DATA PENGAMATAN

BAB 3 DATA PENGAMATAN

3.1. Data Pasien

1. No Rekam Medik

3. Tanggal Lahir

: 29 Agustus 1970

4. Jenis Kelamin

6. Warga Negara

8. Masuk Rumah Sakit : Dirawat di Teratai lantai 5 sejak tanggal 12

Februari 2015

9. Keluar Rumah sakit

3.2. Hasil Laboratorium Tabel 3.1. Data Laboratorium Tanggal 11 Februari 2015

Satuan Nilai Rujukan Hematologi

g/dL 13-17,3 Hemtokrit

Automatic

33-45 Lekosit

Automatic 15 %

Automatic 18 Ribu/ul 5-10 Trombosit

Ribu/ul 150-440 Eritrosit

Juta/ul 4,40-5,90

VER/HER/KHER/RDW

VER

80-100 HER

Automatic 62,9

Fl

26-34 KHER

Automatic 15,7

Pg

Automatic 25 g/dL 32-36 RDW

Automatic 19,9

11,5-14,5

Kimia Klinis

Fungsi hati SGOT o IFCC 37 C 11 U/L

0-34 SGPT o IFCC 37 C 9 U/L

0-40 Fungsi Ginjal Ureum Darah

24 Mg/dL 20-40 Kreatinin Darah

Urease

Mg/dL 0,6-1,5 Diabetes

Safte No Deprot

Satuan Nilai Rujukan

Glukosa darah sewaktu Gula darah sewaktu

Hexokinase

84 Mg/dL 70-140

Elektrolit Darah

Na (darah)

Mmol/L 135-147 K (darah)

ISE

Mmol/L 3,10-5,10 Cl (darah)

99 Mmol/L 95-108

Tabel 3.2. Data Laboratorium Tanggal 12 Februari 2015

Nilai Rujukan Hitung Jenis

0-1 Eosinofil

Automatic

1-3 Netrofil

Automatic 0 %

50-70 Limfosit

Automatic 86 %

20-40 Monosit

26,3-40,3 PT

Mekanik

Detik

Mekanik

Detik

11,5-14,5

Mg/dL 200-400 D-Diner

ng/mL <300 Feritin

51 ng/mL 22-332 Serum Ion

6 Mg/dL 65-175 TIBC

Mg/dL 253-435

Sero Imunologi

Tanda tumor CEA

ng/mL ≤5 AFF

ng/mL ≤15

Tabel 3.3. Data Laboratorium Tanggal 27 Februari 2015

Satuan Nilai Rujukan Jantung

> -25 Troponin T

Tabel 3.4. Data Laboratorium Tanggal 1 Maret 2015

Satuan Nilai Rujukan Hitung jenis

0-1 Eosinofil

Automatic

1-3 Netrofil

Automatic 2 %

Automatic 77 %

50-70

Limfosit

20-40 Monosit

Tabel 3.5. Data Laboratorium Tanggal 2 Maret 2015

Satuan Nilai Rujukan Hematologi

g/dL 13-17,3 Hemtokrit

33-45 Lekosit

Automatic 34 %

Ribu/ul 5-10 Trombosit

Automatic 9,7

Ribu/ul 150-440 Eritrosit

Juta/ul 4,40-5,90

VER/HER/KHER/RDW

VER

80-100 HER

Automatic 83 Fl

26-34 KHER

Automatic 26 Pg

g/dL 32-36 RDW

3.3.1 Hasil Kolonskopi

1. Anorektal : tampak hemoroid interna dan eksterna

2. Colon Sigmoid

: massa tumor (-)

3. Colon descenden

: massa tumor (-)

4. Colon transversum

: Tampak bulging

5. Colon ascenden

: Tampak polyp

6. Caecum : Tampak masa tumor , dinding ireguler, rapuh dan

mudah berdarah

Kesimpulan: Hemoroid interna dan eksterna, polip kolon, massa tumor di caecum, dan tuberkulosis usus.

