Prosedur Penelitian

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah penelitian dari awal yaitu persiapan memmbuat proposal sampai pada penulisan hasil penelitian. Empat tahap yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian yaitu; heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

commit to user

Keterangan :

1. Heuristik

Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein yang artinya memperoleh. Dalam pengertian yang lain, heuristik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan cara mengumpulkan bahan-bahan tertulis, tercetak dan sumber lain yang relevan dengan penelitian.

Pada tahap ini diusahakan mencari dan menemukan sumber-sumber tertulis berupa buku-buku yang relevan dan surat kabar. Dalam penelitian ini digunakan sumber data tertulis, baik primer maupun sekunder. Sumber tertulis primer berupa surat kabar seperti New York Times, BBC News, Al Jazeera, Solo Pos terbitan tahun 2011, Kompas terbitan tahun 2011, Republika terbitan tahun 2011 dan majalah News terbitan tahun 2011. Sedangkan sumber tertulis sekunder berupa buku seperti buku karangan David Akhmad Ricardo yang berjudul “Revolusi Mesir Revolusi Rakyat”, Nuraini Soyomukti, Muhammad Iqbal ”Pergolakan Politik Jazirah Arab Abad 21” terbitan 2011, Fareed Zakaria ”Masa Depan Kebebasan” terbitan 2002, Eisenstadt ”Revolusi dan Transformasi Masyarakat” terbitan 1987, Guillermo O’Donnell, Philippe C. Schmitter, Laurence Whitehead “Transformasi Menuju Demokrasi terbitan 1993, Gregorius Sahdan “Jalan Transisi Demokrasi” terbitan 2004. Selain itu juga dikumpulkan artikel-artikel surat kabar serta majalah terbitan 2011 tentang situasi Mesir pada saat terjadi revolusi.

2. Kritik

Kritik adalah kegiatan untuk menyelidiki apakah data yang diperoleh autentik dan dapat dipercaya atau tidak. Setelah data yang terkumpul, diklasifikasikan data yang tidak autentik dan tidak mendukung penelitian dengan data yang autentik serta mendukung penelitian. Kritik dapat dilakukan dengan dua cara, yakni kritik ekstern dan kritik intern.

Kritik ekstern adalah kritik terhadap autentisitas sumber, apakah sumber yang dikehendaki asli atau tidak, utuh atau turunan (salinan). Kritik ekstern dilakukan terhadap sumber yang diperoleh berdasarkan bentuk fisik atau luarnya

commit to user

berupa bahan (kertas atau tinta) yang digunakan, jenis tulisan, gaya bahasa, hurufnya, dan segi penampilan yang lain. Uji keaslian sumber dilakukan dengan pertanyaan : kapan sumber dibuat?, di mana sumber dibuat?, siapa yang membuat?, dan dari bahan apa sumber dibuat?. Kritik ekstern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kapan sumber itu dibuat, di mana sumber itu dibuat, siapa pengarangnya dan bagaimana latar belakang pendidikan pengarang.

Kritik intern adalah kritik yang berkaitan dengan isi pernyataan yang disampaikan oleh sejarawan. Kritik intern juga menyangkut apakah sumber tersebut dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Setelah sumber dinilai keasliannya, kemudian dilakukan kritik intern untuk dapat memastikan kebenaran isi sumber, yang dapat ditempuh dengan cara membandingkan sumber sejarah yang satu dengan sumber sejarah yang lain. Kebenaran isi dari sumber tersebut dapat dilihat dari isi pernyataan dan berita yang ditulis dari sumber yang satu dengan sumber yang lain. Kritik intern dalam penelitian ini dilaksanakan dengan studi komparatif berbagai sumber.

3. Interpretasi

Menurut Nugroho Notosusanto (1978 : 40), interpretasi adalah suatu usaha menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada, kemudian dilakukan perbandingan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga terbentuk rangkaian yang selaras dan logis. Menurut Berkhofer yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman (1999 : 64) bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh, sehingga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk analisa.

Interpretasi yang dilakukan dalam penelitian adalah kegiatan dalam metode sejarah untuk menghubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, sehingga dapat diketahui mengenai keruntuhan rezim Hosni Mubarak yang diktator dan telah memerintah selam 30 tahun. Fakta-fakta tersebut kemudian ditafsirkan, diberi makna dan ditemukan arti yang sebenarnya, sehingga dapat dipahami makna sesuai dengan pemikiran yang relevan, logis dan berdasarkan

commit to user

obyek penelitian yang dikaji. Dari kegiatan kritik sumber dan interpretasi tersebut dihasilkan fakta sejarah.

4. Historiografi

Historigrafi merupakan langkah terakhir dari metode sejarah untuk menyampaikan fakta sejarah dalam bentuk penulisan sejarah berdasarkan bukti berupa sumber-sumber data sejarah yang dikumpulkan, dikritik, dan diinterpretasi. Historiografi dalam penelitian diwujudkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Runtuhnya Rezim Hosni Mubarak Tahun 2011

(Antara Diktatorisme dan Demokrasi di Mesir)”

commit to user

36