Rerangka Konseptual
Tabel 6 Pengujian Model Hipotesis 2
Variabel Independen
Koefisien Path Nilai t Nilai p Partisipasi (PA)
0,000 Variabel dependen
R square
Koefisien korelasi (rJRIPA)
Sumber : Data Olahan Penulis (SPSS)
Besarnya R square adalah 0,334 yang manajerial. Dari hasil penelitian Kren (1992) mengindikasikan bahwa kontribusi variabel
memberikan bukti bahwa partisipasi ber- partisipasi terhadap JRI sebesar 33,4% dan
hubungan positif dengan JRI, dengan di- sisanya sebesar 66,6% dipengaruhi oleh
perolehnya JRI maka kinerja manajerial faktor lain diluar model penelitian ini.
akan meningkat. Rosidi (2000), Marsudi dan Penelitian ini konsisten dengan pe-
Ghozali (2001), Chong dan Chong (2002) nelitian yang dilakukan Indarto dan Ayu
berhasil membuktikan bahwa partisipasi (2011) yang menguji pengaruh partisipasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dalam penyusunan anggaran terhadap
job relevant information. Partisipasi dapat kinerja manajerial perusahaan melalui ke-
dikatakan sebagai suatu proses pengambil- cukupan anggaran, komitmen organisasi,
an keputusan secara bersama oleh dua komitmen tujuan anggaran, dan Job Relevant
pihak atau lebih. Melalui proses partisipasi, Information. Hasil pengujian menunjukkan
bawahan mendapat kesempatan untuk bahwa partisipasi anggaran secara signi-
memberikan masukan berupa informasi fikan berhubungan dengan kecukupan ang-
kepada atasannya sehingga atasan memper- garan, komitmen organisasi, komitmen
oleh pemahaman yang lebih baik tentang tujuan anggaran dan Job Relevant Information
pengetahuan yang relevan dengan tugas. sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini maka ini mendukung hipotesis alternatif (Ha)
dapat dikatakan bahwa semakin tingginya diterima. Yusfaningrum dan Ghozali (2005)
keterlibatan manajer tingkat bawah pada yang menganalisis pengaruh partisipasi
perusahaan manufaktur didalam penyusun- anggaran terhadap kinerja manajerial me-
an anggaran dengan memberikan ide ang- lalui komitmen tujuan anggaran dan Job
garan, usulan anggaran, kontribusi anggar- Relevant Information sebagai variabel inter-
an, merevisi anggaran pada masing-masing vening , penelitiannya berhasil membuktikan
area pertanggungjawaban menyebabkan bahwa partisipasi berpengaruh positif dan
penggunaan job relevant information yang signifikan terhadap job relevant information.
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peng- Dalam proses partisipasi, bawahan diberi
gunaan partisipasi dalam penganggaran kesempatan untuk memberikan masukan
dengan melibatkan manajer tingkat bawah berupa informasi yang dimilikinya kepada
akan meningkatkan penggunaan job relevant atasan sehingga atasan akan memperoleh
information karena melalui penyusunan pemahaman yang lebih baik tentang penge-
anggaran secara partisipatif memungkinkan tahuan yang relevan dengan tugas (task
bawahan untuk dapat saling bertukar infor- relevant knowledge ). Penelitian ini juga
masi dengan atasan, sehingga dapat men- didukung oleh penelitian Kren (1992) yang
dukung terciptanya pemahaman yang lebih menunjukkan bahwa job relevant information
baik mengenai proses penyusunan anggar- berfungsi sebagai variabel intervening
an yang relevan dengan tugas. Selain itu antara partisipasi anggaran dan kinerja
dengan adanya partisipasi anggaran, me-
Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 235
mungkinkan bawahan untuk mengemuka- job relevant information berpengaruh positif kan kritiknya serta mencari informasi bagi
siginifikan terhadap kinerja manajerial. penyelesaian tugas.