3.3.2 Esophage Gastro Duodenoscopy

1. Esofagus : tampak mucosal break 1/3 distal

2. Gaster

3. Corpus : massa tumor (-), cairan bilier (+)

4. Antrum : massa tumor (-), cairan bilier (+)

5. Candia dan Fundus Duodenal : massa tumor (-), cairan bilier (+)

6. Bulbus duodenum dan duodenum para descenden : tidak tampak kelainan

Kesimpulan: Esofagitis dengan bile refluks.

3.4. Data Penggunaan Obat Pasien

13 Februari 2015 Terapi Nama dan No

12 Februari 2015

Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

Parenteral

2 Omeprazole drip 8mg

Per jam

3x1

3 Vitamin K

ampul 3x1

4 Transamin 500mg

ampul

3x1

5 Cefotaxime 1 gr

ampul Tiap 8

6 NaCI 0,9 % 500cc

jam

15 Februari 2015 Terapi Nama dan

14 Februari 2015

No Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

2 Amitriptilin 25 mg

3 Parasetamol 500 mg

3x1 tablet

Parenteral

4 Omeprazole drip 8mg

1 - - - 1 5 Vitamin K

Per jam

1 1 - - 1 6 Transamin 500mg

3x1 ampul

1 - 1 1 7 Cefotaxime 1 gr

3x1 ampul

3x1 ampul

8 NaCI 0,9 % 500cc

1 1 1 - 1 - - 9 NaCI 0,9 % 500cc

Tiap 8 jam

Tiap 12

jam

17 Februari 2015 Terapi Nama dan

16 Februari 2015

No Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

- - 1 - - 3 Parasetamol 500 mg

2 Amitriptilin 25 mg

3x1 tablet

Parenteral

1 1 - - 1 5 Transamin 500mg

4 Vitamin K

3x1 ampul

1 1 1 - 1 - 1 1 6 Cefotaxime 1 gr

3x1 ampul

3x1 ampul

3 x dlm

7 Tramadol drip 100 mg

NaCI0,9%

dlm 2 jam Tiap 12

8 NaCI 0,9 % 500cc

jam

19 Februari 2015 Terapi Nama dan

18 Februari 2015

No Dosis Obat

Non Pareteral

1 1 - 1 1 1 2 Amitriptilin 25 mg

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

3 3x1 tablet

Parenteral

4 Vitamin K

3x1 ampul

5 Transamin 500mg

1 - 1 1 6 Cefotaxime 1 gr

3x1 ampul

1 PUASA

1 1 1 1 - 1 Tramadol drip 100

3x1 ampul

3 x dlm 7 NaCI0,9% dlm 2

1 1 1 - - mg

jam

8 NaCI 0,9 % 500cc

Tiap 12 jam

1 PUASA

9 Omeprazole drip

- - - - 8mg

Per jam

10 Omeprazole 40 mg

3x1

20 Februari 2015 21 Februari 2015 Terapi Nama dan

No Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

2 Amitriptilin 25 mg

- - 1 - - Parasetamol 500

1 1 1 - 1 1 1 mg

3 3x1 tablet

Parenteral

1 1 - - 1 5 Transamin 500mg

4 Vitamin K

3x1 ampul

1 1 1 1 1 1 - 6 Cefotaxime 1 gr

3x1 ampul

1 1 1 - 1 Tramadol drip 100

3x1 ampul

3 x dlm NaCI0,9% dlm

1 - - - - mg

2 jam

1 - 1 - - 9 Omeprazole 40 mg

8 NaCI 0,9 % 500cc

Tiap 12 jam

1 1 - - - - 10 OMZ 40 mg

3x1

- - - 1 - 11 Omeprazole drip

Lefovloxacin 750 12 mg

1x1

22 Februari 2015 23 Februari 2015 Terapi Nama dan

No Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

