Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum Kampus IAIN Palangka Raya
Sejarah awal IAIN Palangka Raya dimulai dari sebuah lembaga bernama Fakultas Tarbiyah Al-Jami'ah Palangka Raya yang diresmikan Rektor IAIN Antasari Banjarmasin, H. Mastur Jahri, MA pada tahun 1972. Fakultas ini didirikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan tenaga guru Agama Islam di Kalimantan Tengah. Pada tanggal 13 Nopember 1975 Fakultas ini memperoleh status terdaftar berdasarkan surat keputusan Dirjen Binbaga Islam Depag RI Nomor: Kep/D.V218/1975.
Pada periode 1975 –1980, Fakultas Tarbiyah Al-Jami'ah Palangka Raya belum mengalami kemajuan yang berarti. Ketika itu jumlah mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi hanya 6 orang pada jenjang sarjana muda. Kemudian pada tahun 1985, Fakultas Tarbiyah Al-Jami'ah Palangka Raya bergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (BKS-PTAIS) se- Indonesia. Berdasarkan surat BKS-PTAIS dengan Nomor: 008/104/0/BKS- PTAIS/1985 tertanggal 19 Januari 1985 Fakultas Tarbiyah Al-Jami'ah Palangka Raya secara resmi diterima menjadi anggota Kopertis IV Surabaya.
Jami'ah Palangka Raya menjadi Fakultas Tarbiyah Negeri yang merupakan bagian dari Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin. Kemudian untuk lebih mengembangkan lembaga pendidikan Islam ini, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1997 serta Keputusan Menteri Agama RI Nomor 301 tahun 1997, Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Palangka Raya berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya. Perubahan status tersebut memberikan peluang lembaga untuk menerapkan manajemen sendiri, mengembangkan kelembagaan, jurusan dan program studi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Perubahan menjadi IAIN Palangka Raya ditandai dengan penandatanganan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2014 tentang Perubahan Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN ) Palangka Raya menjadi Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) pada Jumat, 17 Oktober 2014 atau 3 hari sebelum peralihan kekuasaan, 20 Oktober 2014 kepada Presiden baru terpilih, Joko Widodo. Nilai Dasar IAIN adalah Kemanfaatan. Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kebaikan kepada mahluk yang lain. Keterpaduan nilai manfaat sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT (Ibadah) dan nilai Perubahan menjadi IAIN Palangka Raya ditandai dengan penandatanganan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2014 tentang Perubahan Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN ) Palangka Raya menjadi Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) pada Jumat, 17 Oktober 2014 atau 3 hari sebelum peralihan kekuasaan, 20 Oktober 2014 kepada Presiden baru terpilih, Joko Widodo. Nilai Dasar IAIN adalah Kemanfaatan. Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kebaikan kepada mahluk yang lain. Keterpaduan nilai manfaat sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT (Ibadah) dan nilai
Visi IAIN Palangka Raya adalah:
Tahun 2023 Menjadi Universitas Islam Negeri Terdepan, Unggul, Terpercaya dan Berkarakter
Misi IAIN Palangka Raya adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan, dan pelayanan administrasi yang bermutu berdasarkan standar akreditasi nasional dan internasional; 2. Memberdayakan dosen, karyawan dan mahasiswa untuk pengembangan profesi secara berkelanjutan baik lokal, nasional dan internasional; 3. Membangun komunikasi dan kerjasama lintas sektoral, lokal, regional, nasional, dan internasional; 4. Meningkatkan mutu penelitian dan pengabdian bagi kepentingan akademisi dan sosial kemasyarakatan.
Tujuan IAIN Palangka Raya ialah:
1. Menyiapkan peserta didik yang memiliki karakteristik keagungan akhlaqul-karimah, kearifan spiritual, keluasan ilmu, kebebasan intelektual dan professional;
2. Melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan keagamaan Islam. 3. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan keagamaan Islam, serta mengupayakan penggunaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional. 64
2. Paparan Data Tentang Etika Berbusana Muslimah Bagi Mahasiswi IAIN Palangka Raya Hasil Penelitian.
Berkaitan dengan permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini, yakni mengenai Etika Berbusana Muslimah Bagi Mahasiswi IAIN Palangka Raya (Analisis Hukum Islam), maka dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data di antaranya adalah pertama observasi, yang mana peneliti melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala yang diteliti dengan melibatkan diri dalam penelitian Etika Berbusana pada kalangan mahasiswi IAIN Palangka Raya. Kedua wawancara , dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan beberapa mahasiswi yang termasuk dalam kriteria penelitian, kemudian dengan beberapa dosen serta tokoh agama yang memahami tentang etika berbusana tersebut, ketiga dokumentasi, metode ini menggunakan kajian dokumentasi terhadap catatan, foto-foto objek dan sejenisnya yang berkorelasi dengan permasalahan penelitian ini.