Ketersediaan Koleksi Perpustakaan .1 Pengertian Ketersediaan Koleksi Koleksi Perpustakaan .1 Pengertian Koleksi Perpustakaan

memperoleh informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dalam mendukung edukasi, informasi, riset, rekreasi, publikasi, deposit, dan interpretasi. 2.2 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan 2.2.1 Pengertian Ketersediaan Koleksi Koleksi perpustakaan merupakan unsur pokok yang sangat penting pada sebuah perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang memadai pengguna akan terbantu untuk mendapatkan informasi. Menurut Sistorina 2007: 80 “Koleksi yang disimpan dan dikelola untuk kepentingan pengguna perpustakaan dalam upaya pemenuhan informasi”. Sedangkan menurut Perpustakaan Nasional 2000: 1 bahwa ketersediaan koleksi adalah “ Kesiapan suatu sarana tenaga, barang, modal, anggaran untuk dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan”. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa ketersediaan koleksi adalah kesiapan layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan yang berupa koleksi bahan pustaka yang dikelola dan dapat dimanfaatkan serta dipinjam oleh pengguna perpustakaan.

2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi

Perpustakaan harusnya memiliki koleksi perpustakaan yang mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang merupakan tujuan dari ketersediaan koleksi agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut Sutarno 2006: 25 tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah “untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang akan dilayani sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh perpustakaan tersebut”. Selanjutnya dalam Buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1999: 11 bahwa tujuan penyediaan koleksi adalah “Untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat”. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa tujuan ketersediaan koleksi adalah untuk dapat memenuhi ataupun melengkapi informasi yang akan diinginkan oleh pengguna dengan cara menyediakan koleksi yang dapat memberikan manfaat bagi pengguna perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 2.3 Koleksi Perpustakaan 2.3.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama sebuah perpustakaan. Oleh karena itu koleksi perpustakaan akan memberikan ciri dan warna bagi jenis perpustakaan yang dibentuk. Koleksi juga merupakan daya tarik dan perhatian bagi pengunjung, artinya koleksi yang lengkap dan terbitan yang baru akan dapat memberikan kesempatan yang makin besar kepada pengunjung untuk memilih dan memperoleh informasi. Menurut Mufid 2009: 2 bahwa Koleksi perpustakaan adalah “Semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka”. Sedangkan menurut Samosir 2004: 2 menyatakan koleksi perpustakaan adalah “berupa informasi, pengetahuan, fakta, ide, dan sebagainnya, baik yang tercetak ataupun terekam”. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa koleksi perpustakaan adalah suatu bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah yang akan diberikan kepada pengguna yang dapat berupa koleksi yang berbentuk tercetak ataupun koleksi non cetak yang memuat informasi yang dapat menambah pengetahuan bagi pengguna dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan.

2.3.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan mempunyai fungsi sebagai sarana penyebaran informasi yang akan dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Menurut Noerhayati 1987: 135 bahwa fungsi koleksi perpustakaan adalah: a. Fungsi Pendidikan Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengadakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis dan tingkat program yang ada. b. Fungsi Penelitian Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir. Universitas Sumatera Utara c. Fungsii Relevan Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan relevan di berbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusuri informasi. d. Fungsi Umum Perpustakaan perguruan tinggi juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain. Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak 2000: 5 bahwa koleksi perguruan tinggi berfungsi: Untuk melayani keperluan para mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta peneliti yang tergabung dalam perguruan tinggi bersangkutan. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa koleksi mempunyai banyak fungsi diantaranya sebagai sarana pendidikan, penelitian, yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam pemenuhan kebutuhan informasi dengan koleksi yang memadai