2 Amitriptilin 25 mg

3 Parasetamol 500

1 1 1 - 1 1 1 mg

3x1 tablet

Duragesic patch 25

1 1 - - 1 6 Transamin 500mg

5 Vitamin K

3x1 ampul

1 1 1 - 1 1 1 7 Cefotaxime 1 gr

3x1 ampul

1 1 1 - - Ceftrian

3x1 ampul

- - - - 1 Tramadol drip 100

8 (ceftriaxone) 2 gr

2 x1

3 x dlm NaCI0,9% dlm

1 - - - - mg

2 jam

10 NaCI 0,9 % 500cc

1 1 - 1 - - - 11 Omeprazole drip

Tiap 12 jam

- 1 - - - 8mg

Per jam

Lefovloxacin 750

- - - - 1 mg

12 1x1

25 Februari 2015 Terapi Nama dan

24 Februari 2015

No Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

- 1 - - 3 Parasetamol 500 mg

2 Amitriptilin 25 mg

3x1 tablet

Parenteral

4 Vitamin K

- - - - 5 Vitamin K

3x1 ampul

2 2 - 2 2 6 Transamin 500mg

3x2 ampul

1 1 1 - 1 1 1 Ceftrian (ceftriaxone)

3x1 ampul

8 NaCI 0,9 % 500cc

jam

1 1 - 1 1 1 10 Lefovloxacin 750 mg

9 Omeprazole 40 mg

3x1

1x1

27 Februari 2015 Terapi Nama dan

26 Februari 2015

Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

2 Amitriptilin 25 mg

3 Parasetamol 500 mg

3x1 tablet

Parenteral

4 Vitamin K

3x2

ampul 3x1

5 Transamin 500mg

ampul

6 Ceftrian (ceftriaxone)

1 1 - - 1 2 gr

2 x1

- 1 1 1 8 Lefovloxacin 750 mg

7 Omeprazole 40 mg

3x1

1x1

1 Maret 2015 Terapi Nama dan

28 Februari 2015

Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

- 1 - - 3 Parasetamol 500 mg

2 Amitriptilin 25 mg

3x1 tablet

Parenteral

4 Vitamin K

3x2

ampul 3x1

5 Transamin 500mg

ampul

6 Ceftrian (ceftriaxone)

1 1 - - 1 2 gr

2 x1

1 1 1 - 1 8 Lefovloxacin 750 mg

7 Omeprazole 40 mg

3x1

1x1

3 Maret 2015 Terapi Nama dan

2 Maret 2015

No Dosis Obat

Non Pareteral

1 Sucralfat 15 mg

3x1 tablet

1x1 tablet

- 1 - - 3 Parasetamol 500 mg

2 Amitriptilin 25 mg

3x1 tablet

Parenteral

3x2

4 Vitamin K

ampul 3x1

1 1 1 1 - - - Ceftrian (ceftriaxone)

5 Transamin 500mg

1 1 - - - 8 Lefovloxacin 750 mg

7 Omeprazole 40 mg

3x1

1x1

Pada tanggal 3 Maret 2015:

1. Amitriptilin pemberiannya dihentikan

2. Vitamin K 3x2 ampul diturunkan menjadi 3x1 ampul

3. Lefovloxacin intra vena diganti menjadi Lefovloxacin 500 mg per oral

4. Durogesic Patch 25 mg diganti dengan durogesic patch 12 mg

5. Venofer 100 mg dalam Natrium Sitrat 100cc 1 x saja drip 1 jam tgl 16/2 stop 17/2

6. Ca Glukonas 1 amp 1 x ekstra, setelah PRC (packed red cell) 1000 cc (transfusi darah) 12/2

3.5. Data Pengkajian Obat

1. Sukralfat

a. Komposisi Sukralfat 500 mg

b. Indikasi

Pengobatan jangka pendek (sampai 8 minggu) pada duodenal ulcer.

c. Dosis Tablet 500 mg 3 kali sehari

d. Kontraindikasi Hipersensitif terhadap produk sukralfat.

