YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA TAHUN 1955 - 1998

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh ARI SABOWO C0506010 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

PERNYATAAN

Nama : Ari Sabowo NIM : C0506010

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta Tahun 1955-1998 adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, Oktober 2011

Yang membuat pernyataan

Ari Sabowo

Aku Ramah Bukan Berarti Takut Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk

Aku Berlatih Tarung Derajat Adalah Untuk Menaklukan Diri Sendiri Tapi, Bukan Untuk ditaklukan Orang Lain

Jadikanlah Dirimu Oleh Diri Sendiri

( AA Boxer )

“Percaya pada diri sendiri dan jangan terlalu sedih dengan yang terjadi dalam

hidup ini. Bangkit dan lakukan apa yang ingin kamu lakukan”

( Andi Deris, Helloween )

Ada dua hal yang harus Anda lupakan : Kebaikan yang Anda lakukan kepada orang lain dan Kesalahan orang lain kepada Anda.

( Sathya Sai Baba )

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada :  Ibu dan Bapakku, atas semua doa,

kasih sayang, tetes keringat dan pengorbanan yang tiada henti atas diriku

 Kakakku Ardhi Trisniawan dan Adikku Wayastahty Nuro

Assalamualaikum Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke-Hadirat Allah SWT, yang telah memberikan berbagai kemudahan dan limpahan karunia- Nya kepada penulis, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta Tahun 1955-1998 ”

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah mendukung, baik moral, material maupun spiritual, hingga akhirnya penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai sesuai yang penulis harapkan, yaitu kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi, yang memberikan banyak dorongan, masukan dan kritik yang membangun dalam proses penulisan skripsi ini.

4. Waskito Widi Wardojo, S.S, selaku Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

5. Segenap dosen pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu dan wacana pengetahuan.

6. Segenap staf dan karyawan UPT Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS, Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, Monument Pers, Perpustakaan YPAC Surakarta, Perpustakaan “Permata”

Bayi Permata Hati Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis.

8. Bapak Wiranto, selaku Sekretaris II Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta dan Bapak Adi Wardoyo, S.H, yang telah bersedia membantu memberikan informasi dan data yang penulis perlukan.

9. Ibu Endang Suprapti, S.ST, selaku Wakil Ketua II Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta serta Ibu Hj Sujiati, S.Pd selaku Kepala TK YPAB Permata Hati yang telah banyak membantu dalam menyediakan data-data yang diperlukan bagi penulis.

10. Ibu Rahning Untari Nugroho, selaku Sekretaris I Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta, Dinsosnakertrans Surakarta, Ibu Heru selaku Ibu panti serta para pengasuh yang telah banyak membantu dalam menyediakan data-data maupun informasi yang diperlukan bagi penulis.

11. Keluarga terkasih yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

12. Teman-teman Ilmu Sejarah angkatan 2006 “Tanpa terkecuali” terima kasih atas “Semuanya” dan persahabatan indah yang kalian beri, serta terima kasih

pula untuk teman-teman Ilmu Sejarah angkatan 2004, 2005, 2007, 2008, 2009 dan 2010. Ayo jangan mudah menyerah!

13. Semua anggota Keluarga Olahraga Tarung Derajat. Box!

14. Segenap pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya penulisan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap akan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, agar skripsi ini menjadi lebih baik.

Akhirnya penulis berharap bahwa hasil skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, Oktober 2011

PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA TAHUN 1955 – 1998

A. Perkembangan Kelembagaan YPAB Permata Hati Surakarta Periode 1955 – 1975 ......................................... 49

1. Kepemimpinan Nyonya Dak Imah .............................. 49

2. Struktur Organisasi ...................................................... 50

3. Kegiatan Kelembagaan ................................................ 54

a. Membuka Kursus Perawatan Bayi Sehat .............. 54

b. Membuka Taman Kanak-kanak ............................ 56

B. Perubahan Kelembagaan YPAB Permata Hati Surakarta Periode 1976 – 1984 ......................................... 60

1. Kepemimpinan dr. Nahar Jenie ................................... 60

2. Struktur Organisasi ...................................................... 61

3. Kegiatan Kelembagaan ................................................ 62 Melaksanakan Pengangkatan Anak .......................

C. Perubahan Kelembagaan YPAB Permata Hati Surakarta Periode 1985 - 1991 .........................................

1. Pergantian Pengurus .................................................... 66

2. Kegiatan Kelembagaan ................................................ 69

a. Melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif ............. 69

b. Pemeriksaan Ibu Hamil ......................................... 70

D. Perubahan Kelembagaan YPAB Permata Hati Surakarta Periode 1992 – 1998 ......................................... 70

1. Kepemimpinan dr. Subagyo .............................................

2. Struktur Organisasi ...................................................... 72 BAB IV

PERANAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA DALAM UPAYA PEMELIHARAAN ANAK ATAU BAYI TERLANTAR DI SURAKARTA

A. Usaha YPAB Permata Hati Surakarta dalam Mencari Penyantun Dana bagi Keberlangsungan Kegiatannya .......................................................................

B. Keberadaan YPAB Permata Hati Surakarta dalam membantu Dinas Sosial dalam menangani Anak atau Bayi Terlantar di Surakarta .......................................

C. Kendala Sosiologis yang dihadapi YPAB Permata Hati Surakarta dalam tugasnya sebagai Lembaga Sosial .................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

DAFTAR INFORMAN ..................................................................................

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 Proses Penyerahan Anak ......................................................... 38

Bagan 2 Proses Pengangkatan Anak YPAB Permata Hati Surakarta ....

