Pembahasan Hasil Analisis Data

C. Pembahasan Hasil Analisis Data

Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Pendukung Belajar di Kampus dan Kecerdasan Mahasiswa Variabel yang termasuk faktor 1 ini adalah kecerdasan (inteligensi) (X3) kondisi kampus (X21), letak kampus (X22), kelengkapan peralatan belajar di kampus (X23), kondisi iklim, cuaca dan suhu (X24). Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 25,472 . Alasan peneliti member nama faktor pendukung belajar di kampus dan kecerdasan mahasiswa, karena variabel X21, X22, X23, dan X24 lebih condong berasal dari kondisi kampus yang dapat mendukung belajar. Selain empat variabel tersebut masih satu variabel yaitu X3 kecerdasan.

Dalam faktor ini variabel X24 = kondisi iklim, cuaca dan suhu merupakan variabel yang paling utama mempengaruhi prestasi belajar dengan Dalam faktor ini variabel X24 = kondisi iklim, cuaca dan suhu merupakan variabel yang paling utama mempengaruhi prestasi belajar dengan

Alam yang meliputi kondisi iklim, cuaca dan suhu yang kondusif akan mendukung kenyamanan belajar mahasiswa. Kondisi iklim dan cuaca di kampus UNS tidak jauh beda dengan kampus-kampus lain. Suhu yang terasa di kampus UNS cukup mendukung untuk belajar, karena masih ada banyak pohon-pohon yang cukup besar sehingga bila siang tidak begitu terasa panas. Kondisi alam ini sangat berpengaruh karena menentukan kenyamanan belajar mahasiswa. Selain kondisi alam kenyamanan belajar di kampus juga dipengaruhi oleh letak kampus dan kondisinya. Letak kampus di sini berkaitan dengan kemudahan untuk dijangkau dan jauh dari sesuatu yang dapat mengganggu kenyamanan belajar. Sedangkan kondisi kampus di sini berkaitan erat dengan keadaan tempat kuliah yang meliputi luas tempat kuliah yang sebanding dengan jumlah mahasiswa, kebersihan ruang kuliah dan kondisi kursi yang memadai untuk belajar.

Selain kenyamanan kampus, prestasi belajar juga ditentukan oleh kelengkapan belajar di kampus. Peralatan pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar mahasiswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh dosen pada waktu mengajar dipakai pula oleh mahasiswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan kuliah yang diberikan kepada mahasiswa. Jika mahasiswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan peralatan pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar dosen dapat mengajar dengan baik sehingga mahasiswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula, yang termasuk peralatan pelajaran adalah buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain.

Selain variabel yang masuk pendukung belajar di atas, dalam faktor ini juga ada variabel kecerdasan (intelegensi). Inteligensi besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Dalam situasi yang sama, mahasiswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan mempunyai prestasi yang lebih tinggi daripada yang

Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor di antara faktor lainnya.

2. Kemauan dan potensi Varibel yang termasuk faktor ke2 ini adalah keinginan yang besar dalam belajar (minat) (X5), kemampuan potensial dalam belajar (bakat) (X6), tujuan yang ingin dicapai (X7), kesadaran untuk lebih maju (X8), peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga (X9). Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 7,759 . Alasan pemberian nama faktor baru tersebut, karena variabel X7, X8, dan X9 sesuatu yang dapat mengakibatkan motivasi. Selanjutnya motivasi dan minat (X5) menimbulkan suatu kemauan. Selain empat variabel tersebut masih ada X6 yaitu bakat atau potensi. Sehingga penulis member nama faktor kemauan dan potensi.

Dalam faktor ini variabel tujuan yang ingin dicapai (X7) yang paling utama dengan nilai loading 0,772. Setelah itu kesadaran untuk lebih maju (X8) dengan nilai loading 0,717, peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga (X9) dengan nilai loading 0,588, kemampuan potensial dalam belajar (bakat) (X6) dengan nilai loading 0,574, dan keinginan yang besar dalam belajar (minat) (X5) dengan nilai loading 0,558.

Tujuan yang ingin dicapai di sini berkaitan dengan target penguasaan materi dan nilai. Dengan mempunyai tujuan, mahasiswa akan berusaha untuk mewujudkannya. Tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar bila mahasiswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Mahasiswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak yang kurang baik terhadap prestasi belajarnya. Dengan adanya motivasi mahasiswa Tujuan yang ingin dicapai di sini berkaitan dengan target penguasaan materi dan nilai. Dengan mempunyai tujuan, mahasiswa akan berusaha untuk mewujudkannya. Tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar bila mahasiswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. Mahasiswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak yang kurang baik terhadap prestasi belajarnya. Dengan adanya motivasi mahasiswa

