi berkembang pesat dan mengakibatkan terjadinya urbanisasi, masalah imigrasi, dan kependudukan. Aktivitas pengorganisasian masyarakat pada periode ini dilakukan oleh individu ataupun institusi tertentu, seperti charity organization societies, yang bergerak dalam bidang sosial ekonomi kelompok miskin, dan reformasi sosial melalui settlement houses. Pada periode 1915 – 1929 (pasca Perang Dunia I) terjadi lonjakan urbanisasi dan sektor industry yang potensial, serta semakin meningkatnya konflik sosial, dan muncul krisis yang berkaitan dengan kebebasan masyarakat (civil liberties). Pada periode ini institusi yang bergerak di bidang pengorganisasian masyarakat mengalami peningkatan dan terjalin kerjasama antar- institusi. Kebutuhan lembaga terhadap pendanaan pun mengalami peningkatan, seperti Community Chest, United Fund, dancouncil of social agencies yang kemudian beralih menjadi community welfare council. Perkembangan profesi di bidang pengorganisasian masyarakat pada periode ini mulai menjadi jelas, antara lain dengan dibuatnya buku “Community Organization) oleh Hart, yang pada abad ke-20 masih didominasi oleh pelatihan tenaga caseworker. Pengorganisasian masyarakat kulit hitam mulai muncul pada periode ini.

Periode 1929 – 1954 terjadi depresi akibat Perang Dunia II yang berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Penekanan lembaga CO pada periode ini adalah pada usaha untuk menangani depresi tersebut. CO mulai beralih dari tingkat lokal (yang lebih bersifat private) ke tingkat regional maupun nasional (yang lebih bersifat publik) melalui pemerintah pusat. Pada periode ini tidak banyak inovasi di bidang CO, namun tekanan lebih diarahkan pada upaya pengembangan kerangka teori atau konseptualisasi pemikiran-pemikiran yang ada di seputar pengorganisasian masyarakat. Pada periode 1955 – 1968 mulai muncul pergerakan pada hak-hak sipil (civil right movement) yang dipelopori antara lain oleh Martin Luther King Jr., dan timbulnya perang Vietnam, serta munculnya pergerakan mahasiswa menuntut hak-hak warga sipil. Perkembangan institusi CO mulai mengarah pada bantuan untuk bidang kesehatan jiwa (terutama untuk keperluan penelitian), pelatihan tenaga profesional, dan pembukaan klinik-klinik kesehatan jiwa, bantuan terhadap upaya-upaya preventif dalam bidang kesehatan mental, penanganan para tunagrahita, para penderita cacat, dan pengguna alcohol. Program-program yang muncul pada periode ini adalah perbaikan kota, pembangunan lingkungan rumah, subsidi perumahan, dan Periode 1929 – 1954 terjadi depresi akibat Perang Dunia II yang berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Penekanan lembaga CO pada periode ini adalah pada usaha untuk menangani depresi tersebut. CO mulai beralih dari tingkat lokal (yang lebih bersifat private) ke tingkat regional maupun nasional (yang lebih bersifat publik) melalui pemerintah pusat. Pada periode ini tidak banyak inovasi di bidang CO, namun tekanan lebih diarahkan pada upaya pengembangan kerangka teori atau konseptualisasi pemikiran-pemikiran yang ada di seputar pengorganisasian masyarakat. Pada periode 1955 – 1968 mulai muncul pergerakan pada hak-hak sipil (civil right movement) yang dipelopori antara lain oleh Martin Luther King Jr., dan timbulnya perang Vietnam, serta munculnya pergerakan mahasiswa menuntut hak-hak warga sipil. Perkembangan institusi CO mulai mengarah pada bantuan untuk bidang kesehatan jiwa (terutama untuk keperluan penelitian), pelatihan tenaga profesional, dan pembukaan klinik-klinik kesehatan jiwa, bantuan terhadap upaya-upaya preventif dalam bidang kesehatan mental, penanganan para tunagrahita, para penderita cacat, dan pengguna alcohol. Program-program yang muncul pada periode ini adalah perbaikan kota, pembangunan lingkungan rumah, subsidi perumahan, dan

Periode 1969 dan sesudahnya merupakan awal fase perkembangan CO yang baru. Hal ini berkaitan dengan situasi politik Amerika Serikat ketika Nixon memasuki gedung putih. Nixon memberi dorongan secara lebih lengkap kaitan antara masyarakat (komunitas) dan perencanaan sosial, yang terwujud dalam program bantuan pengembangan masyarakat (community development block grant program). Program ini dikembangkan secara lebih meluas pada masa kepemimpinan Presiden Ronald Reagan yang terkait dengan filosofinya untuk mengurangi peranan pemerintah, khususnya pemerintah pusat, dalam penanganan masalah sosial lokal.

d) Intervensi komunitas

Sesudah tahun 1969 pemerintah pusat mulai mengadakan penarikan bantuan dana untuk banyak kegiatan CO, dan mulai dihentikannya banyak program pemerintah pusat yang berorientasi pada komunitas lokal. Kebijakan ini memunculkan kerja sama antara kelompok lokal dan organisasi regional maupun nasional yang semakin meningkat. Peranan organisasi nonpemerintah dalam bidang CO pun mulai meningkat. Perkembangan profesi dan pendidikan professional pada periode ini ditandai dengan semakin ketatnya dana, penekanan pada keterampilan untuk need assessment, group leadership, budgeting, advokasi, dll. Pendayagunaan perangkat keras seperti computer dan berbagai macam teknologi yang terkait dengan manipulasi data dan komunikasi juga semakin canggih. Sementara itu, para mahasiswa pun diharuskan mempelajari hal- hal yang terkait dengan manajemen dalam organisasi; mengorganisasi masyarakat lokal (komunitas); implementasi kebijakan lokal dan regional. Selain itu, pandangan mengenai keterkaitan intervensi mikro dan makro pun berubah pada berbagai sekolah pekerjaan sosial, di mana pandangan yang muncul adalah upaya mengubah secara lebih terpadu melalui perubahan sistem dan partisipasi klien.