Pengertian Peminjaman KAJIAN TEORETIS

belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang telah ada yang dapat memberikan pelayanan.

2.4 Pengertian Peminjaman

Peminjaman bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan pada bagian sirkulasi. Layanan sirkulasi hanya dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan yang telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Pada umumnya tidak semua pengguna perpustakaan dapat membaca di perpustakaan karena adanya keterbatasan waktu pengguna, maka bahan pustaka tersebut dibawa pulang. Oleh sebab itu perpustakaan menyediakan layanan peminjaman agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Sjahrial-Pamuntjak 2000: 97 menyatakan “Peminjaman buku sirkulasi adalah kegiatan pengedaran sirkulasi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”. Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki 1991: 25 bahwa ”Bila anggota ingin meminjam buku, anggota berhubungan langsung dengan pelayanan sirkulasi”. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa peminjaman bahan pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada pengguna agar dapat meminjam bahan pustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi.

2.4.1 Sistem Peminjaman

Ada beberapa sistem peminjaman di perpustakaan mulai yang sederhana hingga yang menggunakan sistem komputer. Tetapi sebaiknya sistem yang dipergunakan adalah sistem yang sederhana dan mudah dimengerti, baik oleh petugas satu maupun petugas yang lain dan layanannya cepat serta aman bagi perpustakaan. Sistem yang baik yaitu dapat menunjukkan dengan segera pinjaman yang terlambat dikembalikan dan setiap waktu dapat diketahui siapa yang meminjam buku dan kapan harus dikembalikan. Menurut Sulistyo-Basuki 1993: 260 bahwa ada beberapa sistem peminjaman buku yaitu “Sistem buku besar, sistem sulih dummy, sistem no carbon required NCR, sistem book issue card BIC, sistem browne, sistem newark, sistem token charging, sistem kartu tebukPunched Card”. Universitas Sumatera Utara a Sistem Buku besar Sistem ini menganut register, yaitu setiap peminjam mendapat jatah satu halaman atau lebih dalam buku besar disertai indeks, nama peminjam pada bagian akhir buku besar, setiap halaman buku besar berisi nama peminjam, alamat, tanggal pinjam, nomor buku, nomor panggil, pengarang, judul, edisi, tanda tangan peminjam, tanggal harus kembali. b Sistem Sulih dummy Sistem ini menggunakan sulih yang terbuat dari karton sebagai substitusi buku tatkala buku dipinjam yang berisikan nama peminjam, nomor panggil, dan tanggal peminjaman. c Sistem No Carbon Required NCR Pada sistem ini, perlu mengisi formulir peminjaman yang berisikan nama, alamat, nama pengarang, judul, nomor klasifikasi dan nomor induk pada formulir peminjaman. d Sistem Book Issue Card BIC Sistem ini banyak digunakan oleh perpustakaan sekolah, pada bagian atas kartu ditulis pengarang dan judul, bagian sebelah kiri bawah pengarang dan judul, kemudian pada kolom ditulis tanggal dan peminjam. e Sistem Browne Penggunaan sistem ini setiap anggota perpustakaan memperoleh tiket pembaca, jumlahnya sama dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh anggota perpustakaan. Tiket pembaca berbentuk kantong yang berisikan nomor anggota, nama, dan alamat. Tiket buku diperlukan kartu buku yang berisi nomor panggil, nomor induk, pengarang, judul, edisi dan tahun terbit. f Sistem Newark Anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam yang berisi nama, alamat, nomor pendaftaran, tanggal berakhir kartu anggota tanda tangan serta tanggal pinjam dan tanggal harus kembali. Sistem menggunakan kartu buku yang berisi nomor panggil, pengarang, judul, nomor induk, tanggal kembali, nama peminjam dan tanda tangan peminjam. g Sistem Token Charging Untuk keperluan ini digunakan kartu anggota, satu kartu untuk seorang anggota ”token’”artinya semacam kartu yang berisi tanda pengenal perpustakaan, ketika meminjam satu“token” untuk setiap buku yang dipinjam dan label tanggal distempel tanggal kembali, ketika mengembalikan buku maka “token” tersebut diserahkan kembali. h Sistem Kartu tebuk Punched Card Perlengkapan ini diperlukan adalah komputer atau pemilah mekanis lainnya, mesin tebuk automatik, kartu keanggotaan yang terbuat dari plastik satu kartu untuk setiap anggota perpustakaan. Bila anggota ingin meminjam maka petugas bagian sirkulasi mengambil kartu tebuk yang telah diberi tanggal kembali. Pemberian tanggal dilakukan dengan stempel dengan alat tebuk kemudian diletakkan pada mesin tebuk automatik, kemudian petugas menebuk kartu tersebut yang berisikan nomor anggota, nomor induk, serta nomor panggil kemudian dimasukkan dalam kantong buku. Universitas Sumatera Utara Dari uraian tersebut, kegiatan sirkulasi mempunyai sistem peminjaman yang meliputi sistem buku yaitu dilakukan pencatatan dalam buku besar yang disertai dengan keterangan buku yang akan dipinjam, sistem sulih dummy sistem ini terbuat dari karton yang berisikan nama peminjam, dan tanggal peminjam, sistem no carbon required NCR yaitu sistem ini perlu mengisi formulir peminjaman, sistem book issue card BIC penggunaannya sederhana yang digunakan oleh perpustakaan sekolah, sistem browne mempunyai kantong buku dan kartu buku yang diberikan pada setiap bahan pustaka, sistem newark setiap anggota perpustakaan memperoleh kartu peminjam yang berisikan keterangan peminjam, sistem token charging menggunakan kartu anggota yang berupa tanda pengenal perpustakaan, dan sistem kartu tebuk punched card sistem ini menggunakan penebuk yang dilakukan oleh petugas sirkulasi. Dalam kegiatan peminjaman yang sering diguakan adalah sistem Browne karena mudah dalam penggunaannya.

