Analisis Karya

B. Analisis Karya

1. Karya pertama

Judul : “ Jalan Jarum Jam” Ukuran: 100x100cm Media : Mix media Tahun : 2008

Konsep Karya Lukisan ini menggambarkan tentang seorang lajut usia dalam menjalankan pekerjaannya penuh kesabaran dan tidak pernah terburu-buru, Penulis mengibaratkan seperti lajunya sebuah detik jarum jam perlahan tapi berjalan dengan pasti.

Berikut adalah penjelasan penggunaan unsur-unsur seni rupa pada karya pertama ini. Unsur garis di tampilkan pada setiap goresan sebagai karakter goresan yang menampilkan suatu kesan gerak. Warna yang ditampilkan dipilih warna-warna dingin dan ditambah sedikit warna panas yaitu warna kuning. Pemilihan warna tersebut untuk memberikan kesan suasana pagi yang masih dingin dan matahari mulai terbit. Unsur Tekstur terletak pada semua permukaan Berikut adalah penjelasan penggunaan unsur-unsur seni rupa pada karya pertama ini. Unsur garis di tampilkan pada setiap goresan sebagai karakter goresan yang menampilkan suatu kesan gerak. Warna yang ditampilkan dipilih warna-warna dingin dan ditambah sedikit warna panas yaitu warna kuning. Pemilihan warna tersebut untuk memberikan kesan suasana pagi yang masih dingin dan matahari mulai terbit. Unsur Tekstur terletak pada semua permukaan

2. Karya kedua

Judul

: “Kakek dan Juragan Tembakau”

Ukuran

: 100cmx100cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Lukisan ini menggambarkan tentang seorang lanjut usia yang masih tetap aktif mengelola ladang tembakau dengan memperkerjakan orang-orang di sekitarnya. Kearifan dan kebijaksanaan terhadap para pekerjanya membuat keberadaan kakek tua ini sangat berarti dan dihormati ditengah masyarakat. Terlebih karena keakraban sikakek dengan para juragan tembakau yang membuat wawasan kakek tersebut menjadi bertambah sehingga banyak orang yang menghargainya.

Berikut adalah penjelasan penggunaan unsur-unsur seni rupa pada karya kedua ini. Unsur garis yang di tampilkan sangat banyak dalam karya ini. Garis tersebut sebagai simbol emosi perasaan penulis, apa yang ada di hati penulis dituangkan dengan segenap perasaan mengalir tanpa ragu membentuk sebuah Berikut adalah penjelasan penggunaan unsur-unsur seni rupa pada karya kedua ini. Unsur garis yang di tampilkan sangat banyak dalam karya ini. Garis tersebut sebagai simbol emosi perasaan penulis, apa yang ada di hati penulis dituangkan dengan segenap perasaan mengalir tanpa ragu membentuk sebuah

3. Karya Ketiga

Judul : “Kemana Perginya Kakek??” Ukuran : 110cmx80cm Media : Mix media Tahun : 2008

Konsep Karya Lukisan ketiga ini menggambarkan tentang seorang kakek yang masih beraktifitas di ladangnya dan tidak mau tinggal diam dirumah. Tiap hari pasti pergi kesawah meski hanya sekedar melihat tanamanya atau mengecek air yang digunakan untuk mengaliri sawahnya. Dalam lukisan ini penulis sengaja tidak menampilkan figur seorang kakek. Disini penulis menggunakan perlambang sebagai pengganti figur kakek. Cangkul, baju dan pipa rokok yang selalu dipakai kakek di tampilkan dalam lukisan ini sebagai pengganti figur kakek tersebut. Terlihat juga tiga anak kecil yang sedang berkerumun didekat benda tersebut benda tersebut menggambarkan cucu-cucunya yang sedang mencari kakeknya. Mereka sudah menduga perginya kakek pasti keladangnya, ternyata benar mereka menemukan atribut dan pipa rokok kakek diladang yang berarti kakek mereka berada diladang tersebut tapi entah sedang kemana. Karena kebiasaan kakek semisal bertemu orang diladang sering berbincang-bincang dan duduk-duduk sampai lupa waktu.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan ketiga ini. Unsur garis yang dipakai penulis dalam karya ini lebih terlihat pada goresan kerut kayu untuk membuat kesan kayu yang berumur tua dan sangat besar. Sehingga tanpa menggambar dedaunannya pun kesan rindang dan sejuk dapat ditampilkan dengan didukung rerumputan yang tumbuh disekitar pohon tersebut. Warna yang dipakai pada figur anak-anak lebih menggunakan warna yang cerah, sebagai ungkapan kesan keceriaan di usia masa kanak-kanak. Unsur tekstur terletak pada semua permukaan bidang. Centre of interest dalam karya ketiga ini adalah sebuah pipa rokok yang berada di atas cangkul.