Selain motivasi dalam faktor ini juga terkandung bakat dan minat. Setiap orang pasti mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang dan dapat mempengaruhi belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan kuliah yang dipelajari mahasiswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajaranya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Seorang mahasiswa yang mempelajari suatu bahan kuliah dengan penuh minat akan memperoleh hasil yang lebih optimal dibandingkan mereka yang tidak atau kurang mempunyai minat dalam mempelajari bahan kuliah yang sama. Kegiatan itu diminati, maka akan diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Mahasiswa akan segan untuk belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan. Sebaliknya jika bahan pelajaran menarik minat mahasiswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu diiringi dengan usaha sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa Selain motivasi dalam faktor ini juga terkandung bakat dan minat. Setiap orang pasti mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang dan dapat mempengaruhi belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan kuliah yang dipelajari mahasiswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajaranya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Seorang mahasiswa yang mempelajari suatu bahan kuliah dengan penuh minat akan memperoleh hasil yang lebih optimal dibandingkan mereka yang tidak atau kurang mempunyai minat dalam mempelajari bahan kuliah yang sama. Kegiatan itu diminati, maka akan diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Mahasiswa akan segan untuk belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan. Sebaliknya jika bahan pelajaran menarik minat mahasiswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu diiringi dengan usaha sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa

3. Dosen Variabel yang termasuk faktor ke3 ini adalah dorongan dosen (X13), bimbingan dosen (X14), fasilitas dosen (X15). Faktor ini mampu menjelaskan

keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 7,437 . Alasan pemberian nama tersebut, karena ketiga variabel tersebut semua berhubungan dengan dosen. Sehingga pemberian nama faktor dosen hal yang paling tepat.

Dalam faktor ini dorongan dosen (X13) yang paling utama dengan nilai loading 0,780. Setelah itu bimbingan dosen (X14) dengan nilai loading 0,744, dan fasilitas dosen (X15) dengan nilai loading 0,582.

Dosen dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa melalui dorongan, bimbingan dan fasilitas belajar. Dorongan di sini diberikan oleh dosen baik secara langsung maupun tidak langsung. Dorongan secara langsung dapat diberikan ketika di sela-sela pemberian materi di perkuliahan dosen dapat memberikan wejangan yang mampu membakar semangat mahasiswa unjuk belajar. Sedangkan secara tidak langsung, dosen dapat memberikan dorongan dengan sikap-sikap yang baik yang dapat dicontoh oleh mahasiswa.

Bimbingan dosen berkaitan dengan arahan dan pertimbangan penyelesaian tugas kuliah. Sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan tugas kuliah sesuai dengan harapan. Sedangkan fasilitas di sini berkaitan dengan pemberian materi yang lengkap kepada mahasiswa dan penggunaan media yang sudah memadai ketika belajar.

4. Pendukung Belajar dari Keluarga dan Persaingan Belajar Antar Teman

Variabel yang termasuk faktor ke5 ini adalah kondisi ekonomi keluarga (X12), persaingan belajar di antara teman (X19), kondisi/ suasana tempat tinggal (X20). Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi)

sebesar 5,826 . Alasan pemberian nama tersebut, karena variabel X12 dan X20 termasuk pendukung belajar yang berasal dari keluarga dan ada satu variabel lagi X19. Sehingga penulis member nama faktor pendukung belajar dari keluarga dan persaingan belajar antar teman.

Dalam faktor ini kondisi/ suasana tempat tinggal (X20) yang paling besar dengan nilai loading 0,705. Selanjutnya persaingan belajar di antara teman (X19) dengan nilai loading 0,698, dan kondisi ekonomi keluarga (X12), dengan nilai loading sebesar 0,623.

Rumah atau kos yang menjadi tempat tinggal, sedikit banyak dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana mahasiswa berada dan belajar. Kondisi rumah atau kos mahasiswa yang gaduh/ ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada mahasiswa untuk belajar. Agar mahasiswa dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah/ kos yang tenang dan tenteram, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan baik.

Tidak dipungkiri kondisi ekonomi keluarga juga turut mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang memadai, maka keperluan kuliah juga akan dapat terbeli. Sehingga mahasiswa tidak merasa kesulitan apabila ingin membeli fasilitas belajar guna menunjang untuk mempelajari suatu materi tertentu.

Tidak dipungkuri persaingan belajar di antara teman adalah salah satu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Dengan adanya saingan maka mahasiswa akan selalu berusaha dengan sebaiknya agar bisa mendapatkan prestasi yang paling baik. Apabila mahasiswa berada di posisi terbaik maka dia Tidak dipungkuri persaingan belajar di antara teman adalah salah satu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Dengan adanya saingan maka mahasiswa akan selalu berusaha dengan sebaiknya agar bisa mendapatkan prestasi yang paling baik. Apabila mahasiswa berada di posisi terbaik maka dia

5. Masyarakat Variabel yang termasuk faktor ke4 ini adalah kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa (X16) dan fasilitas yang ada di masyarakat (X17). Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 5,470 . Alasan pemberian nama tersebut, karena kedua variabel yang masuk ke dalam faktor ini semua berhubungan dengan masyarakat. Sehingga diberi nama faktor masyarakat.

