Hasil dan pembahasan

5.4. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika hasil perhitungan menunjukkan nilai probabilitas < 0.05, berarti terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen.

Tabel 9 : Uji Parsial untuk Regresi Berganda Model

Standarized Coef. Beta

Sig.

Keterangan

0,015 Signifikan AFE

INDP

0,159 Tidak Signifikan PAFE

0,020 Signifikan Sumber: Hasil Olahan (2015) dari Output SPSS Berdasarkan tabel 4.5 maka Hubungan Independensi, Keahlian Akuntansi Keuangan dan Keahlian Akuntansi Publik Komite Audit terhadap Audit Report Lag - ARL dengan persamaan matematis adalah sebagai berikut: ARL = -0,247 INDP +0,159 AFE -0,267 PAFE

5.5. Hubungan Independensi Komite Audit terhadap Ketepatan Pelaporan Keuangan.

Independensi Komite Audit memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap Ketepatan Pelapaoran Keuangan (diukur dengan menggunakan Audit Report Lag – ARL yaitu kuantitatif jumlah hari antara akhir tahun fiskal dan tanggal laporan audit perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 di mana standardize koefisien regresinya sebesar -0,247 dan probabilitas signifikansinya sebesar 0,015 < 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin Independen Komite Audit dalam perusahaan, maka semakin cepat perusahaan untuk menerbitkan laporan keuangan auditnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hashim dan Rahman (2011) meneliti tentang Komite Audit dengan Audit Report Lag pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Malaysia pada tahun 2007-2009,

Thoeng, Daromes, Ng/Hubungan .... penelitian ini menyatakan Audit report lag dipengaruhi oleh variabel

Independensi Komite Audit. Yadirichukwu (2013) menguji pengaruh Komite Audit dan ketepatan pelaporan keuangan dengan sampel 35 perusahaan yang tercatat di Nigerian Stock Exchange (NSE) untuk periode 2007-2011 dan menemukan hasil bahwa independensi mempunyai pengaruh signifikan dengan ketepatan pelaporan keuangan. Klein (2002) menyatakan bahwa independensi adalah posisi yang terbaik untuk mengawasi proses pelaporan keuangan.

Anggota Komite Audit harus independen dari manajemen agar mampu melakukan pemantauan yang efektif sehingga mengurangi perilaku oportunistik manajemen, dengan independensi Komite Audit dapat menjadi faktor kunci dalam meningkatkan perannya dalam mencegah salah saji dalam laporan keuangan. Jadi jika perusahaan mempunyai Komite Audit yang independen, maka laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan cenderung lebih berintegritas dan tepat waktu dalam penyampaiannya karena di dalam perusahaan tersebut terdapat badan yang mengawasi aktivatis manajemen. Dimana semakin banyak anggota Komite Audit yang Independen maka semakin cepat perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditnya

Hubungan Keahlian Akuntansi Keuangan Komite Audit terhadap Ketepatan Pelaporan Keuangan.

Keahlian Akuntansi Keuangan dalam sampel ini adalah seseorang yang telah lulus Sarjana Ekonomi (SE) di bidang Akuntansi. Dalam penelitian ini Komite Audit yang memiliki keahlian akuntansi keuangan memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap Audit Report Lag, menunjukkan bahwa Keahlian Akuntansi Keuangan akan memperlambat perusahaan untuk mempublikasikan laporan auditnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 di mana standardize koefisien regresinya sebesar 0,159 dan probabilitas signifikansinya sebesar 0,159 > 0,05.

Komite audit yang berkeahlian di bidang akuntansi keuangan diharapkan dapat mengurangi ARL. Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan kenyataan yang ada, hal itu bisa disebabkan bahwa pembentukan Komite Audit yang mempunyai keahlian di bidang Akuntansi Keuangan hanya didasarkan pada peraturan yang berlaku (Khomsiyah 2005). Komite audit yang telah dibentuk oleh perusahaan tidak menjalankan fungsi dan peranannya secara efektif sehingga Komite Audit tidak mempunyai pengaruh terhadap ARL, menurut pendapat Sommer (1991), banyak Komite Audit yang hanya sekedar melakukan tugas-tugas rutin, seperti review laporan keuangan dan seleksi auditor eksternal, dan tidak mempertanyakan secara kritis dan menganalisis secara mendalam kondisi pengendalian

yang dilakukan manajemen. Selain itu pembentukan Komite Audit di perusahaan dapat

dan

pelaksanaan

tanggungjawab

Thoeng, Daromes, Ng/Hubungan .... dipandang sebagai persyaratan mekanisme pasar (required by the market)

dalam rangka mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme akuntansi, auditing, serta sistem pengendalian yang lain.

Hubungan Keahlian Akuntansi Publik Komite Audit terhadap Ketepatan Pelaporan Keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keahlian Akuntansi Publik memiliki hubungan negatif dan signifikan yang berarti bahwa dengan banyaknya anggota Komite Audit yang memiliki pengalaman di Kantor Akuntan Publik, maka akan memfasilitasi pelaporan keuangan lebih tepat waktu sehingga publikasi untuk laporan keuangan auditan akan lebih cepat.

Hasil penelitian ini sejalan sesuai dengan penelitian Abernathy, Beyer, Masli, Stefaniak (2014) yang meneliti S&P 500 dari tahun 2006 sampai 2008 dan menyatakan bahwa dengan adanya Komite Audit yang memiliki Keahlian Akuntansi Publik dapat mengurangi ARL. Peningkatan kompetensi akuntansi harus memfasilitasi komunikasi yang lebih efisien antara auditor dan Komite Audit mengenai kebijakan akuntansi yang penting dan transaksi yang tidak biasa. Bahkan, bukti empiris (DeZoort, Hermanson, dan Houston, 2008) menunjukkan bahwa PAFEs lebih mungkin untuk mendukung auditor untuk mengusulkan penyesuaian dibandingkan non-PAAFEs

Oleh karena itu Komite Audit yang pernah memiliki pengalaman bekerja di KAP dapat membuat mereka lebih paham mengenai isi laporan keuangan, kebijakan akuntansi, prosedur audit, serta membahas, memahami, mengevaluasi kebijakan akuntansi dan transaksi yang tidak biasa dengan auditor sehingga mengurangi Audit Report Lag – ARL.