Proses Perwujudan

B. Proses Perwujudan

Pada saat seniman mengubah bahan didalam berkarya, misalnya sewaktu seorang pelukis menggoreskan cat diatas kanvasnya, maka hilanglah dualita antara subyek dan obyek. Pengalaman batiniah seniman, pemikiran apresiasinya dan suasana hatinya, semuanya terpadu dan terbabar didalam bahasa kualitas indrawi. Karya seni adalah obyektif dan merupakan campuran yang kental antara obyek emosi dan rasa indrawi. Karya seni memancarkan ekspresi spiritual sehingga mampu menghubungkan jiwa yang satu dengan jiwa yang lainnya. Seni benar akan menjadi bahasa komunikasi apabila kita dapat memindahkan sepenuh jiwa kita, nilai-nilai yang kita miliki kepada orang lain.

Seperti halnya dalam proses perwujudan ini penulis senantiasa menuangkan pengalaman batin, apresiasi, suasana hati, dan berusaha memindahkan sepenuh jiwa kedalam karya lukisnya. Sehingga yang terjadi tidak hanya komunikasi visual obyek yang dilukis malainkan keseluruhan dari karya itu, baik berupa goresan, warna, tekstur, bentuk dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah penjelasan tentang proses penciptaan karya meliputi medium teknik dan bentuk.

1. Medium

Pada tugas akhir ini penulis menggunakan kain blaco sebagai media untuk berekspresi serta, lem kayu, grajen (limbah gergaji), cat minyak sebagai bahan dan kuas berbagai ukuran dari ukuran kecil sampai besar sebagai alat.

Penulis memilih kain blaco karena kain blaco salah satu bahan dasar membuat kanvas dan lebih cocok untuk membuat media bertekstur. Sedangkan lem kayu dan grajen (limbah gergaji kayu) sebagai bahan untuk menampilkan tekstur–tekstur nyata. Penulis sengaja menampilkan bahan dan media lain dalam Penulis memilih kain blaco karena kain blaco salah satu bahan dasar membuat kanvas dan lebih cocok untuk membuat media bertekstur. Sedangkan lem kayu dan grajen (limbah gergaji kayu) sebagai bahan untuk menampilkan tekstur–tekstur nyata. Penulis sengaja menampilkan bahan dan media lain dalam

10, dan 12. Sedangkan cat minyak yang digunakan mengunakan cat minyak

bermerk Greco.

Kain blaco Dokumentasi oleh Aris Gambar 7.

Grajen dan Lem Kayu Dokumentasi oleh Andi Gambar 8.

Cat minyak Dokumentasi oleh Andi Gambar 9.

2. Teknik

Secara garis besar, proses pelaksanaan dalam karya seni tugas akhir ini meliputi :

a. Proses Awal

Proses awal merupakan pematangan konsep, setelah data-data yang terkumpul dianalisis.

b. Proses Pembuatan Sket

Proses ini merupakan pembuatan sket alternative. Penulis membuat sket sebanyak mungkin kemudian dipilih beberapa untuk diwujud dalam bentuk lukisan.

c. Persiapan Alat dan Bahan

Proses mempersiapkan alat yang nantinya akan digunakan dalam proses berkarya. Alat dan bahan yang digunakan kuas, cat minyak, kain blaco, grajen (limbah gergaji), lem kayu, cat minyak.

d. Proses Visualisasi

Proses visualisasi merupakan proses perwujudan ide dalam bentuk

karya seni dengan menggunakan bahan yang telah dipersiapkan.

1) Grajen (limbah gergaji) dicampur dengan lem kayu,

agar mudah dalam pengadukannya

grajen tersebut diberi air sedikit.

Pencampuran grajen dengan lem kayu

Dokumentasi oleh Zumar Gambar 10.

2) Grajen yang sudah dicampur dengan lem kayu kemudian digunakan untuk membuat sket sekaligus tekstur nyata. Proses tersebut dilanjutkan dengan pendetailan seperti membuat timbul tiga dimensi. Kemudian dibiarkan kering, dalam pengeringan tidak melalui proses dijemur karena untuk menghindari keretakan.

Pembuatan tekstur nyata Dokumentasi oleh Zumar Gambar 11.

3) Proses selanjutnya setelah grajen tersebut benar-benar kering penulis memulai melukis diatas media tersebut. Seperti halnya melukis biasa dengan mendetailkan sebuah sket dan megembangkan ide pada saat proses berkarya, hanya saja sket yang dipakai berupa sket bertekstur nyata dan timbul.

Melukis diatas media bertekstur nyata

Dokumentasi oleh Zumar

Gambar 12.

3. Bentuk

Bentuk dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat itu; yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai “totalitas” karya, yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa sehingga terwujud apa yang disebut karya. Unsur-unsur yang dimaksud adalah : garis, shape, gelap terang, warna. Ini berarti bentuk adalah suatu yang dapat ditangkap oleh panca indra; dengan kata lain bisa dilihat dan diraba. Unsur-unsur bentuk karakter manusia yang dihadirkan cenderung dibuat dengan figur yang lucu. Penulis sengaja membuat figur lucu pada obyek manusia baik itu dalam ekspresi wajah maupun bentuk proporsi tubuh agar pesan tersampaiakan, yaitu lanjut usia yang masih produktif ditengah masyarakat sering kali percakapan-percakapan mereka penuh humor suasana tegangpun seketika bisa berubah menjadi cair. Selain dari bentuk figur yang lucu lukisan ini berupa lukisan bertekstur nyata dan timbul.