Fudo Genri Dr.DiahSyafitriHandayani, M.Lit

8 BAB III PRINSIP DALAM AIKIDO

3.1. Fudo Genri

Fudo dalam arti bahasa memiliki makna “keheningan sejati”, sebuah kondisi diam tak bergeming, sesuatu yang tidak terganggu gugat. Fudo adalah sebuah kondisi hati yang tenang disebabkan faktor internal, mental, dan spiritual yang sedemikian kokoh sehingga tidak dapat terpengaruh oleh faktor eksternal dari lingkungan. Genri berarti prinsip. Fudo genri secara sederhana dapat diartikan prinsip untuk membangun diri yang tak tergoyahkan, kokoh secara fisik, mental dan spiritual. Fudo genri sangat erat kaitannya dengan pencapaian harmonisasi dengan diri sendiri. 3.1.1. Kihon Genri Kihon berarti dasar, genri berarti prinsip. Kihon genri sebagai prinsip dasar gerak, atau prinsip dasar yang digunakan dalam bergerak maupun dalam teknik. Prinsip dasar gerak Aikido mengacu prinsip gerak alamiah. Ada empat poin penting dalam kihon genri yang harus diperhatikan, dilatih dan dihidupkan dalam latihan maupun keseharian. 3.1.2. Chu Shin Secara bahasa chusin berasal dari kata “chu” yang berarti pusat, dan “shin” yang berarti hati, kata chushin secara sederhana dimana hati dan pikiran kita berpusat. Yang dalam kehidupan sehari-hari dipraktikkan secara sederhana bagi yang baru mempelajari senantiasa menjadi “chushin” yang berarti juga 9 menjaga agar hati dan pikiran senantiasa dipusatkan kesebuah garis imaginer yang ada didalam tengah badan kita, yang terbentang dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, dan terhubung oleh sebuah garis yang harus difisualisasikan dan juga berfungsi sebagai poros gerak dan sebagai penjaga keseimbangan dari seluruh jaringan tubuh kita. Sebenarnya bila secara alamiah, segala sesuatu yang akan atau dapat bergerak dengan poros yang terjaga dengan cara dan dalam kondisi yang stabil. Secara latihan yang memvisualisasikan chushin kita melakukan dan mengkondisikan diri kita untuk bergerak selalu dengan poros yang stabil dan terjaga, dengan demikian tubuh kita akan terasa lebih nyaman, seimbang dan kokoh yang akan nantinya berdampak pada kemampuan kita untuk selalu bergerak secara dinamis, luwes, dan bertambah gesit tentunya tanpa harus merasa khawatir yang berlebihan untuk kehilangan keseimbangan. Untuk latihan kita harus melakukan sebuah pengkondisian atau terapan yang diusahakan sederhana saja pada tubuh kita yaitu dengan cara berkonsentrantrasi dengan fokus berat badan pada titik atau pun area dan daerah tanda , dengan cara mendistribusikan berat badan kita ke lantai dengan melalui kedua telapak kaki bagian depan dan ibu jari kaki secara seimbang dan tegakkan tulang punggung terutama bagian bawah dengan mengendurkan kedua bahu, dengan cara dan pengkondisian seperti ini postur tubuh kita akan terasa tegak tetap rileks, kemudian kita menggambarkan sebuah garis yang nampak imaginer tegak lurus yang nampak menembus seika tenden, ditengah tubuh yang akan dijadikan poros gerak tubuh anda. Secara sederhana untuk mempertahankan tubuh sikap tubuh anda yang disebut diatas dalam keadaan apapun, seperti diam, 10 berjalan, berlari, berdiri maupun duduk merupakan suatu latihan awal yang mendasar untuk menghidupkan dan memancarkan ‘chushin’ dalam kehidupan sehari-hari. Jika ‘chushin’ telah terhubung dalam kehidupan kita kita sehari-hari maka akan terdapat perubahan yang sangat mencolok yang akan dapat kita rasakan yaitu termasuk keseimbangan tubuh kita yang semakin baik. Dalam penerapan dan penetapan eksekusi teknikwaza pun akan terasa amat lebih mudah bergerak dan mengontrol pihak lawan karena kita selalu dalam keadaan yang stabil setiap harinya. 3.1.3. Shu chu Shu chu berarti fokus, yang mempunyai arti bahwa pikiran kita harus terproyeksikan dengan jelas dan kuat. Dengan demikian pikiran yang terproyeksikan dengan jelas dan kuat itu harus pula dilatih dan selalu melakukan aktivitas dengan pikiran yang sangat terfokus agar hasil dari aktivitas tersebut agar dapat lebih sangat optimal. Yang berhubungan erat dengan salah satu poin dalam fudo genri yang mewujudkan ki, untuk dapat mewujudkannya kita menggunakan ‘shu chu’ dengan memproyeksikan pikiran kita sedemikian rupa shu chu maka energi ataupun kekuatan ki yang terbentuk ataupun terwujud akan mengikuti proyeksi atau gambaran pikiran kita yaitu sebesar apakah ki yang akan dapat terlaksana dan terwujud terbatas dengan hanya kemampuan proyeksi suatu pikiran anda sendiri. Dari seberapa besar ki yang dapat diwujudkan tergantung sebatas hanya kemampuan proyeksi pikiran kita sendiri adanya. Dari aplikasi dan bagian pada saat praktek dan eksekusi teknikwaza yang dipraktekkandibawakan oleh sensei atau shihan atau guru yang dapat melakukan teknik tersebut dengan sangat gampang atau tidak perlu bersusah 11 payah tapi menghasilkan hasil yang memuaskan dan luar biasa, walau kadang kala tiba-tiba terheran-heran bagaimana mungkin kenyataannya seorang shihan yang bertubuh kecil dalam melempar dan menjatuhkan lawan yang jauh lebih besar dan sepertinya tidak menggunakan tenaga yang besar dan hanya menggunakan tenaga yang kecil, salah satu kuncinya adalah shu chu atau tepatnya shu chu ryoku the power of focushing projecting mind atau kekuatan pemusatan pikiran atau kekuatan yang dihasilkan dari proyeksi pikiran. 