2.4.2 Peraturan Peminjaman

Dalam proses peminjaman perlu adanya ketertiban agar layanan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sjahrial-Pamuntjak 2000: 98 menyatakan bahwa: 1 Keanggotaan yaitu disebutkan siapa yang dapat menjadi anggota dan apa persyaratannya. 2 Jam buka perpustakaan yaitu jam buka hendaknya disesuaikan dengan keperluan masyarakat yang dilayani perpustakaan. 3 Jenis buku yang boleh dipinjam yaitu biasanya buku referens, seperti kamus, ensiklopedi, dan lainnya tidak diizinkan dipinjam ke luar perpustakaan. 4 Jumlah dan jangka waktu yang meminjam yaitu perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah biasanya memberikan batasan jumlah buku yang boleh dipinjam sekaligus, misal 2 buku fiksi dan 2 non buku fiksi. Perpustakaan universitas kalau koleksinya mencukupi, acap kali tidak membatasi jumlah yang dipinjam akan tetapi membatasi waktu pinjam perpustakaan biasanya memberikan waktu pinjaman 2 minggu 5 Buku yang hilang atau rusak yaitu perlu disebut tindakan apa yang akan dikenakan jika peminjam telah menghilangkan atau merusak buku. Untuk buku yang hilang diminta penggantian buku yang sama atau harga buku itu ditambah biaya administrasi, untuk buku yang rusak diminta biaya perbaikan. 6 Sanksi atau kelalaian pengembalian pada waktunya yaitu sanksi dapat berupa benda uang yang meningkat sesuai dengan lamanya buku terlambat dikembalikan, dan dapat juga berupa “dibekukan” Universitas Sumatera Utara hak meminjam untuk waktu tertentu. Peraturan peminjaman ini baik ditinjau kembali sewaktu-waktu dan diadakan perubahan sesuai keperluan. Dari uraian di atas proses peminjaman terdiri dari keanggotaan, jam buka perpustakaan, jenis buku yang dipinjam, jumlah dan jangka waktu meminjam yaitu perpustakaan akan memberikan batasan dalam peminjaman, buku yang hilang atau rusak maka harus mengganti buku yang telah dipinjam yang ditambah biaya administrasi dan sanksi yang akan diberikan apabila melakukan keterlambatan pengembalian bahan pustaka yang dipinjam uraian tersebut dapat mempermudah proses peminjaman dalam perpustakaan.