43

Halaman

Tabel 1 Sarana dan Prasarana YPAB Permata Hati ......................................

30

Tabel 2 Data Anak Asuh YPAB Permata Hati .............................................

34

Tabel 3 Jumlah Murid TK YPAB Permata Hati ...........................................

57

Tabel 4 Rekap Adopsi Anak YPAB tahun 1955 – 1998 ............................... 64 Tabel 5 Jumlah alat Usaha Ekonomis Produktif .........................................

69

Halaman Lampiran 1 Surat Keputusan Menteri Sosial RI

Nomor 0664/KPTS/II/1986, tentang Pengukuhan Organisasi Sosial YPAB

Surakarta .................................................................................

Lampiran 2 Keputusan Menteri Sosial RI

No.34/HUK/KM/VI/1982 Tentang pemberian izin kepada Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi di Surakarta untuk menyelenggarakan usaha Penyantunan Anak Terlantar di Daerah Tingkat I Jawa Tengah ............................................................

Lampiran 3 Surat Izin Nomor 017/ORSOS/2005/2008

tentang Izin Operasional Organisasi Sosial Penyelenggara Kegiatan Usaha Kesejahteraan Sosial ................................................................ 100

Lampiran 4 Penetapan Nomor 60/Perdata.p/2000/PN SKA Tentang Perkara Perdata Permohonan Adopsi ........................ 101

Lampiran 5 Perjanjian Serah Terima Nomor 12/K/YPAB/II/2001 ............ 107

Lampiran 6 Dokumen Penyerahan Anak kepada YPAB Surakarta ............ 109

Lampiran 7 Dokumen surat Permohonan dari Orangtua Angkat (Adoptan) .................................................... 111

Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-2769.AH.01.04. Tahun 2010 tentang Pengesahan Yayasan ................................................... 119

Lampiran 10 Keputusan Kepala Dinas Sosial Provinsi

Jawa Tengah Nomor: 460/600 tentang Ijin Penyelenggaraan Proses Pengangkatan Anak antar Warga Negara Indonesia ....................................... 120

Lampiran 11 Surat Pernyataan tidak keberatan

R. Soegondo Notodisoerjo tentang penambahan nama YPAB menjadi YPAB Soekanti Notodisoerjo .................................................. 123

Lampiran 12 Akta Pendirian Yayasan Pemeliharaan Anak

dan Bayi Surakarta oleh Notaris R. Soegondo Notodisoerjo tertanggal

21 Desember 1955 Nomor 25 Akta Pendirian Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta oleh Notaris Soehartini Ramli S.H. Men. Keh. RI Nomor Y.A. 7/20/23 tanggal 24 November 1975 ................... 124

Lampiran 13 Pengesahan pengangkatan anak oleh Pengadilan ................... 146

Lampiran 14 Foto-foto tentang YPAB Surakarta ........................................ 157

COTA

Calon Orang Tua Angkat

CAA

Calon Anak Angkat

DINSOSNAKERTRANS

Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi DINSOS

Dinas Sosial

GWOS

Gabungan Wanita Surakarta KTP

Kartu Tanda Penduduk

KK

Kartu Keluarga

MPWS

Majelis Permusyawaratan Wanita Surakarta ORSOS

Organisasi Sosial

PN

Pengadilan Negeri

PKK

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga RC

Rehabilitasi Centrum

RI

Republik Indonesia

RS

Rumah Sakit

RT

Rukun Tetangga

RW

Rukun Warga

RPB

Rumah Penitipan Bayi

RSUD

Rumah Sakit Umum Daerah SD

Sekolah Dasar

SK

Surat Keputusan

SEMA

Surat Edaran Mahkamah Agung SKCK

Surat Keterangan Catatan Kepolisian TK

Taman Kanak-Kanak

TIM PIPA

Pertimbangan Izin Pengangkatan Anak WNI

Warga Negara Indonesia

WNA

Warga Negara Asing

YPAB

Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi

ABSTRAK

Ari Sabowo. C0506010. 2011. Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta Tahun 1955-1998. Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan sosial mengenai pemeliharaan anak dan bayi terlantar yang dikelola oleh Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta dengan periode 1955-1998. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang berdirinya Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta.(2) Perkembangan kelembagaan di Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta tahun 1955-1998. (3) Dampak keberadaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta dalam usaha membantu pemerintah menangani permasalahan sosial di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian historis, sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi heuristik, kritik sumber baik intern maupun ekstern, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta merupakan yayasan penyelenggara usaha penyantunana anak terlantar di Daerah Tingkat I Jawa Tengah khususnya bagi anak usia di bawah lima tahun (balita). Didirikan oleh beberapa ibu anggota Majelis Permusyawaratan Wanita Surakarta yang sebelumnya merupakan Rumah Penitipan Bayi. Kemunculan YPAB Permata Hati Surakarta merupakan realisasi lembaga alternatif keluarga yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan anak dan bayi yang terlantar atau kurang beruntung. Setelah Yayasan ini dibuka pada tanggal 21 Desember 1955, anak atau bayi terlantar mendapat pelayanan pemenuhan kebutuhan anak yang sifatnya urgen bagi pertumbuhan serta perkembangan anak pada umumnya. YPAB Permata Hati Surakarta selain mewujudkan kesejahteraan bagi anak asuhnya juga turut membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan anak atau bayi terlantar. Keberadaan YPAB Permata Hati Surakarta memberikan peluang bagi anak-anak yang kurang beruntung dalam hidupnya untuk mendapatkan fungsi keluarga yang tidak terpenuhi dengan baik. Adapun kendala sosiologis yang dihadapi YPAB Permata Hati Surakarta secara kelembagaan disebabkan dari segi teknik pelaksanaan penyantunan baik dari segi dana maupun tenaga.

Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa keberadaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta periode 1955-1998 memberi dampak yang besar dalam permasalahan sosial khususnya bagi anak dan bayi terlantar.

ABSTRACT

Ari Sabowo. C0506010. 2011. Permata Hati Foundation for Baby and Child Surakarta 1955-1998.. (Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta Tahun 1955-1998.) Thesis: History Department, Faculty of Letter and Fine Arts Sebelas Maret University.

This research was conducted by the social problem about the maintenance of neglected child and baby which is managed by Permata Hati Foundation for Baby and Child Surakarta in 1955-1988.The research aims to determine: (1) Background of the establishment of Permata Hati Foundation for Baby and Child Surakarta. (2) The Institutional Development in Permata Hati Foundation for Baby and Child Surakarta 1955-1998. (3)The existence impact of Permata Hati Foundation for Baby and Child Surakarta which efforts to help the government by handling social problem in Surakarta. This research is a history research, so that the steps which are done in this research include: heuristic, source critique (intern or extern), interpretation, and historiography.

The result of research explains that Permata Hati Foundation for Baby and Child Surakarta is the sponsorship foundation organizer assistance for neglected child in Central Java Province Level 1, especially for children age under five years old. It was established by some members of the Women's Consultative Assembly Surakarta which previously is a home care babies. The presence YPAB Permata Hati Surakarta is the realization of the alternative institutions that is aimed to bring child’s prosperity and neglected baby. After the foundation was opened on

December 21, 1955, child or neglected baby gets the child fulfillment service which urgent for the growth and child development in general. YPAB Permata

Hati Surakarta besides realize child’s prosperity, it also helps the Government in

attempt to alleviate child or neglected baby. The existence of YPAB Permata Hati Surakarta gives opportunities for children who are unlucky in their life to get a family function that is not complied well. The sociological constraint which is faced by YPAB Permata Hati Surakarta institutionally, it was caused by terms of assistance implementation technical, both in terms of fund and power.

Based on the results of discussion above it can be concluded that the existence of Permata Hati Foundation for Baby and Child Surakarta in 1955-1998 gives a great impact on the social problem especially for neglected baby or child.

serta perkembangan anak pada umumnya. YPAB Permata Hati Surakarta selain mewujudkan kesejahteraan bagi anak asuhnya

Ari Sabowo 1 juga turut membantu pemerintah dalam upaya mengentaskan anak Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd 2 atau bayi terlantar. Keberadaan YPAB Permata Hati Surakarta

memberikan peluang bagi anak-anak yang kurang beruntung dalam hidupnya untuk mendapatkan fungsi keluarga yang tidak

ABSTRAK

terpenuhi dengan baik. Adapun kendala sosiologis yang dihadapi YPAB Permata Hati Surakarta secara kelembagaan disebabkan

2011. Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan dari segi teknik pelaksanaan penyantunan baik dari segi dana Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

maupun tenaga.

Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan sosial mengenai Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat ditarik simpulan pemeliharaan anak dan bayi terlantar yang dikelola oleh Yayasan

bahwa keberadaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta dengan periode 1955-

Surakarta periode 1955-1998 memberi dampak yang besar dalam 1998. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Latar belakang

permasalahan sosial khususnya bagi anak dan bayi terlantar. berdirinya Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta.(2)

Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta tahun 1955- 1998. (3) Dampak keberadaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta dalam usaha membantu pemerintah menangani permasalahan sosial di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian historis, sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi heuristik, kritik sumber baik intern maupun ekstern, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Yayasan Pemeliharaan

Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta merupakan yayasan penyelenggara usaha penyantunana anak terlantar di Daerah Tingkat I Jawa Tengah khususnya bagi anak usia di bawah lima

tahun (balita). Didirikan oleh beberapa ibu anggota Majelis

Permusyawaratan Wanita Surakarta yang sebelumnya merupakan Rumah Penitipan Bayi. Kemunculan YPAB Permata Hati Surakarta merupakan realisasi lembaga alternatif keluarga yang

bertujuan mewujudkan kesejahteraan anak dan bayi yang terlantar

Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah dengan NIM C0506010 2 Dosen Pembimbing

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional pada dasarnya merupakan pembangunan manusia seutuhnya. Hal ini akan melibatkan manusia, lingkungan dan masyarakat sebagai konsekwensinya maka seluruh aspek kehidupan manusia dan masyarakat harus mendapat perhatian dan pengharapan dalam pembangunan, termasuk di dalamnya masalah sosial. Masalah sosial adalah situasi yang telah menjadi warisan turun-

temurun yang memerlukan perbaikan dan pemecahan. 1

Kehidupan sosial yang akan menjadi perhatian adalah peningkatan kesejahteraan sosial dan pembangunan yang sedang berlangsung dalam kaitannya

dengan segi pendidikan, perumahan, kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya. 2

Pembangunan kesejahteraan sosial tersebut harus diusahakan bersama seluruh masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu masalah sosial merupakan masalah yang sangat kompleks dan tidak dapat dipandang sebagai masalah yang berdiri sendiri tetapi menyangkut penghidupan dan kehidupan masyarakat Indonesia.