3.1.4. Enshin Enshin atau enten berarti gerak melingkarsirkuler circuler motion dan dalam aikido merupakan prinsip dasar dalam gerak alamiah dan seluruh isi alam semesta. Gerak sirkular ini juga memiliki sifat mengeliminir atau dengan kata lain sebuah gaya yang bergerak dalam arah garis lurus tidak akan terbentur bila bertemu dengan gaya sirkular yang dalam pergerakannya menghisap kedalam atau akan terlontar keluar tergantung dari momentum atau saat yang tepat ketika kedua gaya tersebut bertemu dan mempunyai keuntungan lain yaitu menjadi gerak yang sangatlah efisien. Dalam pelajaran hukum fisika pun menyatakan pemanfaatan momentum atau saat, sesuatu hal yang bisa bergerak melingkar hingga dalam kecepatan yang relatif tinggi dan dalam jarak yang sangat relatif pendek dapat diperbandingkan dengan benda yang yang dalam pergerakannnya memakai gerak garis lurus, belum lagi bila mempunyai “efek ketapel’’ atau tepatnya SLINGSHOT EFFECT yang dapat ditimbulkan oleh sesuatu benda yang bergerak sirkular yang dapat menimbulkan sebab pada benda yang ikut dalam gerak rotasinya. 12 Aikido yang dimaksud disini merupakan sebuah bela diri yang tidak selalu mengandalkan kekuatan yang dimanfaatkan untuk mengalahkan lawan akan tetapi beladiri aikido ini pun bisa menetralkan tenaga lawan hingga tidak terjadi apa-apa, oleh sebab itu maka gerak sirkular merupakan gerak yang terpenting dan paling utama dalam Aikido. Dalam praktiknya ketika melakukan waza berlatihlah untuk bergerak sirkular jadikan gerak sir kular itu sebagai subuah prinsip dasar dari smua gerakan yang akan kita lakukan mulai dari fokus gerakannya hingga pada saat melakukan gerakan kecil misa;lnya rota sebagainya.satu hal yang perlu di perhatikan juga adalah jadikan chushin kita sebagai patokan gerak ketika melakukan gerakan sirkular agar gerak melingkar kita memiliki poros yang kuat seperti yang gasing yang bergerak berputar akan tetap kokoh selama poros tengahnya stabil. 3.1.5. Kokyu Kokyu secara Bahasa dapat diartikan sebagai nafas. “mengapa bernafas memjadi salah satu prinsip dasar dalam bergerak” Aktivitas bernafas adalah bagian dari proses interaksi energi didalam tubuh kita dan dalm aktivitas kita sehari-hari dalm bernafas itu memerlukan energi selain dari asupan makanan dan minuman kita memerlukan bernafas sebagai salah satu sumber energi bahkan bisa lebih dari itu bernafas lebih penting dari makanan ataupun minuman. Orang normal bisa bertahan tanpa makan dan minum dalam tujuh hari tapi kita bisa mati bila kita menahan nafas dalam hitungan menit. Dalam konteks prinsip dasar gerak kihon genri dalam Aikido pembahasannya sangat luas yang meliput bagaimana cara bernafas yang benar 13 yang garis besarnya bukan hanya tentang pergantian udara kotor menjadi udara bersih tetapi proses wadah energi antara kita dan alam .nafas seperti ini dapat dikatakan cara bernafas seperti bayi yang kita perhatikan cara bernafasnya bergerak kembang kempis pada perut bagian bawahnya diagfragmaseiken tanden bukan bernafas pada bagian dadanya dan inilah yang dikatakan bernafas secara alamiah. Melatihnya tidaklah sulit hanya saja saat menarik nafas lakukan dengan fokus dan menfisualisasikan udara yang ada kita hirup bergerak melewati paru-paru hingga penuh mencapai seika tanden dengan melewati paru-paru yang akan mengembang adalah perut disekitar seika tanden bukan dada.kemudian dibuang lepas. Kokyu dalam Aikido membahas juga tentang mengatur nafas yang efektif dan efisien sehubungan gerak yang selaras denagan ritme dan nafas yang sealamiah mungkin yang akan memjadi salah satu kunci penting untuk dapat bergerak secara optimal Untuk lebih lanjutnya prinsip kokyu dalam kihon genri membahas bagaimana kita menyelaraskan juga nafas dan gerakan kita dengan nafas dan gerakan orang lain untuk memungkinkan kita bergerak dalam satu kesatuan. Begitu juga dalam aikido bukan hanya menyelaraskan gerakan kita saja tapi menyelaraskan gerakan dengan orang lain. Dalam prinsip kokyu ini ada waza yang unik yaitu “kokyu nage” yang secara spesifik contohnya “shiho-nage” yang artinya bantingan empat arah,”irimi nage” yang artinya bantingan dengan cara masuk ketubuh lawan,”koshi nage” yang artinya bantingan yang menggunakan pinggul dan kokyu nage itu sendiri adalah penekanan bentuk tertentu pada sinkronosasikan gerak dan nafas atau energi nage dengan uke. 14

3.2. Aiki Genri