Hal ini terlihat dari hasil analisis diperoleh koefisien path sebesar 0,248,
Analisis Pengaruh JRI terhadap Kinerja
secara statistik variabel ini berpengaruh
Manajerial
signifikan dengan nilai t-hitung sebesar Hasil analisis regresi Job relevant infor-
2,251 didukung dengan p value sebesar 0,027 mation terhadap Kinerja Manajerial disaji-
< 0,05, artinya bahwa hipotesis Ho ditolak kan pada tabel 7. Hasil pengujian empiris
dan H 1 diterima.
pada hipotesis ketiga membuktikan bahwa
Tabel 7 Pengujian Model Hipotesis 3
Variabel
Koefisien
Nilai t
Nilai p
0,027 Variabel dependen
: Kinerja Manajerial (KM)
R square
Koefisien korelasi (rKMJRI) : 0,564
Sumber : Data Olahan Penulis (SPSS
Hal ini menunjukkan bahwa semakin untuk meningkatkan kinerja manajerialnya tinggi penggunaan Job Relevant Information
dengan memberikan kecukupan anggaran, akan meningkatkan kinerja manajerial.
komitmen organisasi, komitmen tujuan Besarnya R square adalah 0,444 yang
anggaran, dan Job Relevant Information bagi mengindikasikan bahwa kontribusi variabel
para manajernya. Penelitian ini juga di- partisipasi dan JRI terhadap kinerja
dukung oleh Kren (1992), Rosidi (2000), manajerial sebesar 44,4% dan sisanya
Marsudi dan Ghozali (2001), Chong dan sebesar 55,6% dipengaruhi oleh faktor lain
Chong (2002) yang menemukan bukti diluar model penelitian ini.
bahwa Job Relevant Information dan kinerja Hasil temuan ini konsisten dengan
manajerial berhubungan secara positif dan penelitian yang dilakukan oleh Indarto dan
signifikan. Job relevant information ber- Ayu (2011) yang menguji pengaruh partisi-
hubungan dengan penilaian seberapa luas pasi dalam penyusunan anggaran terhadap
kemampuan manajer untuk menerima kinerja manajerial perusahaan melalui ke-
informasi yang dapat digunakan dalam cukupan anggaran, komitmen organisasi,
pengambilan keputusan yang efektif serta komitmen tujuan anggaran, dan Job Relevant
mengevaluasi alternatif-alternatif keputusan Information yang membuktikan bahwa Job
penting.
Relevant Information secara signifikan ber- Suatu keputusan dikatakan dapat me- hubungan dengan kinerja manajerial se-
ningkatkan kinerja manajer secara efektif, hingga dapat dikatakan penelitian ini
apabila dalam proses pengambilan keputus- mendukung hipotesis alternatif (Ha) di-
an memiliki ketersediaan informasi yang terima. Hal ini sesuai dengan keadaan yang
cukup dan akurat. Bawahan biasanya me- terjadi pada perusahaan besar di Jawa
miliki informasi yang lebih akurat me- Tengah yang menerapkan manajer tingkat
ngenai faktor-faktor yang mempengaruhi menengah (manajer fungsional) turut ber-
kinerja, daripada atasan mereka (Kren, peran aktif dalam penyusunan anggaran
1992). Tersedianya informasi yang ber-
236 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241
hubungan dengan tugas akan meningkat- Akan tetapi hasil penelitian ini tidak kan perencanaan untuk mencapai tujuan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh yang ditetapkan, yang pada akhirnya akan
Yusfaningrum dan Ghozali (2005) yang meningkatkan kinerja. Dengan penggunaan
menemukan bahwa hubungan job relevant Job Relevant Information oleh manajer tingkat
information dengan kinerja manajerial me- bawah pada perusahaan manufaktur maka
miliki hubungan positif tidak signifikan. para manajer akan memiliki pemahaman
Hal ini disebabkan karena adanya penerap- yang lebih baik dalam memilih alternatif
an dimensi budaya organisasi power distance tindakan yang diperlukan untuk peng-
yang lebar dimana para atasan mempunyai ambilan keputusan yang sesuai dengan
otoritas yang mutlak, akibatnya penetapan tujuan perusahaan. Tindakan yang tepat
tujuan anggaran yang cenderung bersifat akan meningkatkan pencapaian hasil yang
subyektif serta mengarah kepada ke- lebih baik sehingga akan meningkatkan
pentingan principal sehingga penggunaan kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan
JRI yang dilakukan manajer tidak signifikan bahwa dengan adanya ketersediaan infor-
dengan peningkatan kinerja manajerial. masi yang cukup dan relevan dengan tugas bagi para manajer tingkat bawah didalam
Analisis Desentralisasi memoderasi Pe-
menyelesaikan pekerjaannya, maka dapat
ngaruh Partisipasi terhadap Kinerja
dikatakan bahwa pekerjaannya dapat ber-
Manajerial
jalan dengan baik dan bahkan dapat me- Hasil perhitungan analisis MRA ningkatkan pencapaian kinerja manajerial
variabel Desentralisasi sebagai pemoderasi yang menyangkut perencanaan, Investigasi,
hubungan antara partisipasi terhadap Ki- pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
nerja Manajerial disajikan pada tabel 8. pemilihan staf, negosiasi, perwakilan, ki- nerja secara keseluruhan.
Tabel 8 Pengujian Model Hipotesis 4
Variabel Independen Koefisien MRA
Nilai p PA*DS
Nilai t
0,220 Variabel dependen
: Kinerja Manajerial (KM)
R square
Sumber : Data Olahan Penulis dari (SPSS
Berdasarkan hasil analisis MRA (mode- terhadap kinerja sebesar 41,4% dan sisanya rated regression analysis ) di atas, diperoleh
sebesar 58,6% dipengaruhi oleh faktor lain koefisien MRA sebesar (–1.562), secara
diluar model penelitian ini. statistik hasil ini berpengaruh secara negatif
Hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa tidak signifikan dengan nilai t hitung
desentralisasi memperlemah pengaruh sebesar –1,236 dan p-value sebesar 0,220 >
partisipasi penyusunan anggaran terhadap 0,005, maka dapat dikatakan bahwa H 0 kinerja manajerial, artinya semakin tinggi
diterima dan H 1 ditolak. Dengan demikian, tingkat desentralisasi, semakin lemah dapat disimpulkan bahwa desentralisasi
hubungan partisipasi anggaran terhadap tidak memoderasi hubungan partisipasi
kinerja manajerial.
terhadap kinerja manajerial. Besarnya R Hasil penelitian pengujian hipotesis 4 square adalah 0,414 yang mengindikasikan
ini bertolak belakang dengan penelitian bahwa kontribusi variabel desentralisasi
yang dilakukan oleh Rihardjo (2009) yang dalam memoderasi hubungan partisipasi
menguji pengaruh desentralisasi dan
Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 237
komitmen organisasional terhadap hubung- an antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial menemukan bahwa interaksi antara penganggaran partisipatif dan struktur desentralisasi organisasi se- cara signifikan mempengaruhi kinerja manajerial. Gul et al. (1995) yang menguji partisipasi terhadap kinerja manajerial dengan desentralisasi sebagai variabel moderating. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berhubungan positif signifikan dengan kinerja pada tingkat desentralisasi yang tinggi. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Coryanata (2004) dan Riyadi (2007) yang membuktikan bahwa hubungan antara partisipasi dalam pe- nyusunan anggaran dan kinerja manajerial positif dan signifikan hanya pada pe- limpahan wewenang yang terdesentralisasi.
Pelimpahan wewenang dalam organi- sasi berkaitan erat dengan struktur organi- sasi. Pelimpahan wewenang yang ter- desentralisasi diperlukan karena dalam struktur yang terdesentralisasi para mana- jer/bawahan diberikan wewenang dan tanggungjawab yang lebih besar dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, menunjukkan bahwa para manajer dalam organisasi perusahaan manufaktur dengan tingkat desentralisasi yang tinggi, merasa dirinya kurang ber- tanggung jawab dan sedikit terlibat dalam perencanaan anggaran karena merasa mengalami tekanan dari atasan (pimpinan) sehingga para manajer tingkat bawah me- mandang anggaran sebagai sesuatu hal yang kurang berguna dan membatasi ke- kuasaan mereka, sehingga dapat dikata- kan bahwa dengan adanya penerapan desentralisasi dalam hal komunikasi, proses sistematis, pengambilan keputusan, kerja sama tim, pelatihan dan pengembangan staf, alokasi sumber dana dan staff akan memperlemah hubungan partisipasi pe- nyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Artinya semakin tinggi tingkat desentralisasi, semakin lemah hubungan
jerial. Ada 3 hal yang menyebabkan de- sentralisasi memperlemah pengaruh partisi- pasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial: Pertama, adanya kecenderungan gaya kepemimpinan dalam proses peng- ambilan keputusan masih berpusat pada pemilik perusahaan (sentralistik) serta ada- nya tekanan dari pimpinan perusahaan. Adanya tekanan dari pimpinan perusahaan sehingga masih menimbulkan keengganan bagi para manajer di level bawahnya untuk menerapkan desentralisasi. Kedua, masih belum sempurnanya peraturan internal perusahaan yang mengatur proses de- sentralisasi dalam pengambilan keputusan, khususnya peraturan internal perusahaan. Ketiga , kondisi perusahan manufaktur di daerah Jawa Timur masih didominasi oleh perusahaan Non-go public yang pada dasar- nya penerapan kepemimpinan manajerial masih diberlakukan terhadap owner per- usahaan sehingga hak desentralisasi dalam hal kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada manajer tingkat bawah tidak diterapkan secara maksimal. Hal ini menandakan bahwa penerapan desentrali- sasi bagi manajer tingkat bawah pada perusahaan manufaktur di Jawa Timur masih sulit untuk dilakukan.
