Praktik Peranan Pemerintahan dalam Negara Islam secara Historis

Praktik Peranan Pemerintahan dalam Negara Islam secara Historis

Banyak praktik yang dilakukan oleh negara Islam dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Upaya bersifat menyeluruh pada sistem fiskal (pemasukan dan pengeluaran negara), administrasi pemerintahan, perdagangan (pengaturan pasar) dan sebagainya.

Praktik Negara dalam Mewajibkan Zakat dan Menyuburkan Sedekah Dalam konsep kenegaraan Islam, pewajiban zakat dan menyuburkan shadaqah serta waqf ternyata memberikan kesejahteraan masyarakat. Secara historis, bukti dari efektivitas implementasi kebijakan zakat dan wakaf ini memang tidak terkuantifikasi, namun riwayat pada masa Umar bin Khattab (13 – 22 H) dan Umar bin Abdul Aziz (99 – 101 H) mengindikasikan bahwa kemiskinan pada saat dua khalifah ini berkuasa sudah terhapus. 79

Abu Ubaid (1353 H) meriwayatkan dari Amir bin Syuaib bahwa, “Muadz bin Jabal melanjutkan kepemimpinan selaku gubernur Yaman sejak Rasulullah shallahu’alaihiwassalam sampai masa Abu Bakar dan Umar. Setahun kemudian Muadz

77 Lihat Monzer Kahf, loc.cit. hlm. 8 – 9. Lihat juga M. Olson Jr., “Economics in Government: Variations in Performance Across Countries,” JEP Spring 96, V. 10, No. 2. pp. 3 – 24

78 Lihat Monzer Kahf, op. cit. hlm. 9 – 10. Lihat juga Douglas C. North, “Economic Performance through Time”, AER, Vol. 84, No. 3, June 94, pp. 359 – 368

79 Habib Ahmed, Role of Zakat and Awqaf in Poverty Alleviation. Occasional Paper No. 8. 2004. Jeddah, Saudi Arabia: Islamic Research and Training Institute (IRTI) Islamic Development Bank

(IDB), hlm. 31 (IDB), hlm. 31

seseorangpun yang membutuhkan bantuan dari saya.” 80 Hal yang serupa terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz. Gubernur Mesir mengirim surat ke Madinah melaporkan pada Umar

apa yang harus dia lakukan pada bahwa tidak ada lagi seorangpun fakir dan miskin di Mesir. Umar kemudian menjawab “Bebaskan budak, buat tempat istirahat di jalan, dan berikan bantuan kepada pemuda yang hendak menikah”. Ibnu Katsir (1997) melaporkan, “Umar menunjuk seseorang untuk berteriak di jalan-jalan setiap hari menanyakan, “Siapa yang dalam keadaan berhutang? Siapa yang ingin menikah? Siapa yang yatim?”. (Hal ini terus berlangsung) sampai dia membuat kaya semua orang. 81 Dalam riwayat yang lain, Yahya bin

Said berkata, “Umar bin Abdul Aziz mengutusku menarik zakat di Afrika maka aku jalankan. Aku mencari-cari sekiranya ada kamu fakir yang dapat kami beri bagian zakat itu, ternyata tidak kami temui orang yang fakir sama sekali dan tidak aku temui orang yang mau mengambil zakat dariku. Umar bin Abdul Aziz telah membuat rakyat kaya dan makmur. Akhirnya, uang zakat itu aku belikan budak dan budak itu lalu merdekakan, dan mereka setia

pada kaum muslimin.” 82

Praktik Negara dalam Melakukan Penghematan Biaya Penyelenggaraan Negara Dalam sistem Islam, kepemimpinan adalah pembebanan (taklif) bukan pemuliaan (tasrif). 83

Oleh karena itu tidak ada tempat bagi kemewahan, kebesaran dan lain sebagainya yang didapatkan seorang pemimpin. Pemimpin adalah warga negara biasa yang diamanahi beban

untuk mengelola urusan-urusan masyarakat. 84 Dalam hal ini Joesoef Souy’b menyatakan “Khalifah Ali tidak pernah mempunyai pengawal pribadi. Ia hidup seperti rakyat biasa dan

bergaul sehari-hari dengan orang banyak itu seperti orang-orang lainnya.” Keperluan rumah tangganya diselenggarakannya sendiri dengan pergi ke pasar. Corak hidup serupa itu merupakan ciri-khusus bagi setiap pemangku Khilafah dari daulat Khulafaur-Rasyidin (13 –

80 Lihat Habib Ahmed, ibid. 81 Lihat Habib Ahmed, ibid. 82 Lihat Abdullah bin Abdul Hakam, loc.cit., hlm. 58 83 Lihat Hilmi Aminuddin, Strategi Dakwah Gerakan Islam. 2003. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. hlm.

162. Hilmi Aminuddin adalah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera sekaligus aktivis pergerakan Islam senior yang juga seorang cendekiawan muslim.

84 Lihat Joesoef Souy’b, Sejarah Daulat Khulafaur-Rasyidin. 1979. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang, hlm. 530.