4. Karya Keempat

: 100cmx100cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Karya keempat ini menggambarkan seorang nenek yang masih sanggup membawa hasil panennya kepasar sendirian. Memang kadang dengan kepikunnannya membuat resah yang lain. Seperti misal dalam lukisan tersebut, menggambarkan disalah satu angkutan seorang nenek menaikan cabe hasil panennya kesebuah angkutan dengan teburu-buru asal cabe tersebut bisa terangkut masuk didalam angkutan dan tidak menghiraukan penumpang yang didalam mengeluh karena merasa sumpek dengan barang bawaan nenek tersebut. Keberadaan lanjut usia seperti ini kadang menimbulkan pandangan-pandangan yang berbeda. Ada yang senang dan ada juga yang resah dengan keberadaannya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan keempat ini. Unsur Garis terletak disetiap goresan sebagai suatu ekspresi yang menggambarkan suatu kesan sibuk dari masing-masing obyek. Unsur warna yang digunakan untuk obyek Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan keempat ini. Unsur Garis terletak disetiap goresan sebagai suatu ekspresi yang menggambarkan suatu kesan sibuk dari masing-masing obyek. Unsur warna yang digunakan untuk obyek

5. Karya Kelima

Judul

: “Setelah Panen”

Ukuran

: 100cmx100cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Lukisan kelima ini menggambarkan tentang seorang nenek yang sedang membeli emas perhiasan. Biasanya seorang lanjut usia disuatu pedesaan setelah panen dari hasil pertaniannya dibelanjakan untuk membeli emas. Hal tersebut dilakukan bukan untuk bermewah-mewahan melainkan untuk menyimpan hasil panen karena dianggap lebih mudah menyimpannya dari pada menyimpan uang kertas. Selain itu menurutnya lebih awet tidak habis dibelanjakan yang macam- macam karena kalau tidak ada kebutuhan mendesak emas tersebut tidak dijualnya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kelima ini. Unsur garis dipakai untuk mempertegas perspektif toko dengan background suasana jalanan.

Para pembeli sengaja dibuat terkesan tampak dari dalam toko agar ekspresi wajah pembeli lebih mengena. Unsur warna merah banyak dipakai untuk memperjelas toko tersebut sebuah toko emas. Unsur tekstur terletak pada setiap permukaan bidang. Centre of interest pada lukisan keempat ini adalah seorang nenek yang sedang memilih emas dengan menenteng karung setelah menjual hasil panennya.

6. Karya Keenam

Judul

: “Ternak Bebek”

Ukuran

: 100cmx100cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Karya keenam ini menggambarkan seorang kakek yang beternak bebek. Merupakan suatu hiburan tersendiri bagi sikakek dengan memelihara bebek. Tiap pagi dan sore hari membawa bebek tersebut ke sawah. Setelah sawah yang ditanami padi dipanen, kemudian para peternak bebek mengairinya dan membawa bebeknya kesawah tersebut. Disitulah sikakek bertemu dengan para peternak bebek yang lain, canda tawa terdengar riuh diantara mereka. Selain itu hal yang menarik disini adalah kedekatan sikakek dengan cucunya, tiap hari sicucu selalu dikasih uang oleh sikakek dari hasil penjualan telur bebek. Sehingga dimata cucunya kakek tersebut sangat berarti.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan keenam ini. Unsur garis terletak pada setiap goresan. Goresan pada tiap-tiap figur sebagai simbul emosi penulis seakan ikut larut suasana keramaian tersebut, keramaian para peternaknya dan juga riuh suara bebek. Unsur warna banyak menggunakan warna raw seinia untuk memberi kesan warna tanah dan bekas tanaman padi yang sudah dipotong. Unsur tekstur terletak pada semua permukaan bidang. Centre of interest pada lukisan keenam ini adalah wajah seorang kakek yang tertawa menunjukan rasa riang dengan kedekatan terhadap cucu kesayangannya.