2.3.3 Jenis-jenis Koleksi

Perpustakaan perguruan tinggi akan mempunyai koleksi yang menjadi unsur yang penting dalam memberikan dan mengarahkan pengguna yang akan dilayani. Koleksi perpustakaan mempunyai jenis-jenis koleksi diantaranya koleksi tercetak dan elektronik, menurut Sutarno 2006: 82 jenis-jenis koleksi perpustakaan adalah: Koleksi perpustakaan mencakup jenis bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam dan bentuk elektronik seperti kaset, video, piringan, disk, film, film strip, dan koleksi bentuk tertentu seperti lukisan, insektarium, alat peraga, globe, foto dan lainnya. Sedangkan menurut Lesmono 2005: 2 bahwa jenis koleksi perpustakaan yaitu: 1. Buku, beberapa jenis buku yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut: a. Buku Teks. b. Buku Penunjang. c. Laporan Kerja Praktek. d. Tugas Akhir atau Thesis. e. Buku Tandon Buku Tandon. Universitas Sumatera Utara 2. Koleksi Referensi, isi buku referensi tidak mendalam dan kadang- kadang hanya memuat informasi tertentu saja. 3. Jenis Serial Terbitan Berkala, pada umumnya terbitan berkala berupa majalah dan koran. Jika dilihat dari isinya majalah dibedakan majalah popular, semi popular dan ilmiah. 4. Brosur yaitu buku atau lembaran-lembaran lepas yang memuat masalah- masalah aktual yang bersifat sementara. 5 Bahan Pandang Dengar Audio Visual bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indra mata dan telinga. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa perpustakaan memiliki jenis-jenis koleksi yang beragam mulai dari koleksi tercetak sampai koleksi elektronik yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Sebaiknya koleksi perpustakaan mempunyai kemutahiran dan relevan yang sesuai dengan kurikulum akademik sehingga pengguna atau mahasiswa merasa puas ketika memanfaatkan koleksi perpustakaan tersebut.

2.3.4 Kesesuaian Koleksi

Kesesuaian koleksi antara penggunaan koleksi sangat berpengaruh dalam peminjaman buku yang dilakukan pengguna. Koleksi yang ada hendaknya sesuai dengan kebutuhan atau informasi pengguna perpustakaan. Menurut Pao 1989 : 54 bahwa : Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi. Purnomo 2006 : 9 menyatakan kesesuaian koleksi adalah “Dokumen- dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”. Dari penyatakaan di atas bahwa kesesuaian koleksi merupakan informasi maupun dokumen - dokumen yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang diinginkan.

2.3.5 Manfaat Koleksi

Koleksi yang baik adalah koleksi yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003 : 711, bahwa Universitas Sumatera Utara pemanfaatan mengandung arti ”Proses, cara dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri” Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan suatu cara seseorang dalam memanfaatkan atau memperoleh informasi yang diinginkan dalam memenuhi kebtuhan informasi. Pemanfaatan koleksi dapat digunakan dengan cara membaca koleksi ataupun meminjam koleksi tersebut.

2.3.6 Pedoman Penghitungan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk dapat mengetahui besarnya koleksi perpustakaan perguruan tinggi tergantung pada jenjang pendidikan yang dilakukankan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan seperti jumlah mata kuliah dan jumlah mahasiswa. Berdasarkan Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, 1999: 20 persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah : 1. Program Diploma Dan Sarjana a. 1 satu judul pustaka untuk setiap mata kuliah dasar keahlian MKDK. b. 2 dua judul pustaka untuk setiap mata kuliah keahlian MKK. c. Melanggan sekurang-kurangnya 1 satu judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi. d. Jumlah pustaka sekurang-kurangnya 10 dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi subjek pustaka. 2. Program Pasca Sarjana a. Memiliki 500 judul pustaka per program studi. b. Melanggan 2 dua jurnal ilmiah untuk setiap Program studi. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Depdikbud No. 0686U1991 dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 1994: 36 menyatakan : 1. Buku ajar wajib untuk mata kuliah umum MKU = jumlah MkU x 1 judul. 2. Buku ajar wajib untuk mata kuliah dasar keahlian MKDK = Jumlah MKDK x 1 Judul. 3. Buku ajar wajib untuk mata kuliah keahlian MKK atau mata kuliah bidang studi MKBS = jumlah MKK MKBS x 2 judu l. 4. Buku ajar anjuran dan pengayaan untuk MKU, MKDK, MKK MKBS = jumlah 1.2.3 x 5 judul. Dari kedua pernyataan di atas bahwa jumlah koleksi untuk mata kuliah dasar keahlian MKDK minimal 1 judul bahan pustaka,untuk setiap mata kuliah, Universitas Sumatera Utara 2 judul bahan pustaka untuk mata kuliah keahlian MKK, dan melanggan 1 judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi. Namun pada Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi tidak disebutkan bahwa perpustakaan harus memiliki minimal 1 judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