e. Peringatan Antasida dapat digunakan sebagai tambahan pada terapi dengan Sukralfat untuk mengurangi rasa sakit, tetapi sebaiknya tidak diminum dalam waktu 30 menit sebelum atau setelah pemberian sukralfat. :Penderita gagal ginjal kronis dan pasien dialisis dapat meningkatkan risiko akumulasi dan toksisitas aluminium.

f. Interakasi Obat Absorpsi obat berikut berkurang bila digunakan bersamaan:;Utama : Ciprofloxacin, Cimetidine, Ranitidin, Digoxin, Ketoconazole, Teofilin, Fenitoin, Tetrasiklin.;Sedang : Moxifloxacin, Norfloxacin, Ofloxacin, Sparfloxacin, Warfarin.;Penggunaan obat-obatan tersebut di atas sebaiknya dilakukan pada 2 jam sebelum atau sesudah pemberian Sukralfat

g. Mekanisme Kerja Sukralfat bekerja dengan cara melindungi mukosa dari serangan asam pepsin pada tukak lambung dan duodenal setelah membentuk kompleks dengan eksudat yang bersifat protein seperti albumin dan fibrinogen pada lokasi tukak. ;Pada kondisi yang lebih ringan, Sukralfat membentuk viscous sehingga memberikan perlindungan pada permukaan mukosa lambung dan duodenum.

h. Efek Samping Konstipasi (paling sering, sekitar 2%). ; mual, muntah, kembung, mulut kering, gatal-gatal, sakit kepala, insomnia, diare (sangat jarang, < 1%)

2. Amitriptilin

a. Komposisi Amitriptilin

b. Indikasi Menghambat reuptake serotonin dan norepinefrin di presinaps membran sel sehingga terjadi peningkatan konsentrasi serotonin dan atau norepinefrin di susunan saraf pusat.

c. Dosis Tablet 25 mg 1 kali sehari

d. Kontraindikasi Hipersensitif terhadap amitriptilin atau komponen sediaan lainnya, sensitifitas silang mungkin terjadi dengan trisiklik lainnya; penggunaan inhibitor MAO selama 14 hari; Fase pemulihan infark miokard, pemberian bersama cisaprid

e. Peringatan Hati-hati untuk pengemudi atau operator mesin karena sering menyebabkan mengantuk. Efek sedasi mungkin bertambah dengan penggunaan antidepresan lain/etanol. ;Psikosis mungkin memburuk pada beberapa pasien atau menimbulkan mania atau hipomania pada pasien penyakit bipolar. Mungkin menimbulkan hiponatremia. Harus dihentikan sebelum operasi elektif. ;Terapi jangan dihentikan tiba-tiba untuk pengguna jangka panjang. Dapat menimbulkan hipotensi ortostatik sehingga hati-hati untuk pasien hipotensi sementara atau yang beresiko menderita hipotensi. ;Hati-hati pada penderita retensi urin, hiperplasia prostat, glakoma sudut sempit, xerostamia, gangguan visual, konstipasi, atau obstruksi saluran cerna, karena efek antikolinergik amitriptilin. ;Hati- hati pada penderita diabetes karena mengubah glukosa kontrol. Kemungkinan bunuh diri pada penderita depresi berat, hati-hati pada e. Peringatan Hati-hati untuk pengemudi atau operator mesin karena sering menyebabkan mengantuk. Efek sedasi mungkin bertambah dengan penggunaan antidepresan lain/etanol. ;Psikosis mungkin memburuk pada beberapa pasien atau menimbulkan mania atau hipomania pada pasien penyakit bipolar. Mungkin menimbulkan hiponatremia. Harus dihentikan sebelum operasi elektif. ;Terapi jangan dihentikan tiba-tiba untuk pengguna jangka panjang. Dapat menimbulkan hipotensi ortostatik sehingga hati-hati untuk pasien hipotensi sementara atau yang beresiko menderita hipotensi. ;Hati-hati pada penderita retensi urin, hiperplasia prostat, glakoma sudut sempit, xerostamia, gangguan visual, konstipasi, atau obstruksi saluran cerna, karena efek antikolinergik amitriptilin. ;Hati- hati pada penderita diabetes karena mengubah glukosa kontrol. Kemungkinan bunuh diri pada penderita depresi berat, hati-hati pada