Masalah-masalah sosial tersebut antara lain: anak terlantar, anak jalanan, tuna susila, gelandangan, pengemis, penyandang cacat, jompo terlantar, keluarga miskin, keluarga bermasalah sosial, penyalahgunaan narkotika, korban kekerasan Masalah-masalah sosial tersebut antara lain: anak terlantar, anak jalanan, tuna susila, gelandangan, pengemis, penyandang cacat, jompo terlantar, keluarga miskin, keluarga bermasalah sosial, penyalahgunaan narkotika, korban kekerasan

Seperti yang disebutkan dalam pasal 34 Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara”. Pasal ini pada dasarnya merupakan hak konstitusional warga miskin dan anak- anak terlantar di Indonesia sebagai subjek hak asasi yang seharusnya dijamin pemenuhannya oleh negara. Anak adalah sumber daya manusia yang pada saatnya akan menjadi penerus cita-cita bangsa, memikul tanggung jawab masa depan suatu bangsa. Agar anak-anak mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas melanjutkan estafet generasi pendahulunya, maka anak perlu mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosial.

Kondisi tersebut di atas menjadi idaman setiap manusia, tetapi kenyataan yang ada di masyarakat tidak semua anak dapat terpenuhi kebutuhannya karena tidak memiliki orangtua atau orangtuanya kurang memiliki kemampuan untuk memenuhinya. Hal tersebut dapat mengakibatkan anak menjadi telantar, anak menjadi tidak terpenuhi kebutuhan makan, pakaian, perumahan, pengasuhan, pendidikan dan kasih sayang. Terentasnya anak dari ketelantaran dapat dilihat dengan terpenuhinya kebutuhan anak baik rohani maupun jasmani dan sosial yang

memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara wajar. 3

perawatan dan perlindungan karena anak tergolong suatu kelompok usia yang belum dapat hidup mandiri. Anak sebagai tunas bangsa merupakan generasi penerus dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai insan yang belum dapat berdiri sendiri maka perlu adanya usaha kesejahteraan anak, terutama bagi bayi atau anak terlantar agar dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar, baik rohani, jasmani maupun sosial. Usaha untuk mewujudkan kesejahteraan anak pertama- tama dan utama menjadi tanggung jawab orangtua. Orangtua adalah yang pertama-tama bertanggung jawab atas terwujudnya kesejahteraan anak baik secara rohani, jasmani maupun sosial.

Namun demikian, mengingat tingkat penghidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam tingkatnya, maka tidak setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial. Sadar akan keadaan tersebut, maka perlu adanya suatu lembaga untuk mengadakan usaha-usaha guna mewujudkan kesejahteraan anak, terutama ditujukan kepada anak yang mempunyai masalah, antara lain: anak yang tidak mempunyai orang tua dan terlantar, anak yang tidak mampu, anak yang mengalami masalah kelakuan dan anak cacat. Dengan pembatasan sasaran tersebut, tidak berarti anak yang tidak termasuk salah satu golongan diatas tidak berhak mendapatkan usaha kesejahteraan sosial.

Usaha kesejahteraan anak adalah usaha kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak, terutama

Kemudian kehidupan anak juga sangat ditentukan keberadaan bentuk dukungan dari keluarga. Hal ini dapat dilihat bila dukungan keluarga yang sangat baik maka pertumbuhan dan perkembangan anak relatif stabil dan apabila dukungan keluarga pada anak kurang baik, maka anak akan mengalami hambatan pada dirinya yang

dapat menganggu psikologis anak. 4

Ada beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan anak tersebut, salah satu diantaranya adalah melalui sistem panti asuhan anak. Selama puluhan tahun, sistem pelayanan sosial berbasis lembaga dipandang sebagai solusi yang paling diandalkan, meski bukan yang terbaik, dalam melindungi dan memenuhi kesejahteraan anak, terutama mereka yang termasuk kategori anak yang rentan

atau kurang beruntung. 5 Melalui sistem panti asuhan anak ini, anak dapat hidup

tentram, terpenuhi kebutuhan jasmani, rohani maupun sosial, tahu hak dan kewajiban, mendapat perlindungan dan kasih sayang sebagaimana layaknya anak- anak yang lain.

Bagaimanapun juga peran sebuah lembaga sangat penting untuk masyarakat, karena setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok apabila dikelompok-kelompokan, terhimpun menjadi lembaga kemasyarakatan. Lembaga kemasyarakatan merupakan himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan

4 Aziz Alimul Hidayat, Pengantar Keperawatan Anak, (Jakarta : Salemba 4 Aziz Alimul Hidayat, Pengantar Keperawatan Anak, (Jakarta : Salemba

Dalam usaha mewujudkan kesejahteraan anak terlantar, lembaga sosial (lembaga kemasyarakatan) sangat berperan penting. Lembaga masyarakat dapat diartikan sebagai suatu jaringan proses-proses hubungan antar manusia dan kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan

kelompoknya. 7

Di Indonesia banyak sekali lembaga sosial yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial, khususnya masalah anak. Lembaga sosial tersebut antara lain Yayasan Dharmais (Dharma Bhakti Sosial), Yayasan Sayap Ibu, YPAC (Yayasan Pembinaaan Anak Cacat), Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta, panti asuhan dan sebagainya. Terbentuknya lembaga-lembaga kesejahteraan sosial merupakan realitas dari pembangunan kesejahteraan sosial. Salah satu lembaga sosial yang sangat berperan dalam mengurusi masalah anak dan bayi terlantar adalah Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta. YPAB Permata Hati Surakarta sebagai lembaga penganti keluarga menjalankan fungsi- fungsi sebagaimana mestinya sebuah keluarga yaitu memberikan pengasuhan, pendidikan, perlindungan dan perawatan kepada anak-anak atau bayi terlantar.

nilai-nilai dalam hidup masyarakat, nilai-nilai keagamaan serta nilai-nilai lainnya yang dapat membentuk kepribadian anak sehingga dapat hidup sejahtera seperti dia hidup dalam keluarga yang normal.