7. Karya Ketujuh

Judul

: “Penjual Bibit Ikan Keliling”

Ukuran

: 100cmx100cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Karya ketujuh ini menggambarkan seorang kakek yang masih perkasa. dalam usia senjanya masih sanggup berkeliling membawa bibit ikan untuk dijual dari desa ke desa. Diselah-selah perjalanan tak jarang bertemu dengan anak-anak kecil yang selalu saja mengikuti perjalanan kakek tua tersebut untuk sekedar menyaksikan ikan-ikan kecil yang di bawanya. Memang terkadang membuat resah sikakek tersebut, tapi apa boleh buat semua itu sudah pekerjaannya menjual bibit ikan secara berkeliling dan lebih banyak dikerumuni oleh anak-anak. Tapi karena kebijakan dan tutur kata sikakek pun banyak anak-anak yang menuruti perkataannya, mereka sekedar melihat dan tidak berani bermain ikan tersebut.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan ketujuh ini. Unsur garis terletak pada setiap goresan. Goresan yang tercipta secara spontan dan penuh Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan ketujuh ini. Unsur garis terletak pada setiap goresan. Goresan yang tercipta secara spontan dan penuh

8. Karya Kedelapan

Judul

: “Penjual Nasi Pecel”

Ukuran

: 110cmx80cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Karya kedelapan ini menggambarkan seorang nenek dalam usia senjanya masih menekuni berjualan diwarung. Banyak pembeli yang setiap hari berlangganan makan di warung nenek tersebut karena tekenal murah dan porsi yang banyak. Keramahan nenek tua tersebut membawa suasana keakraban dan persaudaraan dengan para pelanggannya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kedelapan ini. Unsur garis yang dipakai pada bentuk-bentuk tubuh sengaja tidak memperhatikan anatomi atau proporsi sewajarnya, goresan secara ekspresif lugas dan sepontan membuat garis-garis lengkung yang unik dan proporsi yang artistik. Unsur warna memberi masing-masing pesan setiap obyek, seperti tampak pada pembeli yang sedang minum air putih wajah agak kemerahan menambah kesan orang tersebut kepedasan karena kebanyakan cabenya. Centre of interest pada lukisan delapan ini adalah seorang yang kepedasan dan minta air putih sembari menunjukan pada si nenek, disitu terlihat kesan yang menampilkan suasana keakraban.

9. Karya Kesembilan

Judul

: “Membantu Memetik Cabe”

Ukuran

: 100cmx100cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Karya kesembilan ini menggambarkan seorang nenek yang masih ingin beraktifitas meskipun hanya pekerjaan yang ringan. Seperti misalnya dalam karya kesembilan ini yaitu tentang seorang nenek yang membantu anaknya memetik cabe disawah. Suasana kebersamaan terpancar dari setiap gerak dan percakapan diantara mereka.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kesembilan ini. Unsur garis dipakai disetiap sapuan kuas kecil secara ekspresionisme, Unsur warna dominan warna hijau untuk menampilkan persawahan yang subur. Centre of interest pada lukisan kesembilan ini adalah seorang nenek yang sedang memetik cabe dengan hati-hati dan teliti.

10. Karya Kesepuluh

Judul

: “Penjual kayu bakar”

Ukuran

: 100cmx100cm

Media

: Mix media

Tahun

Konsep Karya Karya kesepuluh ini menggambarkan seorang nenek tua yang tiap hari pekerjaannya mencari kayu bakar dan kemudian menjualnya dengan berjalan kaki dari kampung-kekampung. Sering kali si nenek dipersilahkan untuk masuk kerumah oleh pembeli kayu bakar tersebut dan disuguhkan makan. Suasana persaudaraan, hormat menghormati, dan menghargai terhadap pekerjaan lanjut usia dapat tercermin dari sini. Sehingga si nenek tersebut masih merasa bermanfaat bagi orang lain dan dihargai keberadaannya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kesembilan ini. Unsur garis dipakai disetiap sapuan kuas secara ekspresionisme, Unsur warna dominan warna putih untuk warna tembok rumah sebagai background karya ini. Sedangkan Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kesembilan ini. Unsur garis dipakai disetiap sapuan kuas secara ekspresionisme, Unsur warna dominan warna putih untuk warna tembok rumah sebagai background karya ini. Sedangkan