24
2. Analisa Data ANALISA DATA
NO DATA Etiologi
Masalah Keperawatan
1. DS :
Pasien mengatakan ia mudah lelah,
nyeri, sesak napas, dan sering terbangun
pada malam hari.
DO : Ujung jari dan kuku
kebiruan RR: 28 x menit
TD: 10060 mmHg Irama ireguler
Iskemik Miokard
Kerusakan Otot-Otot Miokard
KemampuanKontraktil itas Miokard Menurun
Menurunnya Kemampuan Pompa
Ventrikel
Penurunan Perfusi Jaringan
Penurunan Perfusi Jaringan
2. DS :
Pasien mengatakan ia mengalami nyeri
Pasien mengatakan nyerinya meningkat
apabila ia batuk
DO : Pasien tampak
meringis Skala nyeri 5
HR: 90 xmenit Pasien Meringis
Kesakitan
Lemas
Skala Nyeri 5
Gangguan Rasa Nyaman
Nyeri Nyeri
Universitas Sumatera Utara
25 3. DS:
Pasien mengatakan ia sering terbangun
pada malam hari pada saat tidur
karena nyerinya
DO : Wajah pasien
tampak ngantuk dan sering menguap
Skala nyeri 5 Sesak
Nyeri
Skala Nyeri 5
Sering Terbangun Pada Malam Hari
Gangguan Pola Tidur Gangguan Pola Tidur
3. Rumusan Masalah
Masalah keperawatan
1. Penurunan perfusi jaringan
2. Nyeri
3. Gangguan pola tidur
Diagnosa Pasien Keperawatan
1. Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kontraktilitas
ventrikel kiri, perubahan frekuensi, irama yang ditandai dengan Ujung jari dan kuku kebiruan, RR: 28 x menit, TD: 10060 mmHg, irama ireguler
dan mudah lelah. 2.
Nyeri berhubungan dengan tindakan insisi pembedahan, perubahan posisi tubuh Ditandai dengan pasien tampak meringi, skala nyeri 5, HR: 90
xmenit. 3.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ditandai dengan Wajah pasien tampak ngantuk dan sering menguap, Skala nyeri 5 ,Mengantuk
disiang hari.
Universitas Sumatera Utara
26
4. Perencanaan
PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari
Tanggal No.
Dx Perencanaan keperawatan
Selasa, 18 juni
2013 1.
Tujuan:
a. Menurunnya insufisiensi jantung
b. Suara pernapasan dalm keadaan normal
Kriteria Hasil:
a. Tidak ada keluhan sesak
b. Tidak tampak tarikan dinding dada
c. Klien bisa istirahat pada malam hari
d. TTV dalam batas normal RR 20-24 kali menit
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji frekuensi, irama jantung
2. Catat bunyi jantung
3. Palpasi nadi perifer
4. Pantau TD
5. Kaji kulit terhadap sainosis
6. Pantau haluaran urine
7. Berikan istirahat psikologi
dengan lingkungan yang tenang; membantu pasien menghindari
situasi stress. 1.
Biasanya terjadi takikardia 2.
S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa jantung.
3. Dapat menunjukkan menurunnya
nadi radial, popliteal, dorsil pedis dan postibial.
4. TD dapat meningkat sehubungan
dengan SVR. 5.
Pucat menunjukkan menurunnya perfusi perifer terhadap tidak
adekuatnya curah jantung. 6.
Untuk menurunkan curah jantung dengan menahan cairan dan
natrium. 7.
Stress emosi menghasilkan vasokonstriksi yang meningkatkan
TD dan meningkatkan frekuensi kerja jantung.
Universitas Sumatera Utara
27 8.
Tinggikan kaki, hindari tekanan pada bawah lutut.
9. Atur posisi untuk
memaksimalkan potensial semi fowler
10. Berikan pendidikan kesehatan:
proses terapi, perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, diet dan
efek obat
Kolaborasi
11. Berikan oksigen tambahan
dengan kanula nasalmasker
sesuai indikasi
12.