40 H/632 – 661 M). Dalam sejarah, Umar bin Abdul Aziz menghindari glamor khilafah dan beralih menghidupkan Quran dan Sunah. Ketika Sulaiman dimakamkan dan Umar beranjak hendak pergi, kereta khalifah mendekat kepadanya. Umar bertanya, “Apa ini?” Mereka menjawab, “Kereta untuk khalifah baru yang belum pernah dinaiki seorang pun. Disediakan untuk dinaiki khalifah yang baru terpilih kali pertama.“ Umar langsung meninggalkan kereta itu dan pergi mencari baghalnya seraya berkata, “Hai Muzahim, masukkan kereta ini ke

dalam baitulmal milik kaum muslimin.” 85 Para wazir (menteri) lalu melakukan konspirasi di antara mereka dan berkata, “Adapun kereta, paviliun, istana, pakaian-pakaian indah,

perhiasan-perhiasan, dan kendaraan sudah tak ada lagi harapan setelah mengetahui sikapnya, bahkan Umar pun melakukan penghematan biaya negara dengan memulangkan budak-budak perempuan. Didatangkanlah budak-budak perempuan itu seperti boneka. Ketika Umar melihat mereka, ia langsung menanyai satu per satu, “Siapa kamu? Milik siapa kamu? Siapa yang mendatangkan kamu?” Budak itu memberitahu asalnya dan milik siapa dia serta bagaimana dia diambil. Umar langsung mengembalikan semuanya kepada keluarganya tanpa sisa. Begitu para wazir mengetahui hal itu, putuslah harapan mereka dan mereka langsung tahu Umar

akan membawa manusia pada jalan kebenaran. 86

Praktik Peranan Pemerintahan di Berbagai Negara Islam: Suatu Contoh Kontemporer

Dari berbagai praktik perekonomian di berbagai negara Islam kontemporer, beberapa hal yang sedang dijalankan adalah sebagai berikut:

(1) Praktik zakat dan waqf dapat mengurangi angka kemiskinan Dalam penelitiannya mengenai pengaruh zakat dan waqf dalam pengurangan kemiskinan di Malaysia (Kuala Lumpur, Selangor, Negeri Sembilan dan keseluruhan Malaysia), Pakistan (Islambad, Punjab dan keseluruhan Pakistan) dan Afrika Selatan (negara dengan muslim minoritas), Monzer Kahf menyatakan bahwa peran institusi

zakat dan waqf dapat mengurangi kemiskinan. 87 Monzer Kahf membuat estimasi pengukuran peran zakat dan waqf dalam mengurangi potensi kemiskinan dalam

persentase di berbagai negara sebagai berikut:

85 Abdullah bin Abdul Hakam, op. cit., hlm. 50 86 Abdullah bin Abdul Hakam, ibid. 87 Lihat Monzer Kahf, loc.cit. hlm. 133

Potensi Persentase Orang Miskin yang Dapat Ditingkatkan Pendapatannya

dari US$ 1 dan US$ 2 per harinya oleh Transfer Zakat 88

Zakah Collections Country

GDP

Zakah Collections

Group 1 Group 2

Niger 208 1.7 1.2 4.0 2.9 Mali

292 2.0 1.6 4.7 3.8 Burkina Faso

250 2.0 1.4 4.8 3.4 Mozambique

213 2.8 1.3 6.6 3.2 Gambia, The

382 3.2 2.3 7.6 5.4 Bangladesh 386 6.5 2.4 15.6 5.8 Pakistan 517 8.2 3.0 19.7 7.2 Mauritania 502 8.7 3.6 20.7 8.6

9.9 3.5 23.7 8.2 Camerooon

Yemen, Rep

696 10.3 5.3 24.5 12.7 Senegal

629 11.8 4.6 28.2 10.9 Cote d'Ivoire

715 28.7 7.1 68.4 17 Uganda 355 60.3 5.6 100 13.5 Turkmenistan 1587 64.7 17.8 100 42.5 Indonesia 1034 66.3 9.2 100 22 Uzbeskistan 512 76.5 9.5 100 22.0

1436 100 94.4 100 27.5 Algeria 1616 100 52.8 100 100 Jordan

1639 100 100 100 100 Kazakhtan 1712 100 55.2 100 100 Turkey 2873 100 76.1 100 100

Tunisia 2562 100 100 100 100

Namun, Kahf juga menunjukkan bahwa potensi zakat ini belum dioptimalkan di negara-negara muslim. 89 Hal ini sebenarnya bisa diperbaiki dengan meningkatkan

kinerja institusi yang mengumpulkan zakat dengan cara memasukkan zakat dan waqaf sebagai bagian dari agenda pembangunan menyeluruh. Tentu saja hal ini harus didukun oleh produk hukum seperti undang-undang.

(2) Adanya lembaga-lembaga pengawas pasar (al-hisbah) yang berfungsi dengan baik

untuk menghindarkan kecurangan dalam pasar dan dunia bisnis serta peran keteladan ulama memberikan efek positif terhadap perekonomian. Dalam sistem ekonomi Islam dikenal model kerjasama bisnis musyarakah 90 dan mudharabah. 91 Dua kerjasama ini menghubungkan sektor finansial dan sektor riil

Lihat Monzer Kahf, op.cit., hlm. 70 89 Lihat Monzer Kahf, ibid.

90 Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan

dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Lihat Muhammad Syafii Antonio, Perbankan Syariah Dari Teori ke Praktik. 2001. Jakarta: Gema Insani Press, hlm. 90 dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Lihat Muhammad Syafii Antonio, Perbankan Syariah Dari Teori ke Praktik. 2001. Jakarta: Gema Insani Press, hlm. 90

niaga yang segera menyelesaikan persoalan bisnis. 92