f. Interaksi Obat Meningkatkan efek amfetamin, antikolinergik, sedativ, hipnotik, etanol, karbamazepin, tolazolamid, klorpropamid, warfarin. Bila digunakan dengan inhibitor MAO : hiperpireksia, hipertensi, takikardia, bingung, kejang, kematian (sindroma serotonin).;Dengan ritonafir : juga dapat terjadi (jarang) sindroma serotonin. ;Efek amitriptilin meningkat oleh klorpromazin, delavirdin, fluoksetin, mikonazol, paroksetin, pergolid, kuinidin, kuinin, ritonavir, dan penghambat CYP2D6 lainnya. ;Amitriptilin menghambat respons antihipertensif betanidin, clonidin, debrisoquin, guanetidin, guanabenz, guanfacine.

g. Mekanisme Kerja Menghambat reuptake serotonin dan norepinefrin di presinaps membran sel sehingga terjadi peningkatan konsentrasi serotonin dan atau norepinefrin di susunan saraf pusat

h. Efek Samping Efek samping lain (1-10% pasien) : bengkak, CHF, hipertensi, takikardi, aritmia, hypotensi, miocardial infark, demam, infeksi,sepsis, perubahan berat badan, asma, sindrom seperti flu,hipergikemi, hipoglikemi, pneumonia, depresi pernafasan.

3. Parasetamol

a. Komposisi Parasetamol

b. Indikasi Memiliki aktifitas sebagai analgetik dan antipiretik

c. Dosis Tablet 500 mg 3 kali sehari c. Dosis Tablet 500 mg 3 kali sehari

e. Peringatan Hati-hati pada pasien yang sudah berkurang fungsi hati & ginjal, dan ketergantungan pada alkohol ;Toksisitas parasetamol dapat disebabkan dari penggunaan dosis tunggal yang toksik, dari penggunaan berulang dosis yang besar, atau penggunan obat yang kronis

f. Interaksi Obat Alkohol, antikonvulsan, isoniazid : Meningkatkan resiko hepatotoksis; Antikoagulan oral : Dapat meningkatkan efek warfarin, ;Fenotiazin : Kemungkinan terjadi hipotermia parah

g. Mekanisme Kerja Bekerja langsung pada pusat pengaturan panas di hipotalamus dan menghambat sintesa prostaglandin di sistem saraf pusat

h. Efek Samping Efek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan setelah penggunaan jangka panjang

4. Durogesic Patch

a. Komposisi Fentanil

b. Indikasi Penanganan nyeri kronik dan intraktabel pada penderita yang membutuhkan analgetik opiat terus menerus dalam waktu lama

c. Dosis

25 mg / 72 jam, 12 mg/ 72 jam

d. Kontraindikasi

e. Perhatian Bukan untuk nyeri akut atau nyeri setelah operasi. Lansia dan pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, penyakit paru, bradiaritmia.

f. Interaksi Obat Obat yang menekan fungsi SSP, ritonavir, ketokonazol, itrakonazol, troleandomisin, nelfinavir, nfazodon, verampamil, diltiazem, amiodaron

g. Mekanisme Kerja Mengikat dengan reseptor stereospesifik pada banyak situs dalam SSP, meningkatkan ambang nyeri, mengubah persepsi nyeri, menghambat naik jalur nyeri

h. Efek Samping Penggunaan bersamaan dengan diuretik kuat, probenesid, obat yang berpotensi nefrotoksik

5. Cefotaxime

a. Komposisi Cefotaxime

b. Indikasi Infeksi serius dan mengancam jiwa, terutama yang disebabkan oleh bakteri Gram positif dan negatif, yang resisten terhadap antibiotik lain.