YPAB Permata Hati Surakarta sebagai lembaga yang berfungsi memelihara anak dan bayi terlantar tentunya mengusahakan supaya pelayanan yang diberikan kepada anak asuh dapat menyamai dengan suasana dalam sebuah keluarga, sehingga anak asuh dapat merasa tinggal dalam keluarganya sendiri. Dalam perannya, YPAB Permata Hati Surakarta memberikan bantuan kepada anak-anak yatim, piatu, yatim piatu yang terlantar, anak-anak miskin yang terlantar serta bayi yang terlantar dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok. Anak yang mengalami masalah ketelantaran diberi pelayanan dan asuhan yang bertujuan menolongnya guna mengatasi hambatan yang terjadi dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasar dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah yang melatar belakangi berdirinya Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta?

2. Bagaimanakah perkembangan kelembagaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta tahun 1955 - 1998? 2. Bagaimanakah perkembangan kelembagaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta tahun 1955 - 1998?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta.

2. Untuk mengetahui perkembangan kelembagaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta tahun 1955 - 1998.

3. Untuk mengetahui dampak keberadaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta dalam usaha membantu pemerintah menangani permasalahan sosial di Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian mengenai Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta tahun 1955-1998 maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat. Manfaat Teoritis: penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelayanan sosial Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta terhadap bayi atau anak terlantar di Jawa Tengah Dari penelitian mengenai Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta tahun 1955-1998 maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat. Manfaat Teoritis: penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelayanan sosial Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta terhadap bayi atau anak terlantar di Jawa Tengah

E. Kajian Pustaka

Dalam penulisan sejarah ini menggunakan beberapa literatur dan referensi yang relevan dan menunjang tema yang dikaji. Literatur tersebut akan dijadikan bahan acuan untuk mengkaji, menelusuri dan mengungkap pokok permasalahan. Literatur yang digunakan antara lain: Pola Penanganan dan Pelaksanaan Pelayanan dan Penyantunan Anak Terlantar Melalui Sistem di dalam Panti merupakan buku yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Sosial, (1985), membahas tentang terentasnya anak dari keterlantaran setelah mendapat pelayanan melalui sistem penyantunan di dalam Panti Penyantunan Anak ditentukan proses pelayanan dan penyantunan melalui program tersebut. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa tujuan dari pola penanganan masalah anak terlantar melalui panti penyantunan anak ialah : (a) Membantu anak terlantar yang disebabkan karena kondisi sosial keluarganya lemah, agar anak-anak tersebut dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya baik fisik, mental maupun sosial, serta dapat mewujudkan aspirasi-aspirasinya, sehingga anak tersebut dapat melaksanakan peranan sosialnya. (b) Mempersiapkan anak putus sekolah atau tidak terjangkau oleh sistem sekolah dan terlantar untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya melalui cara-cara penyesuaian diri yang tepat serta ketrampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pribadi maupun pembangunan.

Buku ini membahas tentang kualitas individu atau perseorangan berpengaruh langsung pada kualitas masyarakat, hal ini berkaitan dengan pendidikan. Dalam kenyataannya tidak semua keluarga mampu mewujudkan tanggung jawab tersebut, karena kondisinya yang sangat bervariasi. Kondisi bervariasi ini tidak hanya mengenai kemampuan sosial ekonomi keluarga, tetapi juga menyentuh pemahaman atau pengertian yang tidak sama dalam mewujudkannya. Untuk itu pemerintah harus berusaha melakukan usaha yang memungkinkan setiap anggota masyarakat menjadi manusia berkualitas. Usaha konkretnya melalui panti asuhan dalam pembinaan anak terlantar.

Pola Pengasuhan Anak Secara Tradisional Daerah Jawa Tengah merupakan buku hasil kegiatan penelitian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, (1989), membahas tentang pola pengasuhan anak pada masyarakat pedesaan, mendeskripsikan nilai-nilai yang terpelihara dalam : adat istiadat, sopan santun berbicara, bergaul, makan, minum, berpakaian, dalam menghadapi keluarga, saudara, tetangga dalam lingkungan kehidupan mereka sehari-hari. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa pengasuhan anak (Child rearing ) adalah bagian dari proses sosialisasi tata pergaulan keluarga yang mengarah pada terciptanya kondisi kedewasaan dan kemandirian anggota keluarga atau masyarakat tersebut. Dengan demikian, yang dimaksud pola pengasuhan anak adalah bagian dari proses sosialisasi terhadap anak, agar anak Pola Pengasuhan Anak Secara Tradisional Daerah Jawa Tengah merupakan buku hasil kegiatan penelitian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, (1989), membahas tentang pola pengasuhan anak pada masyarakat pedesaan, mendeskripsikan nilai-nilai yang terpelihara dalam : adat istiadat, sopan santun berbicara, bergaul, makan, minum, berpakaian, dalam menghadapi keluarga, saudara, tetangga dalam lingkungan kehidupan mereka sehari-hari. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa pengasuhan anak (Child rearing ) adalah bagian dari proses sosialisasi tata pergaulan keluarga yang mengarah pada terciptanya kondisi kedewasaan dan kemandirian anggota keluarga atau masyarakat tersebut. Dengan demikian, yang dimaksud pola pengasuhan anak adalah bagian dari proses sosialisasi terhadap anak, agar anak

Panduan Merawat Anak buku ini ditulis oleh dr. Suraj Gupte (2004). Buku ini menjelaskan tentang informasi perawatan kesehatan, kasih sayang, kebebasan dan disiplin dalam membesarkan anak. Buku ini menceritakan pada orang tua bagaimana mencegah dan bagaimana mengatasi anak dengan benar serta bertujuan untuk memberikan jawaban dan penjelasan yang penting untuk diketahui oleh para orangtua muda usia tentang membesarkan anak sejak dari awal hingga memasuki gejolak remaja termasuk mengenai berbagai masalah medis.

