Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom

1 2 3 4 5 6 7 . Motor Sumber bahan bakar oksigen tenaga sampel Gambar 2.2. Komponen-komponen spektrofotometer serapan atom Underwood, 1988. Keterangan : 1. Tabung Katoda Berongga 2. Pemotong Berputar 3. Nyala 4. Monokromator 5. Detektor 6. Penguat Arus 7. Pencatat 1. Sumber sinar Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda sendiri berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi dengan logam tertentu. Tabung logam ini diisi dengan gas mulia neon atau argon dengan tekanan rendah. Neon biasanya lebih disukai karena memberikan intensitas pancaran lampu yang lebih rendah. 2. Tempat Sampel Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan asas. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom yaitu dengan : a. Nyala flame Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa padatan atau cairan menjadi bentuk uap atomnya, dan juga berfungsi untuk atomisasi. Suhu yang dapat dicapai oleh nyala tergantung pada gas-gas yang digunakan, misalnya untuk gas batubara- udara, suhunya kira-kira sebesar 1800 O C; gas alam-udara 1700 O C; gas asetilen-udara 2200 O C dan gas asetilen-dinitrogen oksida N 2 O sebesar 3000 O C Rohman, 2007. 3. Monokromator Monokromator memisahkan, mengisolasi dan mengontrol intensitas dari radiasi energi yang mencapai detektor. Pada hakekatnya mungkin saja dapat dianggap sebagai suatu saringan yang dapat disesuaikan dengan suatu daerah yang spesifik, yang mana spectrum transmisi yang tidak sesuai akan ditolak. Idealnya monokromator harus mampu memisahkan garis resonansi. Karena ada beberapa unsur yang mudah dan ada beberapa unsur yang sulit Haswell, 1991. 4. Detektor Detektor pada spektrofotometer serapan atom berfungsi mengubah intensitas radiasi yang datang menjadi arus listrik. Pada spektrofotometer serapan atom yang umum dipakai sebagai detektor dalah tabung penggandaan foton PMT = Photo Multi Tube Detector Mulja, 1995. 5. Sistem Pencatat Sistem Read-Out Sistem read-out yang digunakan pada instrumental spektrofotometer serapan atom adalah untuk mengubah sinyal yang diterima menjadi sinyal digital, yaitu dalam satuan absorbansi. Dengan pengubahan dalam bentuk digital beratri read-out mencegah atau mengulangi kesalahn dalam pembacaan skala secara paralaks, kesalahan interplasi di antara pembagian skala dan sebagainya serta menyeragamkan tampilan datanya yaitu dalam satuan absorbansi. Sistem read-out untuk instrument SSA sekarang ini dilengkapi dengan satuan mikroprosesor komputer sehingga memungkinkan pembacaan langsung konsentrasi analit di dalam sampel yang di analisa Haswell, 1991. 2.8.2.Nyala Pembakar Untuk spektroskopi nyala suatu persyaratan adalah bahwa nyala yang dipakai hendaknya menghasilkan temperatur lebih dari 2000 K. Sejauh susunan nyala itu dipentingkan, dapatlah dicatat bahwa suatu campuran asetilena-udara sesuai untuk penetapan sekitar tiga puluh logam, tetapi suatu nyala propilena-udara haruslah dipilih untuk logam yang mudah untuk diubah menjadi keadaan uap atom. Untuk logam seperti Alumunium dan titanium yang membentuk oksida tahan api, temperatur nyala asetilena-nitrogen oksida yang lebih tinggi itu mutlak perlu dan nyala kepekaan bertambah bila nyala kaya akan asetilena. Vogel,1994 Tabel 2.2.Temperatur nyala dengan berbagai bahan bakar Gas pembakar Temperatur TK Udara Dinitrogen Oksida Asetilena 2400 3200 Hidrogen 2300 2900 Propana 2200 3000 Gas Kota 2100 -

2.8.3. Keuntungan Penggunaan Metode SSA

Analisis dilakukan dengan metode spektrofotometer serapan atomSSA dengan pertimbangan bahwa: 1. Metode analisis SSA dapat menentukan hampir keseluruhan unsur logam. 2. Metode analisis SSA dapat menentukan logam dalam skala kualitatif karena lampunya 1 satu untuk setiap 1 logam. 3. Analisis unsure logam langsung dapat ditentukan walau sampel dalam bentuk campuran. 4. Analisis unsur logam dengan SSA didapat hasil kuantitatif. 5. Analisis dapat diulangi beberapa kali, dan akan selalu di peroleh hasil yang sama. Alfian,2004.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan penelitian

3.1.1 Alat-alat penelitian

- Gelas Beaker Pyrex 1000 ml - Gelas Beaker Pyrex 250 ml - Gelas Ukur pyrex 100 ml - Labu Takar Pyrex 50 ml - Pipet Tetes - Hotplate Cimarec - Kertas Saring Whatman No 42 - Spektofotometer Serapan Atom SSA GBC AVANTA VER.2.02 - Corong kaca - Pipet Volume Fisherbrand 5mL - Botol Aquadest - Botol Sampel - Bola Karet - Neraca analitis AND - Oven - pH meter - Kaca arloji WalkLAB