Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur

2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur

Sejumlah faktor mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur. Seringkali faktor tunggal tidak hanya menjadi penyebab masalah tidur. Faktor fisiologis, psikologis, dan lingkungan dapat mengubah kuantitas dan kualitas tidur Potter Perry, 2005. a. Factor fisiologis 1. Penyakit Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik misalnya, kesulitan bernafas, atau masalah lain yang dapat menyebabkan masalah tidur. Penyakit juga dapat memaksa klien untuk tidur dalam posisi tidak biasa. Nokturia atau berkemih pada malam hari, mengganggu tidur dan siklus tidur. Kondisi ini yang paling umum terjadi pada lansia dengan penurunan tonus kandung kemih atau orang yang berpenyakit jantung, diabetes, uretritis, atau penyakit prostat. Setelah sesorang terbangun untuk berkemih menyebabkan sulit untuk tidur kembali Potter Perry, 2005 2. Obat Obat-obatan dapat mempengaruhi proses tidur, seperti: Hipnotik dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari, bingung dan penurunan energi. Diuretik dapat menyebabkan Nokturia. Antidepresan dan Stimulan dapat menekan tidur REM dan Menurunkan total waktu tidur. Alkohol dapat mengganggu tidur REM dan membangunkan tidur pada malam hari. Kafein dapat mencegah untuk dapat tertidur. dan Penyekat Beta dapat menyebabkan terbangun dari tidur. Universitas Sumatera Utara 3. Nutrisi Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya Tryptophan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna. Demikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga mempengaruhi proses tidur bahkan terkadang sulit untuk tidur Azis, 2006. a. Faktor Psikologis Stress Emosional Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu tidur. Stres emosional menyebabkan seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah frustasi apabila tidak tidur. Stress juga menyebabkan seseorang sulit untuk tertidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. Stress yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk Potter Perry 2005. b. Faktor lingkungan Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk tertidur. Ventilasi yang baik adalah esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran, kekerasan, dan posisi tempat tidur yang mempengaruhi kualitas tidur. Tempat tidur rumah sakit seringkali lebih keras daripada dirumah. Jika seseorang biasanya tidur dengan individu lain, maka tidur sendiri menyebabkan ia terjaga. Sebaliknya, tidur tanpa Universitas Sumatera Utara ketenangan atau teman tidur yang mengorok juga mengganggu tidur Potter Perry, 2005.

3. KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL JANTUNG