Landasan Teori

c. Teknik Ekspresi

Dalam berkarya seniman ekspresif mengandalkan daya kreativitas yang dimilikinya yang didasari oleh ketajaman intuitif feelingnya ia menyatu padukan atau mengorganisasi unsur-unsur itu menjadi suatu bentuk-bentuk garis, warna, atau mungkin unsur-unsur lain yang ekspresif. Kadang dalam berkarya seniman tidak mempersiapkan dulu rencana bentuk yang akan diekspresikan. Mungkin saja sewaktu mengekspresikan garis atau warna yang pertama kali dikanvas sewaktu ia berkarya, garis dan warna itu menstimulasi feelingnya, yang kemudian dikembangkannya melalui ketajaman intuisinya sehingga tercipta bentuk yang nyata dalam lukisannya (Suryo Suradjijo, 1996: 46).

Begitu juga dalam tugas akhir ini penulis tidak hanya sekedar memindahkan obyek yang dilukisnya. Seperti misalnya dalam goresan-goresan tajam dalam figur raut wajah lanjut usia disitu memberikan kesan keriput, warna yang ditampilkan lebih mengutamakan perasaannya sehingga yang didapat warna yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, seperti misalnya warna yang digunakan lanjut usia lebih menggunakan warna-warna yang kusut, sehingga dapat menyampaikan pesan sesosok lanjut usia yang sederhana. Selain itu seraut wajah lanjut usia yang ditampilkan lebih banyak dibuat ceria untuk menyampaikan pesan bahagia dalam diri lanjut usia ketika masih bisa beraktivitas ditengah masyarakat.

d. Karya-karya Ekspresionisme Bertema Lanjut Usia

“Dongeng Mbah Djoyo Untuk Cucu - Cucunya ” (2002) Yogi Setyawan

Sumber: Katalog Guyon Maton Yogi Setyawan, Bentara Budaya Yogyakarta 2004

(Cahaya Timur Offset) Gambar 2.

“Old Picasso” (2007) Bob Sick Yudhita

Sumber: ( http://www.sinsinfineart.com , 09 februari 2009)

Gambar 3.

“In Grandpas Arms”

Todd Peterson Sumber: ( http://fineartamerica.com , 11 februari 2009)

Gambar 4.

“Grandmother”

Sumber: ( http:// www.marionchonorscsj .com , 12 februari 2009)

Gambar 5.

“Loyd Pensive” Pat White

Sumber: ( http:// www.marionchonorscsj .com , 12 februari 2009)

Gambar 6.

BAB III PROSES PENCIPTAAN