variabel harga jual memiliki jumlah sampel N sebanyak 36, dengan nilai variabel harga pokok produksi memiliki jumlah sampel N sebanyak 36, jumlah sampel yang digunakan ada sebanyak 36 buah. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: PT Mutiara Unggul Lestari

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standart deviasi untuk data yang digunakan dalam penelitian Tabel 4.3 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Harga_Jual 36 3352 9213 5650.67 1857.839 HPP 36 2100 5291 3904.00 1068.830 Valid N listwise 36 Berdasarkan data dari tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa:

a. variabel harga jual memiliki jumlah sampel N sebanyak 36, dengan nilai

minimum terkecil 3352, nilai maksimum terbesar 9213 dan mean nilai rata-rata 5650, Standart Deviation simpangan baku variabel ini adalah 1857.83,

b. variabel harga pokok produksi memiliki jumlah sampel N sebanyak 36,

dengan nilai minimum terkecil 2100, nilai maksimum terbesar 5291 dan mean nilai rata-rata 3904, Standart Deviation simpangan baku variabel ini adalah 1068.83, Oktober 3800 6650 4410 November 4191 6998 4217 Desember 4691 7231 4832 Universitas Sumatera Utara

c. jumlah sampel yang digunakan ada sebanyak 36 buah. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi sederhana dengan metode Ordinary Least Square OLS adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien Best Linear Unbiased EstimatorBLUE. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali 2005:123 asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: • berdistribusi normal, • non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, • non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling korelasi, • homoskedasitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah konstan atau sama.

a. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut: H o : data residual terdistribusi normal H a : data residual terdistribusi tidak normal Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini akan digunakan kedua cara tersebut. 1 Analisis Grafik Universitas Sumatera Utara Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-P Plot. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-P Plot, sebuah data dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik datanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal. Gambar 4.1 Grafik Histogram Gambar 4.2 Grafik P-P Plot Universitas Sumatera Utara Dengan melihat tampilan grafik histogram, kita dapat melihat bahwa gambarnya telah berbentuk lonceng yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Pada grafik P-P Plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan tidak jauh dari garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. 2 Uji Statistik Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.35517041E3 Most Extreme Differences Absolute .122 Positive .106 Negative -.122 Kolmogorov-Smirnov Z .731 Asymp. Sig. 2-tailed .659 a. Test distribution is Normal. Universitas Sumatera Utara One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 36 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.35517041E3 Most Extreme Differences Absolute .122 Positive .106 Negative -.122 Kolmogorov-Smirnov Z .731 Asymp. Sig. 2-tailed .659 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,659 Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji-t karena 0,659 0,05 H diterima.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas