Penilaian Afektif
3. Penilaian Afektif
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-pihak kanan. Dari hasil uji t-pihak kanan untuk prestasi belajar afektif diperoleh harga t hitung = 1,925 yang melampaui harga t tabel = 1,66 pada taraf signifikansi 5% maka untuk prestasi
belajar afektif H 0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi belajar afektif
yang signifikan. Hasil pengujian kemampuan afektif menunjukkan kemampuan afektif kelas eksperimen rata – rata nilainya 78,025 sedangkan untuk kelas kontrol rata – rata nilai afektifnya 75,4875.
Aspek afektif dalam pembelajaran ini mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, nilai, konsep diri dan moral dari siswa. Setiap aspek dalam penilaian afektif siswa memiliki indikator masing-masing. Misalnya indikator sikap siswa dapat dilihat dari, sikapnya dalam mengerjakan tugas, interaksinya dengan guru,
commit to user
melengkapi catatan kimia, mencari literatur tentang pelajaran kimia, kesanggupan mengerjakan tugas dari guru, dan membuat catatan materi Struktur Atom. Indikator penilaian siswa dapat diketahui dari penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengajar. Indikator konsep diri siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam belajar materi pokok Struktur Atom dan kemandirian mengerjakan tugas materi pokok Struktur Atom. Sedangkan indikator moral siswa dapat dilihat dari kejujuran dan kepedulian siswa terhadap teman-temannya.
Seorang siswa akan sulit mencapai keberhasilan studi yang optimal apabila siswa tersebut tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu, dalam hal ini adalah pelajaran kimia. Dari sini dapat diketahui bahwa kompetensi siswa pada aspek afektif menjadi penunjang keberhasilan pada aspek pembelajaran lain, yaitu kognitif. Bila siswa memiliki minat belajar yang tinggi maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Prestasi belajar afektif pada kelas Teams Games Tournament (TGT) yang dilengkapi permainan ular tangga lebih dapat meningkatkan sikap, minat, dan motivasi siswa dalam belajar.
Dari hasil angket afektif yang telah diisi oleh siswa, dapat ditunjukkan bahwa sikap siswa pada kelas Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi permainan ular tangga (80,7%) lebih baik daripada sikap pada kelas kontrol (80,4%), hal ini terlihat bahwa interaksi antara siswa dan guru baik, sehingga proses pembelajaran berjalan lebih lancar dan siswa lebih mudah dalam menyerap ilmu. Minat siswa pada kelas Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi permainan ular tangga lebih tinggi (78,7%) lebih baik daripada minat pada kelas kontrol (78,1%), hal ini terlihat bahwa siswa lebih bersemangat ketika pembelajaran berlangsung. Konsep diri siswa pada kelas Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi permainan ular tangga (80%) lebih tinggi (80%) daripada konsep diri pada kelas kontrol (78%), hal ini dapat ditunjukkan bahwa saat pembelajaran, siswa tidak hanya terpancang pada materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa menjadi lebih aktif . Siswa pada kelas Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi permainan ular tangga memiliki penilaian yang lebih tinggi terhadap kemampuan guru dalam mengajar (74%) daripada penilaian
commit to user
dapat ditunjukkan bahwa siswa tidak meremehkan guru dalam mengajar meskipun guru hanya sebagai fasilitator dan mediator, sehingga siswa lebih memperhatikan dan suasana saat pembelajaran lebih terkondisikan dengan baik. Moral siswa pada kelas Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi permainan ular tangga lebih tinggi (82%) daripada moral siswa pada kelas kontrol, hal ini terlihat bahwa siswa memiliki interaksi yang positif saat berkelompok, selain itu juga siswa lebih percaya diri dalam menjawab soal waktu ulangan.
Berdasarkan hasil analisis prestasi belajar kognitif dan afektif siswa dengan menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikansi 5% dimana selisih prestasi belajar kognitifhasil uji t-pihak kanan untu prestasi belajar kognitif diperoleh t hitung = 2,777> t tabel = 1,66 dan untuk prestasi belajar afektif diperoleh t hitung = 1,925 > t tabel = 1,66 disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia materi pokok struktur atom dengan metode pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) dilengkapi permainan ular tangga lebih efektif
dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa dipakai disekolah yaitu metode ceramah dilengkapi media powerpoint.
commit to user