Teknik Pengumpulan Data

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Kualitas suatu data sangat ditentukan oleh alat atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh data yang obyektif dan valid maka perlu teknik pengumpulan data sebagai landasan pemecahan masalah. Menurut Moehar Daniel (2003: 133), “pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.

Metode pengumpulan data tergantung pada karakteristik data variabel, maka dalam suatu variabel dapat dipergunakan dua metode atau lebih. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui angket (kuesioner atau daftar pertanyaan) dan dokumentasi.

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Kedua data ini walaupun cara memperolehnya berbeda, tetapi keduanya sangat diperlukan dalam penelitian.

a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer yaitu faktor- a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer yaitu faktor-

2. Skala Pengukuran Data

Untuk mengukur variabel-variabel penelitian ini digunakan kuisioner yang dibagikan kepada responden. Kuisioner ini disusun dalam kalimat pernyataan dan responden diminta memberikan tanggapannya dengan memberikan tanda check list ( ) pada opsi yang tersedia. Penskoran dari tanggapan responden menggunakan Skala Likert.

Menurut Sugiyono (2001: 84), skala pengukuran merupakan “Kesepakatan acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada

alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.” Skala pengukuran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala Likert. Bentuk skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Untuk penilaian pernyataan positif, nilainya adalah:

Alternatif jawaban

Bobot skor nilai

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Untuk penilaian pernyataan negatif, nilainya adalah: Alternatif jawaban

Bobot skor nilai

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Angket atau Kuesioner

Angket/kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Angket dipandang sebagai interview tertulis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data karena peneliti tidak dapat berhadapan langsung dengan responden. Menurut Suharsimi Arikunto (2 006: 151) ”kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui ” sedangkan menurut Moehar Daniel (2003 : 55) adalah “Daftar pertanyaan atau kuesioner berisi satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang mempunya i makna dalam menguji hipotesis”. Dari kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tertulis kepada responden.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang, yaitu :

a. Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada :

1. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.

2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggak memilih.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada :

1. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

2. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

c. Dipandang dari bentuknya, maka ada :

1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup.

2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

3. Check list, sebuah daftar, di mana responden tinggal membubuhkan tanda check ( ) pada kolom yang sesuai.

4. Rating- scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

yaitu responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap kolom dengan membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.

Angket sebagai teknik pengumpulan data mempunyai segi positif dan segi negatif dengan kata lain angket memiliki keuntungan dan kelemahan. Untuk keuntungan angket, Suharsimi Arikunto (2006: 152) mengemukakan sebagai berikut :

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden.

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu- malu menjawab.

e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Sedangkan untuk kelemahan angket, Suharsimi Arikunto (2006 : 152- 153) berpendapat sebagai berikut :

a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya.

b. Sering sukar dicari validitasnya.

c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

d. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos, menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20% (Anderson).

e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama , bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan angket adalah sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan

Dalam penelitian ini angket disusun untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

2) Merumuskan aspek-aspek yang akan diungkap

Untuk memperjelas mengenai data yang diperlukan maka dilakukan spesifikasi variabel-variabelnya menjadi item-item pertanyaan yang nantinya

3) Menetapkan bentuk angket

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk angket langsung tertutup dengan rating scale.

4) Menyusun angket

Setelah spesifikasi data dan sumbernya terselesaikan maka mulai disusun angket dengan membuat item-item pertanyaan, membuat pedoman pengisian dan membuat surat pengantar pengiriman angket.

5) Menetapkan skor

Untuk menentukan bobot penilaian penelitian, peneliti menggunakan modifikasi skala Likert. Menurut Sekaran (2003: 191) jawaban setiap instrument yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:

(1) Sangat setuju (2) Setuju (3) Ragu-ragu (4) Tidak setuju (5) Sangat tidak setuju

Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternative jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 241) yang menyatakan bahwa:

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja.

Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat alternatif jawaban. Pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai berikut:

(a) Sangat sejutu diberi bobot

(b) Setuju diberi bobot

6) Mengadakan try out

Uji coba dalam hal ini maksudnya adalah untuk melacak barangkali ada item-item pertanyaan yang tidak objektif atau ada petunjuk yang kurang jelas sehingga menyebabkan beberapa kesalahan dalam pengisian angket. Setelah diketahui kelemahannya, item-item yang kurang jelas tadi direvisi agar angket benar-benar fungsional sehingga dapat dimengerti oleh responden. Try out dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah angket yang digunakan memenuhi syarat validitas dan realibilitas.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168 ) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas angket dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Formula dari rumus korelasi Product Moment ini adalah sebagai berikut:

 xy = koefisien korelasi yang dicari .  = jumlah responden.

X = skor total tiap-tiap item.

= skor total.

Kriteria valid menurut Bhuono Agung Nugroho (2005: 68) ”Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected

Item-Total Correlation > dari r- tabel”. Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program analisis SPSS didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan 2 sisi dan jumlah data (n) = 30, maka didapat r tabel sebesar 0,361.

Berdasarkan hasil analisis 52 item dengan jumlah responden sebanyak 30 Berdasarkan hasil analisis 52 item dengan jumlah responden sebanyak 30

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) ”Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini adalah rumus Alpha. Formula untuk rumus Alpha adalah sebagai berikut:

= Reliabilitas instrumen.

= Banyaknya butir pertanyaan.

 2  = Jumlah varians butir. b t  t

= Varians total.

Kriteria reliabel menurut Bhuono Agung Nugroho (2005: 72) ”Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60”.

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian penulis menggunakan program SPSS, dimana reliabilitas suatu kontruk variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach’s Alpha > dari 0,60. Dari hasil penghitungan dengan SPSS didapatkan semua faktor memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang lebih dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi dari faktor internal, eksternal dan pendekatan belajar adalah reliabel.

7) Penyebaran angket

Apabila segala sesuatunya telah benar-benar matang dipersiapkan maka angket tersebut bisa disebarkan kepada responden kemudian dihimpun kembali untuk kemudian dianalisis hasilnya.

b. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158) “Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang- barang tertulis”. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan lain sebagainya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang berupa laporan tertulis dari suatu peristiwa dan sengaja disimpan sebagai sumber data. Data dokumentasi yang peneliti gunakan adalah daftar nama dan IPK mahasiswa.