Psikologi Untuk Membimbing buku ini ditulis oleh Singgih D. Gunarsa (1988). Dalam buku ini dibahas tentang segala usaha yang ditujukan terhadap perkembangan anak, agar anak-anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Jelaslah bahwa anak sekarang perlu dipersiapkan secara khusus untuk kehidupan setelah dewasa. Dalam bimbingan ini sudah tentu anggota-anggota keluarga yang ada dalam lingkungan keluarga, mengambil peranan penting atas berhasil tidaknya bimbingan tersebut. Bimbingan anak juga bertujuan memberi bantuan dalam memperkembangkan kepribadian anak yang sehat. Dalam buku ini juga dijelaskan tentang kesehatan mental. Kesehatan mental sebagai pencegah dan pemeliharaan

individu untuk

memperkembangkan sikap-sikap yang diharapkan dan melakukan penyesuaian- penyesuaian yang serasi dalam berbagai situasi hidup.

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk mengadakan penelitian terhadap data dan fakta yang objektif agar sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dapat terbukti secara ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Menurut Louis Gottschalk yang dimaksud metode historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dari

pengalaman masa lampau. 8 Metode historis ini terdiri dari 4 tahap yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu :

1. Heuristik, merupakan suatu proses pengumpulan bahan atau sumber- sumber sejarah. Dalam proses ini penulis mengumpulkan bahan di perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, perpustakaan daerah Surakarta dan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta, karena di tempat tersebut banyak terdapat sumber-sumber primer yang sangat membantu dalam penulisan penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data :

a. Wawancara Wawancara adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan keterangan dalam penelitian karena keterbatasan dokumen tertulis yang tidak dapat ditemukan dalam penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan informan yang tahu dan paham mengenai Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta, seperti : Ketua

Ibu panti, pengasuh dan pengurus harian di YPAB Permata Hati Surakarta. Informan-informan tersebut antara lain : Endang Suprapti, Rahning Untari Nugroho, Ibu Heru, Wiranto dan lain sebagainya. Wawancara dilakukan bertujuan untuk menggali dan mencari informasi data-data pribadi dan keterangan lisan dari subjek yang diwawancarai.

b. Studi dokumen Dokumen adalah sumber tertulis, merupakan kumpulan data-data yang berupa tulisan. Studi tentang dokumen bertujuan untuk menguji dan memberi gambaran tentang teori sehingga memberi fakta dalam

mendapatkan pengertian historis tentang fenomena yang unik. 9 Dokumen yang digunakan adalah dokumen yang tersimpan di Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta maupun arsip-arsip yang dikelola pengurus, antara lain adalah : Surat Keputusan Menteri Sosial RI tanggal 1 Juni 1982 nomor 34/HUK/KM/VI/1982 tentang pemberian izin kepada YPAB Surakarta untuk menyelenggarakan usaha penyantunan anak terlantar di Dati I Jawa Tengah, Surat Keputusan Menteri Sosial RI tanggal 25 Februari 1983 nomor 0664/KPTS/BBS/II/1986 tentang pengukuhan organisasi sosial. Surat izin pemerintah Jawa Tengah Dinas Kesejahteraan Sosial tanggal 31 Oktober 2005 nomor 017/ORSOS/ 2002/2005 tentang izin operasional/lembaga swadaya masyarakat penyelenggaraan kegiatan usaha kesejahteraan sosial, dokumen mendapatkan pengertian historis tentang fenomena yang unik. 9 Dokumen yang digunakan adalah dokumen yang tersimpan di Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta maupun arsip-arsip yang dikelola pengurus, antara lain adalah : Surat Keputusan Menteri Sosial RI tanggal 1 Juni 1982 nomor 34/HUK/KM/VI/1982 tentang pemberian izin kepada YPAB Surakarta untuk menyelenggarakan usaha penyantunan anak terlantar di Dati I Jawa Tengah, Surat Keputusan Menteri Sosial RI tanggal 25 Februari 1983 nomor 0664/KPTS/BBS/II/1986 tentang pengukuhan organisasi sosial. Surat izin pemerintah Jawa Tengah Dinas Kesejahteraan Sosial tanggal 31 Oktober 2005 nomor 017/ORSOS/ 2002/2005 tentang izin operasional/lembaga swadaya masyarakat penyelenggaraan kegiatan usaha kesejahteraan sosial, dokumen

c. Studi pustaka Studi pustaka merupakan proses pengumpulan bahan-bahan melalui riset kepustakaan dengan membaca buku-buku dan sumber- sumber sekunder yang lain yang berhubungan dengan topik permasalahan dan tema penelitian diperoleh dari kepustakaan berfungsi sebagai penunjang dari studi dokumen. Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Daerah Kota Surakarta, Perpustakaan Monumen Pers, Perpustakaan YPAC Surakarta, Perpustakaan “Permata” Wisma Mahasiswa Surakarta dan Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Kritik sumber yang bertujuan untuk mencari keasliannya atau objektivitas, diperoleh melalui kritik ekstern dan intern. 10 Kritik ekstern bertujuan untuk mencari autentisitas atau keaslian sumber. Kritik intern dilakukan 2. Kritik sumber yang bertujuan untuk mencari keasliannya atau objektivitas, diperoleh melalui kritik ekstern dan intern. 10 Kritik ekstern bertujuan untuk mencari autentisitas atau keaslian sumber. Kritik intern dilakukan