Akan tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nor (2007) yang menguji Desentralisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel mode- rating dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja, mem- buktikan bahwa kesesuain antara partisi- pasi anggaran dengan variabel kontijensi (desentralisasi) terhadap kinerja manajerial bukanlah merupakan kesesuain terbaik. Kondisi ini disebabkan oleh adanya faktor seperti struktur organisasi yang masih terpusat (sentralistis), dimana para manajer level bawah tidak didelegasikan untuk membuat kebijakan secara independen karena manajer level atas berasumsi bahwa tanggungjawab akhir atas tugas yang di- lakukan oleh para manajemen level bawah juga merupakan tanggungjawabnya. Se-
238 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 18, Nomor 2, Juni 2014 : 219 – 241
uji partisipasi penyusunan anggaran ter-
Hubungan Pengaruh Langsung dan Tidak
hadap kinerja pemimpin dengan meng-
Langsung
gunakan desentralisasi dan dukungan Kombinasi hasil koefisien jalur yang organisasi sebagai variabel moderating.
diamati, pengaruh langsung, pengaruh ti- Hasilnya membuktikan bahwa dengan
dak langsung dan pengaruh total dapat adanya interaksi desentralisasi memiliki
dilihat pada tabel 9. Pengaruh partisipasi koefisien negatif -72,375 dan signifikansi
anggaran terhadap kinerja secara langsung 0,092 terhadap hubungan partisipasi dan
sebesar 0,376, sementara pengaruh tidak kinerja, hal ini menggambarkan bahwa
langsung partisipasi anggaran terhadap pengaruh partisipasi dalam penyusunan
kinerja melalui Job Relevant Information se- anggaran tetap tidak mendukung walaupun
bagai variabel intervening diperoleh dengan pada pelimpahan wewenang yang ter-
cara JRI = ( r 12 X KMJRI) atau sebesar 0,143 desentralisasi dalam mempengaruhi kinerja
= (0,578 x 0,248).
pemimpin dengan baik. Maka dapat dikatakan bahwa pe- ngaruh partisipasi anggaran terhadap kiner-
Model Hasil Penelitian
ja manajerial melalui JRI sebagai variabel Model hasil penelitian dapat dilihat pada
intervening akan dapat memberikan efek gambar 2
mediasi, walaupun tidak terlalu bermakna karena memiliki nilai pengaruh tidak lang- sung lebih kecil daripada pengaruh lang- sung (0,143 < 0,376).
JRI
r 12=0,578
KMJRI= 0,248
Partisipasi
Kinerja (PA)
r 1KM= 0,595
KMPA = 0,376
Manajerial (KM)
KMDS = -1,562
Desentralisasi
(DS)
Gambar 2 Hasil Analisis Jalur
Sumber : Analisis Penulis
Tabel 9 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Total Variabel
Tidak Langsung Pengaruh Melalui JRI
0,578 Partisipasi dengan
Partisipasi dengan JRI r 12 0,578
0,519 Kinerja (melalui JRI)
Sumber : data dianalisis penulis
Job Relevant Information Desentralization And Budgeting Participation... – Tapatfeto 239
Pengaruh total partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui JRI ada- lah Total= (r 1 KM + JRI) atau sebesar 0,519 = (0,376 + 0,143), hal ini menunjukkan bahwa dengan keluarnya variabel JRI sebagai variabel intervening maka pengaruh partisi- pasi terhadap kinerja manajerial semakin lemah yaitu dari 0,519 menjadi 0,376. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingginya kinerja manajerial tidak hanya karena partisipasi manajer dalam penyusunan ang- garan, tetapi juga karena adanya pengaruh variabel lain yaitu job relevant information.