c. Dosis Vial 1 gram 3 x sehari

d. Kontraindikasi Hipersensitif terhadap Sefalosporin.

e. Perhatian Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan riwayat penyakit gastrointestinal terutama kolitis..

f. Interaksi obat Penggunaan bersamaan dengan diuretik kuat, probenesid, obat yang berpotensi nefrotoksik

g. Mekanisme Kerja Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih penisilin-mengikat protein (PBP) yang menghambat fase transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel. Bakteri akhirnya lisis g. Mekanisme Kerja Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih penisilin-mengikat protein (PBP) yang menghambat fase transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel. Bakteri akhirnya lisis

6. Omeprazol

a. Komposisi Omeprazol

b. Indikasi Pengobatan deudonal ulcer atau gastric ulcer, pencegahan kembuhan gastric ulcer

c. Dosis

IV 40 mg satu kali sehari

d. Kontraindikasi Hipersensitivitas tehadap omeprazole, tidak dikombinasi dengan obat nelfinavir.

e. Perhatian Penggunaan bersama klopidogrel, omeprazol dapat mengurangi absropsi vitamin B12, penggunaan PPI dengan digoxin dapat menyebabkan hipomagnesia (diuretik).

f. Interaksi Obat  Kontsenterasi plasma nelinavir, atazanzvir menurun apabila diberikan

secara bersamaan dengan omeprazol  Omeprazol (20mg/hari) dan digoxin dapat meningkatkan bioavabilitas digoxin 10%.

g. Mekanisme Kerja Menghambat sekresi asam dengan menghambat enzim H+,K+, ATPase pada pompa asam.

h. Efek Samping Sakit kepala, nyeri abdomen, konstipasi,diare.

7. Vitamin K

a. Komposisi Vitamin K

b. Indikasi Pengobatan dan mencegah kadar vitamin K yang rendah (faktor pembekuan darah), menghentikan perdarahan

c. Dosis

IV 40 mg satu kali sehari

d. Kontraindikasi Hipersensitivitas tehadap omeprazole, tidak dikombinasi dengan obat nelfinavir.

e. Interaksi Obat Aspirin dapat meningkatkan risiko perdarahan

f. Mekanisme Kerja Meningkatkan biosintetis faktor pembekuan darah yaitu protombin, faktor VII, IX, X di hepar. Aktivasi X menjadi Xa oleh faktor VIIa, TF

dan Ca 2+ dari jalur ektrinsik dan faktor IXa, VIIIa dan Ca dari jalur intrinsik. Kemudian faktor Xa dibantu oleh Ca 2+ dan faktor Va akan

mengaktifkan protombin menjadi trombin. Trombin kemudian mengaktivasi faktor XIII dan XIIIa yang akan mengaktivitasi XIII dan XIIIa yang akan mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi fibrin.

g. Efek Samping Nyeri, berkeringat, perubahan rasa, flushing.

8. Transamin

a. Komposisi Transamin adalah golongan antifibrilitik

b. Indikasi Untuk mencegah, menghentikan, atau mengurangi perdarahan

c. Dosis

IV 500mg/5mL

d. Kontraindikasi

Hipersensitivitas tehadap transamin, wanita yang mengkonsumsi kontrasepsi hormonal kombinasi

e. Interaksi Obat Aspirin dapat meningkatkan risiko perdarahan

f. Efek Samping Nyeri kepala, keluhan pada hidung.

Dokumen yang terkait

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

0 16 13

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

0 11 13

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL (BAPEPAM) DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

5 65 215

Dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca kaitannya dengan minat membaca pada siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta

5 73 225

Sistem informasi pendaftaran wisuda online (studi kasus : UIN Syahid Jakarta)

21 118 143

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

ANALISIS MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBA- KARAN DI PUSKESMAS KECAMATAN CIPAYUNG JAKARTA TIMUR Analysis Of Management Prevention And Fight Fire At The Health Center Of Cipayung East Jakarta

0 1 9