3. Interpretasi, adalah penafsiran terhadap fakta-fakta yang dimunculkan dari data-data yang telah diseleksi dan disesuaikan dengan tema yang dibahas. Tujuan dari interpretasi adalah menyatukan sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber atau data sejarah dan bersama teori disusunlah fakta tersebut

ke dalam interpretasi yang menyeluruh. 11

4. Historiografi, yaitu proses penulisan sejarah sebagai langkah akhir dari penelitian sejarah, dimana menyajikan hasil penelitian berupa penyusunan fakta-fakta dalam suatu sintesa kisah yang bulat sehingga harus disusun

menurut teknik penulisan sejarah. 12

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun bab demi bab untuk memberikan gambaran yang terperinci dan jelas. Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut :

BAB I, dalam bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II, dalam bab ini menguraikan sejarah Keberadaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta yang terlebih dahulu dijelaskan mengenai: latar belakang berdirinya Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta, struktur organisasi dan aset kelembagaan meliputi: dasar hukum berdirinya YPAB

Surakarta dan sarana prasarana. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai prosedur penyerahan, penitipan dan pengangkatan anak (adopsi).

BAB III, dalam bab ini menguraikan tentang perkembangan kelembagaan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Tahun 1955-1998 antara lain: kepemimpinan, struktur organisasi, serta kegiatan kelembagaan. Penulisan perkembangan kelembagaan dalam bab ini akan dibagi ke dalam empat periode yaitu : periode 1955-1975, periode 1976-1984, periode 1985-1991 dan periode 1992-1998. Empat periode tersebut akan memberikan gambaran pergantian susunan pengurus beserta kebijakan yang dikeluarkan.

BAB IV, dalam bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana upaya Yayasan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta dalam mencari penyantun dana bagi keberlangsungan kegiatannya, keberadaan YPAB Permata Hati Surakarta dalam membantu Dinas Sosial dalam upaya menangani anak atau bayi terlantar di Surakarta, serta kendala sosiologis yang dihadapi YPAB Permata Hati Surakarta dalam tugasnya sebagai lembaga sosial.

BAB V, dalam bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan.

SEJARAH KEBERADAAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA

A. Latar Belakang Berdirinya Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Permata Hati Surakarta

Masalah pengangkatan anak bukanlah masalah baru di Indonesia, sejak zaman dahulu telah dilakukan pengangkatan anak dengan cara dan motivasi yang berbeda-beda, sesuai dengan sistem hukum dan perasaan hukum yang hidup dan

berkembang di daerah yang bersangkutan. 1 Tujuan dari lembaga pengangkatan anak antara lain adalah untuk meneruskan keturunan, manakala di dalam suatu perkawinan tidak memperoleh keturunan. Ini merupakan motivasi yang dapat dibenarkan dan salah satu jalan keluar dan alternatif yang positif dan manusiawi terhadap naluri kehadiran seorang anak dalam pelukan keluarga, setelah bertahun-

tahun belum dikarunia seorang anak pun. 2

Perkembangan masyarakat sekarang menunjukan bahwa tujuan lembaga pengangkatan anak tidak lagi semata-mata atas motivasi untuk meneruskan keturunan saja, tetapi lebih beragam dari itu. Ada berbagai motivasi yang

1 Muderis Zaini, Adopsi Suatu Tinjauan dari Tiga Sistem Hukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 1995), hal. 7.

2 Ibid., hal 8.

faktor politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. 3 Eksistensi lembaga adopsi merupakan suatu keperluan masyarakat yang mengandung unsur-unsur positif dan sekaligus memerlukan suatu ketertiban dalam mekanisme pelaksanaannya. Hal ini mengingat bahwa adopsi atau pengangkatan anak telah dikenal dan dilakukan di Indonesia yang semula bertujuan untuk meneruskan garis keturunan dalam suatu keluarga, tetapi dewasa ini adopsi telah dilakukan demi kemanusiaan. 4

Di Surakarta sebagai realisasi usaha untuk mengadakan pemeliharaan, kepedulian serta pengawasan terhadap bayi atau anak terlantar maka didirikan Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi yang dahulunya merupakan Rumah Penitipan Bayi (RPB). Pada mulanya, awal tahun 1955 ada beberapa ibu yang termasuk sebagian anggota Majelis Permusyawaratan Wanita Surakarta atau MPWS (sekarang namanya Gabungan Organisasi Wanita Surakarta atau GOWS) bersama-sama pergi berbelanja ke salah satu pasar yang berada di kota Surakarta. Di dalam pasar ada seorang pedagang cabe yang mengajak anak kecil, pada waktu itu pembeli cabai agak banyak, sehingga pedagang tersebut kurang

3 Ibid., hal 10.

4 Ibid., hal 17.

kejatuhan keranjang yang berisi cabe. 5

Melihat kejadian tersebut ibu-ibu terharu dan tergugah hatinya, kemudian mereka mempunyai gagasan atau pendapat bahwa alangkah baiknya seandainya ibu-ibu mengadakan suatu tempat penitipan anak atau bayi untuk menolong anak para pedagang yang berjualan di pasar. Selang beberapa hari setelah kejadian di atas, kebetulan ada rapat MPWS dan ibu-ibu yang melihat kejadian itupun termasuk anggota rapat MPWS. Untuk mencapai gagasan atau cita-citanya pada waktu rapat mereka mengusulkan “Alangkah baiknya seandainya di Surakarta diadakan suatu penitipan bayi atau anak para pedagang untuk menolong pedagang- pedagang yang berjualan di pasar”.