2.3.7 Pengadaan Koleksi Perpustakaan

Pengadaan bahan pustaka merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perpustakaan untuk menambah koleksi maupun mengembangkan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 54 cara pengadaan bahan perpustakaan dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pembelian dan pelangganan 2. Hadiahsumbangan 3. Pertukaran 4. Wajib simpan terbitan perguruan tinggi 5. Titipan Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki 1993: 222 metode pengadaan perpustakaan adalah sebagai berikut: Metode pengadaan, perpustakaan membeli atau memperoleh buku dengan cara: a pembelian, b pertukaran, c hadiah, dan d keanggotaan organisasi. a Pembelian Pemesanan langsung dapat dilakukan pada penerbit ataupun pada toko buku. b Pertukaran Pustaka tertentu tidak dapat dibeli di toko buku, hanya dapat diperoleh melalui pertukaran ataupun hadiah. c Hadiah Karena kondisi social ekonomi yang masih belum sepenuhnya berkembang, tradisi pengembangan perpustakaan dengan melalui sumbangan atau hadiah masih belum memasyarakat. d Keanggotaan Organisasi Kadang-kadang perpustakaan ataupun badan induk perpustakaan menjadi anggota sebuah perhimpunan atau organisasi. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa koleksi perpustakaan harus dapat dilayankan kepada pengguna dengan cara pembelian, pertukaran, hadiah, dan lainnya yang dapat memberikan dukungan kepada pengguna maupun perpustakaan. Universitas Sumatera Utara

2.3.8 Pengembangan Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat koleksi dikumpulkan, disusun, disimpan dan dilayankan bagi pengguna. Salah satu kegiatan perpustakaan adalah melakukan pengembangan koleksi, agar koleksi yang dilayankan memiliki kemutakhiran yang dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Soetminah 1992: 257 menyatakan: Pengembangan koleksi menetapkan kegiatan kerja perpustakaan yang berupa tugas menyediakan sumber informasi an memberikan pelayanan informasi kepada pemakai, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya maka setiap perpustakaan mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan pengembangan koleksi. Selanjutnya dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi 1979: 38 bahwa pada umumya pengembangan koleksi memiliki kegiatan sebagai berikut: 1. Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi harus berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna sesuai dengan asas tersebut di atas. Kebijakan ini disusun bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan keputusan rektor dan anggotanya terdiri atas unsur perpustakaan, fakultas atau jurusan dan unit lain yang berhubungan. 2. Buku referens, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi khusus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensklopedia, katalog, buku pegangan dan lainnya. 3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar. 4. Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lainya. 5. Penerbitan perguruan tinggi yaitu penerbitan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung maupun penerbitan perguruan tinggi lainya. 6. Penerbitan pemerintah yaitu penerbitan resmi baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan. 7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti koleksi tentang kebudayaan daerah tertentu, subjek tertentu dan sebagainya. 8. Koleksi bukan buku yaitu berupa koleksi audio visual seperti film, tape, kaset, piringan hitam, video tape, dan sejenisnya. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa pengembangan koleksi perpstakaan merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan agar dapat menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, agar dapat mendukung dalam proses Universitas Sumatera Utara belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang telah ada yang dapat memberikan pelayanan.

2.4 Pengertian Peminjaman