Kritik terhadap CO
3. Kritik terhadap CO
Perkembangan sejarah CO dan CD di atas saling melengkapi, baik dari yang berkembang dari koloni Inggris (CD) maupun yang berkembang di Amerika Serikat (CO). Namun, keduanya berkembang dari latar belakang sejarah yang berbeda. Brokensha dan Hodge (1969, dalam Adi, 2008:216-218) melihat perbedaan terletak Perkembangan sejarah CO dan CD di atas saling melengkapi, baik dari yang berkembang dari koloni Inggris (CD) maupun yang berkembang di Amerika Serikat (CO). Namun, keduanya berkembang dari latar belakang sejarah yang berbeda. Brokensha dan Hodge (1969, dalam Adi, 2008:216-218) melihat perbedaan terletak
a) Kritikan Dunham dan Milson
Kritikan muncul dari Dunham dan Milson (Dunham [1958], Milson [1974], dalam Adi, 2008: 218-223). Dunham melihat bahwa apa yang dikenal sebagai pengembangan masyarakat (community development) di Inggris, di Amerika dikenal dengan nama peningkatan kondisi masyarakat (community improvement). Dunham mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai “Berbagai upaya yang terorganisasi yang dilakukan guna meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat, terutama melalui usaha yang kooperatif dan mengembangkan kemandirian dari masyarakat pedesaan, tetapi hal tersebut dilakukan dengan bantuan teknis dari pemerintah atau lembaga-lembaga sukarela.” Ada 5 prinsip dari Dunham bagi mereka yang berminat pada CO atau CD: (1) pentingnya kesatuan kehidupan masyarakat, (2) pendekatan antar-tim dan multi- lapisan, (3) kebutuhan akan community worker yang serba bisa di pedesaan, (4) pentingnya pemahaman akan pola budaya masyarakat lokal, dan (5) prinsip kemandirian dalam pengembangan masyarakat. Sementara itu, Milson melihat bahwa istilah “pengembangan masyarakat” yag digunakan pada berbagai literature di Inggris tersebut serupa dengan istilah “pengorganisasian masyarakat” di Amerika Serikat. Selain itu, Milson melihat soal penggunaan istilah pengembangan masyarakat di negara sedang berkembang dan di negara yang sudah berkembang. Pada negara yang sudah berkembang (developed countries), pengembangan masyarakat tidak terlalu difokuskan pada penyediaan kebutuhan dasar masyarakat tetapi lebih diarahkan pada mengembangkan proses demokrasi, memperbaiki proses demokrasi yang ada, dan mengembangkan konklusi logis dari masalah-masalah yang ada. Tujuan utama pergerakan adalah pengembagan harga diri (dignity) dan kepuasan partisipasi. Sedangkan pada negara yang sedang berkembang, fokus perhatian dari pengembangan masyarakat lebih diarahkan pada peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan kondisi ekonomi komunitas, pembuatan fasilitas infrastruktur, membangun fasilitas rumah untuk kelompok ‘miskin’, mengembangkan pendidikan dasar, menengah dan kejuruan, serta menyiapkan lapangan kerja.
b) Konteks Indonesia
Adi (2008:224) melihat bahwa diskusi tentang CD dan CO di atas menimbulkan pertanyaan “manakah yang lebih luas, apakah pengorganisasian masyarakat ataukah pengembangan masyarakat?” Untuk konteks Indonesia, pada dasarnya ada dua sudut pandang yang terkait dengan pertanyaan di atas, yaitu (1) pihak pertama, melihat bahwa pengorganisasian masyarakat itu lebih luas dari pegembangan masyarakat, mereka menggunakan definisi yang dikembangkan Rothman dan Tropman untuk menggambarkan model intervensi yang dikembangkan oleh pengorganisasian masyarakat, di mana salah satunya adalah pengembangan masyarakat (seperti yang didefinisikan pada beberaa negara yang sudah berkembang); (2) kelompok yang lain menganggap pengorganisasian masyarakat dan pengembangan masyarakat adalah konsep yang serupa, tetapi diterapkan pada negara yang berbeda. Mereka yang sependapat dengan hal ini, antara lain menggunakan penjabaran Brokensha dan Hodge, serta Milson untuk mendukung argumennya. Melihat konteks Indonesia yang multicultural dan sedang berkembang, saya melihat bahwa CD lebih tepat untuk masyarakat di pedesaan, sedangkan CO lebih tepat untuk masyarakat di perkotaan. Masyarakat di pedesaan lebih diberi tekanan pada pemenuhan kebutuhan dasar dan fasilitas infrastruktur. Sedangkan masyarakat di perkotaan lebih ditekankan pada aspek advokasi bagi warga miskin dan kemandirian ekonomi.