Karena usul ini merupakan suatu ide yang bagus, maka mendapatkan tanggapan dalam rapat MPWS, selain menerima usul tersebut, rapat MPWS juga menyarankan mengadakan perawatan bayi atau anak terlantar (anak/bayi terlantar artinya anak/bayi yang ibunya sudah meninggal dunia, sedang ayahnya ataupun keluarganya tidak mampu untuk merawatnya).

Ibu-ibu yang menaruh perhatian khusus dalam menanggapi usul itu kemudian mengadakan perundingan sendiri (berunding di luar MPWS). Setelah beberapa kali dengan susah payah mengadakan perundingan maka diketemukan

5 Sejarah Berdirinya Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta, hal 4.

(Rumah Penitipan Bayi). 6 Adapun susunan pengurus RPB waktu itu, antara lain :

Ketua

I : Ibu Dak Imah Hadi Soeharto (Bidan)

II : Ibu Soetaryo

III : Ibu Poerwoatmodjo

Sekretaris

I : Ibu Soekanti Notodisoeryo

II : Ibu Widodo

Bendahara

I : Ibu Poerwoyoewono (Poerwonegoro)

II : Ibu Koesoemotenoyo (Prodjotenoyo)

Sie Usaha

I : Ibu Mulyatno

II : Ibu Wiryatmo

III : Ibu Indratno

IV : Ibu Sumarno P

V : Ibu Haryati Soetono (Soetono Tarukeroto)

VI : Ibu Martini Soeryo

6 Ibid., hal 6.

II : Ibu Seno

III : Ibu Kun

IV : Ibu Suwaryo

V : Ibu Djanoto

VI : Ibu Tondonegoro

VII: Ibu Cipto 7

Berhubung penitipan bayi atau anak membutuhkan rumah, maka seksi usaha menghubungi Camat Jebres yang waktu itu dijabat oleh Soetono Tarukeroto. Camat Jebres memberi pinjaman sebuah rumah di sebelah barat Rumah Sakit Jebres untuk tempat penitipan bayi atau anak. Ibu Dak Imah Hadi Soeharto selain menjabat ketua di tempat penitipan bayi beliau juga seorang bidan terkenal yang mempunyai rumah bersalin di wilayah kecamatan Pasar Kliwon. Rumah bersalin tersebut menangani :

a. Ibu-ibu yang bersalin dan juga

b. Menerima penitipan bayi atau anak dari keluarga yang ditinggal ibu kandungnya.

7 Ibid., hal 8.

mengambil langkah dengan cara anak titipan yang ada di Rumah Bersalin Ibu Dak Imah Hadi Soeharto, dipindahkan ke RPB sekaligus sebagian perawatnya. Sesudah berjalan sementara waktu, dengan sendirinya banyak bayi atau anak yang dititipkan di RPB dengan biaya yang sangat minim atau tidak memadai. Dengan adanya kebutuhan bayi atau anak begitu banyak sehingga biaya yang didapat baik dari biaya penitipan maupun dari usaha ibu-ibu pengurus kurang mencukupi, kemudian ibu-ibu pengurus berusaha minta bantuan serta pertimbangan ke Kantor Sosial Kodya Dati II Surakarta, pada waktu itu dijabat oleh bapak Sumarman. Beliau menyarankan agar RPB (Rumah Penitipan Bayi) dijadikan suatu “YAYASAN”, sebab yayasan itu merupakan organisasi yang

berbadan hukum, sehingga dapat minta bantuan kemana saja sesuai dengan prosedur atau undang-undang yang berlaku.

Dengan adanya saran tersebut, kemudian ibu-ibu pengurus serentak mengadakan rapat di rumah Ibu Soekanti Notodisoeryo. Adapun hasil rapat memutuskan R.P.B. (Rumah Penitipan Bayi) dirubah namanya menjadi Y.P.A.B Surakarta (Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta). Tepatnya pada tanggal 21 Desember 1955 dengan Akte Notaris Bapak. R. Soegondo Notodisoeryo berdirilah Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta yang berkedudukan di Kota Surakarta.

1. Ibu Dak Imah Hadi Soeharto.

2. Ibu Soetaryo Kartokoesoemo.

3. Ibu Soekamto Projotenoyo.

4. Ibu Soeparto.

5. Ibu Soetono Taroekeroto (Haryati Soetono).

6. Ibu Widodo Reksosangkoro.

7. Ibu Mulyatno.

8. Ibu Poerwoyoewono.

9. Ibu Seno.

10. Ibu Wiryomo Wiryohoedoyo.

11. Ibu Poerwo Atmodjo. 8

Setelah YPAB Surakarta terbentuk, maka anak atau bayi terlantar yang dikelola oleh pemerintah, khususnya Dinas Sosial Kotamadya Dati II Surakarta yang dititipkan pada Rumah Sakit Jebres kemudian diserahkan kepada YPAB Surakarta. Akan tetapi berhubung anak atau bayi melampaui kapasitas daya

8 Akta Notaris R. Soegondo Notodisoerjo tanggal 21 Desember 1955 Nomor 5 tentang Pendirian Yayasan Pemeliharaan Anak dan Bayi Surakarta.

serta pemeriksaan pedagang-pedagang hamil di pasar Gede.

Tepatnya pada tahun 1956, tempat penitipan ini merupakan sub dari YPAB Surakarta. Adapun pengurus yang ditunjuk untuk menangani tempat penitipan ini antara lain :

1. Ketua

: Ibu Poerwoyoewono (Poerwonegoro).

2. Sekretaris

: Ibu Haryati Soetono (Soetono Taroekeroto)

3. Bendahara