Dalam faktor ini kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa (X16) dengan nilai loading 0,764 dan fasilitas yang ada di masyarakat (X17) dengan nilai loading 0,780.

Lingkungan masyarakat tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Ada pengaruh yang positif dan ada pengaruh yang negatif, tergantung dari bagaimana cara menghadapinya. Mahasiswa harus mampu memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk, menghindarkan diri dari pengaruh yang dianggap kurang baik. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada mahasiswa yang berada di situ. mahasiswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan mahasiswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya yang tidak baik tadi. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa. Paling tidak, mahasiswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimiliki.

6. Pendekatan belajar dan teman bergaul 6. Pendekatan belajar dan teman bergaul

Dalam faktor ini strategi pembelajaran (X25) yang paling utama dengan nilai loading 0,808. Selanjutnya teman bergaul (X18) dengan nilai loading 0,730 dan metode pembelajaran(X26) dengan nilai loading sebesar 0,561.

Strategi pembelajaran adalah suatu rencana kegiatan belajar yang harus dikerjakan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan belajar. Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar, maka alangkah baiknya mahasiswa perlu menyusun strategi pembelajaran dan memilih metode yang tepat dalam belajar.

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul mahasiswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri mahasiswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Teman yang dimaksudkan di sini adalah lingkungan pergaulan mahasiswa baik di kampus maupun di masyarakat. Lingkungan pergaulan dalam sosiologi disebut sebagai kelompok sebaya. Di kalangan mahasiswa juga terdapat kelompok –kelompok sebaya. Kelompok sebaya ini mempunyai peranan penting terhadap aktivitas, minat, dan prestasi akademik mereka. Kelompok-kelompok sebaya inilah yang juga mempengaruhi perilaku seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikannya di perguruan tinggi. Perilaku belajar mereka juga dipengaruhi oleh kelompok ini apakah mereka termasuk mahasiswa yang bersungguh-sungguh mencari ilmu pengetahuan atau hanya mengejar status.

7. Kondisi Fisiologis dan Sikap Variabel yang termasuk faktor ke7 ini adalah kondisi kesehatan (X1), 7. Kondisi Fisiologis dan Sikap Variabel yang termasuk faktor ke7 ini adalah kondisi kesehatan (X1),

Dalam faktor ini kondisi panca indra (X2) yang paling utama dengan nilai loading 0,784. Selanjutnya kondisi kesehatan (X1) dengan nilai loading 0,744 dan kesedian untuk merespon dalam kegiatan belajar (sikap) (X4) nilai loading 0,436

Kondisi fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah kondisi panca indra terutama indra penglihatan dan pendengaran. Indra penglihatan berfungsi untuk membaca buku maupun tulisan dari dosen. Sedangkan indra pendengaran berfungsi untuk mendengarkan penjelasan dari dosen. Dalam hal ini bila mahasiswa mengalami sedikit gangguan, bisa disiasati dengan memilih tempat duduk yang sesuai. Sehingga dapat membaca dan mendengarkan penjelasan dari dosen.

Kondisi kesehatan juga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, dengan kondisi yang sehat maka mahasiswa dapat dengan nyaman belajar tanpa terganggu rasa sakit. Bayangkan saja bila kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau tidak berbekas. Jadi alangkah baiknya bila mahasiswa selalu menjaga kesehatannya.

Sikap mahasiswa yang positif, terutama kepada dosen dan mata kuliah yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar mahasiswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif mahasiswa terhadap dosen dan mata kuliah yang ada, apalagi jika diiringi kebencian kepada dosen dan mata kuliah yang ada dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

8. Keluarga Variabel yang termasuk faktor ke7 ini adalah kondisi cara mendidik orang tua (X10) dan keharmonisan keluarga (X11). Faktor ini mampu 8. Keluarga Variabel yang termasuk faktor ke7 ini adalah kondisi cara mendidik orang tua (X10) dan keharmonisan keluarga (X11). Faktor ini mampu

Dalam faktor ini cara mendidik orang tua (X10) dengan nilai loading 0,764 dan keharmonisan keluarga (X11) dengan nilai loading 0,614. Cara mendidik orang tua di lingkungan keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam keluarga seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk kepribadian dirinya. Di lingkungan keluarga inilah pertama kali seseorang mulai belajar. Sehingga seringkali pembawaan belajar di keluarga akan terbawa sampai dewasa. Keluarga yang mampu memunculkan gairah belajar seorang anak akan lebih baik dari pada tidak.

Keharmonisan keluarga erat hubungannya dengan relasi antar anggota keluarga. Relasi di sini adalah relasi orang tua dengan anaknya, anak dengan saudaranya atau anggota keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi dengan kebencian, sikap yang terlalu keras ataukah yang acuh tak acuh dan sebagainya. Kondisi keluarga yang harmonis tentu saja dapat memberi efek yang baik terhadap prestasi belajar mahasiswa.