Pantauganti elektrolit
13. Pantau seri EKG dan perubahan
foto dada 8.
Menurunkan statis vena.
9. Meningkatkan ekspansi dada,
mempermudah bernafas.
10. Meningkatkan pengetahuan dan
mencegah terjadinya kambuh dan komplikasi.
11. Meningkatkan sediaan oksigen
untuk kebutuhan melawan efek hipoksiaiskemia
12. Perpindahan cairan dan
penggunaan direutik dapat mempengaruhi elektrolit.
13. Foto dada menunjukkan
pembesaran jantung dan perubahan kongesti pulmonal
Universitas Sumatera Utara
28 Rabu,
19 juni 2013
2.
Tujuan:
a. Memperlihatkan pengendalian nyeri
b. Nyeri berkurang atau hilang
Kriteria hasil:
a. Mempertahankan tingkat nyeri atau kurang
b. Memperlihatkan teknik relaksasi yang efektif
c. Mengenali Faktor penyebab dan menggunakan
tindakan untuk memodifikasi Faktor tersebut.
Rencana tindakan Rasional
1. Tanyakan pasien tentang nyeri.
Tentukan karakteristik, intensitas serta durasi nyeri.
2. Dorong pasien untuk menyatakan
perasaan tentang nyeri 3.
Berikan tindakan kenyamanan, misalnya sering ubah posisi, pijat
punggung, sokongan bantal 4.
Dorong penggunaan teknik relaksasi, misalnya visualisasi,
bimbingan imajinasi, dan aktivitas hiburan yang tepat.
5. Berikan lingkungan yang nyaman
dan tenang.
6. Bantu aktivitas perawatan diri,
pernapasan latihan tangan.
7. Berikan analgesic sesuai indikasi.
1. Membantu dalam evaluasi
gejala.Penggunaan skala rentang membantu pasien dalam
mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat untuk evaluasi
keefektifan analgesic, meningkatkan control nyeri.
2. Takut masalah akan meningkat
tegangan otot menurunkan ambang persepsi nyeri
3. Meningkatkan relaksasi dan
pengalihan perhatian. 4.
Menghilangkan ketidaknyamanan dan
meningkatkan efek terapeutik analgesic.
5. Penurunan kelemahn dan
penghematan energy, meningkatkan kemampuan
koping.
6. Mendorong dan membantu fisik
mungkin perlu dilakukan untuk beberapa waktu sebelum pasien
mampu atau cukup percaya untuk melakukan aktivitas
karena nyeri dan takut nyeri.
7. Membantu menurunkan rasa
nyeri.
Universitas Sumatera Utara
29 Kamis,
20 juni 2013
3.
Tujuan:
Gangguan pola tidur teratasi atau berkurang.
Kriteria hasil:
Melaporkan perbaikan dalam pola tidur Mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera dan segar
Rencana tindakan Rasional
1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya
dan perubahan yang terjadi. 2.
Berikan suasana tidur yang aman dan nyaman.
3. Anjurkan untuk mendengarkan
musik lembut. 4.
Anjurkan untuk minum susu hangat sebelum tidur.
5. Kurangi kebisingan dan lampu.
6. Dorong posisi nyaman, bantu
dalam mengubah posisi. 7.
Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendahkan tempat tidur
bila mungkin. 1.
Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang
tepat. 2.
Meningkatkan kenyamanan tidur dan ketenangan tidur.
3. Musik lembut meningkatkan
rasa kantuk. 4.
Meningkatkan efek relaksasi, susu mempunyai kualitas
suporifik, meningkatkan sintesis serotonin, neurotransmitter yang
membantu pasien tertidur.
5. Memberikan situasi kondusif
untuk tidur. 6.
Pengubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan
istirahat. 7.
Dapat merasa takut jatuh karena perubahan ukuran dan tinggi
tempat tidur. Pagar tempat tidur member keamanan dan dapat
digunakan untuk membantu mengubah posisi.
Universitas Sumatera Utara
30
5. Implementasi dan Evaluasi PELAKSANAAN KEPERAWATAN