Metode Pendekatan Spesifikasi Penelitian Populasi, Teknik Sampling dan Sampel

pengalaman. Oleh karena itu untuk menemukan metode ilmiah maka digabungkan atau pengujian untuk memastikan suatu kebenaran. 5

3.1. Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris merupakan penelitian hukum yang memberikan arti penting pada langkah-langkah observasi dan analisis yang bersifat empiris-kuantitatif. Penelitian pendekatan yuridis empiris dengan alasan bahwa menurut Bambang Waluyo, memang sering penelitian hukum empiris tidak dilakukan tersendiri terlepas dari penelitian hukum normative. Tujuan lainnya agar diperoleh hasil yang lebih memadai baik dari segi praktek maupun kandungan ilmiahnya. 6 Pendekatan yuridis empiris dipergunakan untuk menganalisis praktek pelaksanaan pendaftaran Hak Tanggungan oleh PPAT berserta pendaftaranya oleh Kantor Pertanahan, karena sebagai lembaga normative, tetapi merupkan sesuatu yang berkaitan dengan realitas yang ada dalam masyarakat, artinya pendekatan ini dimaksudkan untuk melakukan penjelasan atas permasalahan yang diteliti dengan hasil penelitian yang diperoleh dalam hubunganya dengan aspek-aspek hukumnya, serta mencoba menjelajah realitas empiris yang menyangkut proses pendaftaran Hak Tanggungan.

3.2. Spesifikasi Penelitian

5 Ronny Hanitijo Soemitro,Metedologi Penelitian Hukum dan Jumetri, Penerbit Ghalia Persada Jakarta 1990, hal. 36 6 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Penelitian Sinar Grafika, Jakarta, 1991, hal.16 Penelitian ini adalah deskriptif analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. 7 Lebih jauh penelitian ini berusaha untuk menjelaskan postulat- postulat yang diteliti secara lengkap sesuai dengan temuan-temuan dilapangan. Data yang diperoleh dari penelitian lapangan adalah data primer yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan peranan dan tanggung jawab PPAT dalam praktek pendaftaran APHT yang diperoleh secara langsung dari responden.

3.3. Populasi, Teknik Sampling dan Sampel

A. Populasi Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama. 8 Sedangkan menurut Soejono Soekanto, populasi adalah sejumlah manusia atau unit yang mempunyai cirri-ciri atau karakteristik yang sama. 9 Populasi dalam penelitian ini adalah 1 PPAT yang ada di Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang. B. Teknik Sampling Teknik sampling yang dipakai untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling atau penarikan sampel bertujuan dan dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan pada tujuan tertentu, dengan alasan keterbatasan waktu, tenaga dan 7 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Tehnik Penelitian di bidang Kesejahteraan Sosial Lainnya, Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung, 1999, hal.63 8 Bambang Sugono, Metode Penelitian Hukum, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta 1998, hal.121 9 Soejono Soekanto, op cit, hal.172 biaya, 10 sehingga tidak dapat menarik sampel yang besar jumlahnya dan jauh letaknya. Untuk menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu haruslah dipenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Harus didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri utama populasi. 2. Subjek yang diambil sebagai sampel harus benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. 3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan teliti dalam studi pendahuluan. C. Sampel Penarikan sampel merupakan suatu proses dalam memilih suatu bagian yang representatif dari sebuah populasi. Penarikan sampel berguna untuk menentukan bagian-bagian yang akan diteliti atau yang akan mewakili populasi. Untuk memilih sampel yang representatif diperlukan auatu teknik sampling. Penelitian dengan teknik sampling merupakan cara penelitian yang dilakukan hanya terhadap sampel-sampel dari populasi. Sampel yang dipergunakan oleh penulis adalah teknik non random sampling dengan penentuan sampel secara purposive sampling teknik sampling bertujuan maksudnya sampel atau responden yang dipilih secara khusus. Dengan cara mengambil subyek yang didasarkan pada tujuan tertentu. Adapun responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah 1. Dua orang pengusaha penerima kredit bank debitor 10 Ronny Hanitijo Soemitro, op cit, hal 51 2. PPAT 1 orang 3. Satu orang pejabat yang berwenang di Kantor Pertanahan Kota Semarang Seksi Peralihan Hak Kantor Pertanahan di Kota Semarang 4. Satu orang pejabat Bank bagian kredit. 5. Satu orang pejabat yang berwenang di Kantor Lelang Negara Kota Semarang bagian lelang tanah. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling sebab tidak semua populasi diteliti, tetapi dipilih beberapa saja yang dianggap mewakili populasi secara keseluruhan. Alasan penulis menggungakan teknik sampling ini karena responden tersebut dianggap benar-benar mengetahui tentang perlindungan hukum bagi kreditor penerima Hak Tanggungan di Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang.

3.4. Teknik Pengumpulan Data