Mangan Pengaruh Logam Berat terhadap Kesehatan 1. Besi

pembentukan organ tumbuhan. Kadar Mn yang tinggi dalam tanah bisa bersifat toksik dan pH rendah pada tanah dapat menyebabkan defisiensi Mn pada tanaman. Tingginya konsentrasi Mn pada tanah bisa mengakibatkan pembengkakan dinding sel, mengeringkan daun, dan munculnya bercak coklat pada daun. Paparan Mn dalam debu tidak boleh melebihi 5mgm 3 , dalam waktu singkat akan menimbulkan toksisitas seperti infeksi saluran pernafasan. Paparan Mn lewat kulit bisa mengakibatkan tremor, kegagalan koordinasi, dan dapat mengakibatkan munculnya tumor. Konsumsi Mn melebihi 11mghari menunjukkan gejala gangguan sistem syaraf Widowati, 2008

2.5.3. Kadmium Cd

Kadmium Cd adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa. Cd memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4 gmol; titik leleh 321°C, dan titik didih 767°C. Kadmium bersifat lentur, tahan terhadap tekanan. Keberadaan kadmium Cd bisa mencemari lingkungan dan bisa berada di atmosfer, tanah, dan perairan Widowati, 2008. Logam kadmium Cd sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari manusia. Logam ini telah digunakan semenjak tahun 1950 dan total produksi dunia adalah sekitar 15.000 – 18.000 per tahun. Prinsip dasar atau prinsip utama dalam penggunaan kadmium adalah sebagai bahan ‘stabilitasi’ sebagai bahan pewarna dalam industri plastik dan pada elektroplating. Namun sebagian dari substansi logam kadmium ini juga digunakan untuk solder dan alloy – alloynya digunakan pula untuk baterai Palar, 2004. Kadmium Cd dalam konsentrasi rendah banyak digunakan dalam industri pada proses pengolahan roti, pengolahan ikan, pengolahan minuman, serta industri tekstil Widowati, 2008.

2.6. Limbah Logam Berat

Banyak logam baik bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun laut. Logam sendiri adalah senyawa anorganik di alam. Untuk kepentingan biologi, logam dapat dibagi menjadi tiga kelompok: a. Logam ringan, yang biasanya diangkut sebagai kation aktif di dalam larutan encer. b. Logam transisi, diperlukan dalam konsentrasi rendah, tetapi dapat menjadi racun dalam konsentrasi tinggi. c. Logam berat dan metalloid, umumnya tidak diperlukan dalam kegiatan metabolisme dan bertindak sebagai racun bagi sel dalam konsentrasi yang rendah. Istilah logam berat sebetulnya telah dipergunakan secara luas terutama dalam perpustakaan ilmiah, sebagai suatu istilah yang menggambarkan dari logam tertentu. Berbeda dengan logam biasa, logam berat adalah istilah yang digunakan untuk kelompok logam berat dan metalloid yang densitasnya lebih tinggi dari 5 gcm 3 . Logam berat dalam kadar tertentu merupakan unsur yang penting bagi tubuh. Jika dikonsumsi oleh makhluk hidup diatas batas aman, maka logam berat akan menjadi masalah bagi kesehatan. Logam berat di perairan terdapat dalam bentuk terlarut dan tersuspensi. Logam berat terletak di sudut kanan bawah dalam sistem periodik unsur, memiliki afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom 22 sampai 92 dari periode keempat sampai dengan periode ketujuh. Biasanya mempunyai daya hantar listrik yang tinggi dan merupakan bahan pencemar lingkungan yang tahan urai. Unsur-unsur logam berat tersebut biasanya erat kaitannya dengan masalah pencemaran dan toksisitas. Berdasarkan sifat fisika dan kimianya, tingkat atau daya racun logam berat terhadap hewan dan air dapat di urutkan dari tinggi ke rendah sebagai berikut: Hg, Cu, Cd, Zn, Sn, Al, Ni, Fe, Be, Mn, Li, Co, K, Ca, Sr, Mg, dan Na Santoso, 2012; Putra 2002. Pencemaran yang disebabkan logam berat sangat perlu mendapat perhatian karena adanya sifat-sifat logam berat yang tahan terhadap pelapukan. Selain itu, logam berat dapat mengumpul dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal di sana