Matriks Importance and Performance Analysis
Gambar 5. Matriks Importance and Performance Analysis
Matriks ini terdiri dari empat kuadran: kuadran pertama terletak disebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran ketiga di sebelah kiri Matriks ini terdiri dari empat kuadran: kuadran pertama terletak disebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran ketiga di sebelah kiri
Kuadran I (attributes to improve)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan pelanngan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan. Caranya adalah perusahaan melakukan perbaikan secara terus-menerus sehingga performance yang ada dalam kuadaran ini akan meningkat.
Kuadarn 2 (maintain performance)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakan sehingga tingkat kepuasanyya relatif tinggi. Variabel-veriabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk/jasa tersebut unggul di mata pelanggan.
Kuadran 3 (attributes to maintain)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyatannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
Kuadran 4 (Attributes to De-emphasize)
Kuadaran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.
3.1.8 Customer Satisfaction Index
Tingkat kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya (Kotler, 2005). Kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Begitu pula dengan keadaan sebaliknya dan jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Solomon (1992) mendeskripsikan kepuasan merupakan seluruh perasaan atau sikap terhadap produk setelah produk tersebut dibeli. Hal ini berkaitan dengan kualitas yang ada pada sebuah produk dan biasanya kualitas menunjukkan kinerja suatu atribut terhadap manfaat yang diperoleh konsumen. Engel et al. (1994) mendefinisikan kepuasan sebagai evaluasi pascakonsumsi yang menunjukkan suatu alternatif terpilih memenuhi atau melampaui harapan. Jika hasil pembelian memenuhi harapan maka dapat dikatakan bahwa konsumen puas terhadap pembelian yang dilakukan.
Customer Satisfaction Index atau Indeks Kepuasan Pelanggan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja Customer Satisfaction Index atau Indeks Kepuasan Pelanggan digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja
3.1.9 Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut terdiri dari 4P, yaitu product (produk), price (harga), Place (distribusi), dan promotion (promosi).
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kesuatu pasar yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk merupakan alat bantu pemasaran yang paling mendasar (Kotler, 2005).
Menurut Kotler (2005), bauran produk adalah kumpulan dari semua produk dan unit produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Bauran produk memiliki tingkat kelebaran tertentu (banyak macam lini produk), panjang produk (jumlah keseluruhan jenis produk), kedalaman produk (jumlah variasi produk yang ditawarkan), dan konsistensi produk (menunjukkan hubungan dari berbagai lini produk dengan pemakai terakhir saluran distribusi atau lainnya).
Keputusan merek merupakan hal utama dalam strategi produk. Merek merupakan nama, istilah, tanda simbol, rancangan atau kombinasi dari hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2005).
2. Harga
Harga merupakan satu-satunya elemen dari bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan (Kotler, 2005). Strategi harga meliputi metode penetapan harga pokok, memodifikasi harga yang sudah ada dan memprakarsai serta menanggapi perubahan harga.
Penetapkan harga produk dilakukan oleh produsen dengan prosedur tertentu, yaitu memilih tujuan penetapan harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis harga, memilih metode penetapan harga, dan menetapkan harga.
3. Tempat
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi (Kotler, 2005). Saluran pemasaran yang dipilih perusahaan sangat mempengaruhi semua keputusan pemasaran lain. Agar barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen akan tiba ke konsumen pada saat harga, tempat, dan bentuk yang tepat, maka diperlukan identifikasi alternatif saluran pemasaran. Menurut Kotler (2005), suatu alternatif saluran pemasaran digambarkan dengan tiga elemen, yaitu jenis perantara bisnis yang tersedia, jumlah perantara yang diperlukan, dan syarat serta tanggung jawab tiap peserta saluran.
4. Promosi
Menurut Kotler (2005), dalam mengembangkan bauran promosi perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu jenis pasar produk, tahap kesiapan konsumen, tahap siklus hidup produk, dan peringkat pasar Menurut Kotler (2005), dalam mengembangkan bauran promosi perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu jenis pasar produk, tahap kesiapan konsumen, tahap siklus hidup produk, dan peringkat pasar
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Peningkatan pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan meningkatnya permintaan akan beras mengingat sebagian besar rakyat Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia adalah sebesar 1,49 persen per tahun dengan rata-rata tingkat konsumsi beras sebesar 139,15 /kg/kapita/tahun, sedangkan produksi beras belum aman dalam memenuhi permintaan tersebut. Laju pertumbuhan produksi mengalami penurunan yang lebih tajam daripada laju pertumbuhan permintaan. Hal ini disebabkan laju pertumbuhan produktivitas dan pertumbuhan luas lahan yang melambat, bahkan laju pertumbuhan produktivitas di Jawa mengalami penurunan sampai 0,2 persen per tahun. Hal ini dapat menimbulkan krisis pangan di Indonesia.
Pemerintah telah berupaya meningkatkan produksi beras dengan berbagai macam program untuk meningkatkan produksi beras antara lain rehabilitasi ekstensifikasi infrastruktrur irigasi, pembukaan lahan sawah baru, memacu inovasi teknologi dan deregulasi serta penciptaan iklim kondusif bagi investor.
Berkembangnya inovasi teknologi dalam benih padi menghasilkan banyak varietas-varietas unggul yang telah dilepas di pasar. Varietas-varietas unggul tersebut tentunya memiliki lebih banyak kelebihan daripada varietas-varietas yang telah dilepas terlebih dahulu. Sosialisasi penggunaan benih padi unggul dengan Berkembangnya inovasi teknologi dalam benih padi menghasilkan banyak varietas-varietas unggul yang telah dilepas di pasar. Varietas-varietas unggul tersebut tentunya memiliki lebih banyak kelebihan daripada varietas-varietas yang telah dilepas terlebih dahulu. Sosialisasi penggunaan benih padi unggul dengan
Respon petani terhadap benih padi unggul sangat beragam hal ini tidak lepas dari kondisi demografi, ekonomi, budaya, keluarga, sikap, psikologis dan fakor- faktor lainnya akan mempengaruhi keputusan petani. Pengetahuan perilaku konsumen, sikap mereka terhadap atribut-atribut benih padi dan tingkat kepuasan mereka dalam menggunakan varietas unggul tentu akan berguna untuk pihak- pihak yang terkait dalam industri perbenihan.
Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan untuk mengukur sikap petani padi terhadap atribut-atribut benih padi adalah model sikap multiattribut Fishbein . Sedangkan untuk mengukur tingkat kinerja terhadap varietas benih padi akan digunakan teknik Importance and Performance Analysis yang akan menilai kepentingan dan kinerja atribut-attribut tertentu berdasarkan pendapat responden. Untuk mengukur tingkat kepuasan petani padi akan digunakan Customer Satisfaction Index yang akan mengukur tingkat kepuasan dengan megukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan (kinerja). Hasil dari kedua alat analisis tersebut dapat dijadikan masukan dalam penetapan alternatif kebijakan. Bagan kerangka operasional dapat dilihat pada Gambar 6.
Laju pertumbuhan penduduk terus meningkat mangakibatkan
meningkatnya permintaan beras
Laju pertumbuhan produksi belum mampu mengimbangi laju permintaan
beras
Upaya peningkatan produksi padi memanfaatkan teknologi perakitan varietas unggul
Inovasi teknologi perakitan varietas unggul menghasilkan banyaknya varietas unggul
baru (VUB, VUTB maupun Hibrida)
Respon petani padi terhadap banyaknya varietas unggul baru
Sikap dan kepuasan petani padi terhadap benih padi
varietas unggul
Karakteristik petani
Analisis Sikap
Analisis Kepuasan
padi dan
Proses keputusan pembelian