2.4.3 Sanksi

Pada bagian sirkulasi adanya sanksi yang akan dikenakan kepada anggota perpustakaan yang melanggar peraturan perpustakaan, peraturan yang dibuat untuk mendidik pengguna. Sanksi diberikan kepada pengguna apabila terjadi keterlambatan pengembalian bahan pustaka, buku hilang, rusak dan lain sebagainya. Menurut Nurhadi dalam Sagala 2006: 12 menyatakan “Sanksi adalah kegiatan sirkulasi yang berhubungan dengan pelanggaran yang dilakukan pengguna beserta pemberian sanksinya”. Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 83 sanksi yang dikenakan kepada pengguna yang melakukan pelanggaran yaitu: a Terlambat mengembalian bahan pustaka b Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak c Membawa bahan pustaka dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar d Menghilangkan bahan pustaka e Melanggar tata tertib perpustakaan. Berdasarkan pendapat di dapat dikatakan bahwa sanksi dapat diberikan kepada pengguna apabila terjadi keterlambatan pengembalian, merusak bahan pustaka dan tindakan-tindakan yang melanggar peraturan yang terdapat pada bagian peminjaman bahan pustaka. Universitas Sumatera Utara Pengguna akan diberikan sanksi dengan keterlambatan pengembalian bahan pustaka dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 83-84 terdapat tiga jenis sanksi yaitu: a Denda. b Sanksi adinistrasi, misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan dalam waktu tertentu. c Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar- mengajar. Dengan adanya sanksi yang diberlakukan, maka pengguna lebih disiplin dalam peminjaman maupun pengembalian bahan pustaka yang telah digunakan agar pengembalian bahan pustaka tepat waktu dan dapat dimanfaatkan oleh penguna lainya. 2.4.4 Layanan Sirkulasi 2.4.4.1 Pengertian Layanan Sirkulasi Layanan sirkulasi pada perpustakaan sangat berperan dalam kegiatan perpustakaan, karena memberikan layanan kepada pengguna secara langsung. Layanan sirkulasi merupakan gabungan dari peminjaman, pengembalian buku perpustakaan. Keberhasilan sebuah perpustakaan salah satunya dapat diukur dari seberapa jauh pelaksanaan layanan sirkulasi dapat melayani pengguna. Menurut Lesmono 2005: 3 “Pelayanan sirkulasi bahan pustaka atau peminjaman bahan pustaka adalah satu kegiatan di perpustakaan yang melayani peminjaman dan pengembalian” Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak 2000: 97 bahwa “Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa ke luar perpustakaan”. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa layanan sirkulasi adalah merupakan jasa perpustakaan yang memberikan layanan terhadap pengguna dalam proses peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan bahan pustaka. Dengan adanya peminjaman koleksi maka pengguna dapat memanfaatkan koleksi yang telah ada pada perpustakaan Universitas Sumatera Utara

2.4.6.2 Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan karena berhubungan dengan peredaran koleksi. Pelayanan sirkulasi memerlukan sistem yang efisien dan mudah dijalankan yang bertujuan agar pengguna dapat bertransaksi dengan cepat dan maksimal dalam layanan. Tujuan layanan sirkulasi menurut Sjahrial-Pamuntjak 2000: 97 adalah: Untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin, petugas perpustakaan harus didukung dengan administrasi peminjaman yang diatur dengan efisiensi dan mudah untuk dijalankan. administrasi ini harus diatur sedemikian rupa sehingga:  dapat memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memperoleh buku yang diperlukan dengan cepat;  dapat diketahui bahan pustaka mana yang dipinjam;  dapat mengetahui siapa yang meminjam bahan pustaka tertentu;  dapat meminjam bahan pustaka yang dipinjam yang akan dikembalikan;  dapat mengetahui volume kegiatan peminjam. Selanjutnya menurut Lasa HS, 1994: 1 bahwa tujuan layanan sirkulasi adalah:  Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin.  Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya, serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu diperlukan peminat lain akan segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.  Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas, dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.  Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan Pemanfaatan koleksi.  Apabila terjadi pelanggaran akan diketahui. Berdasarkan pendapat di atas, tujuan layanan sirkulasi pada perpustakaan adalah suatu proses untuk transaksi kegiatan dalam peminjaman, pengembalian, perpanjangan waktu peminjaman, dan sebagainya dengan efisien dalam memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 2.5 Buku 2.5.1 Pengertian Buku