Struktur organisasi Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

2. Analisis Hubungan Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Penggajian Dan Pengupahan Terhadap Sistem Pengendalian Internal Yang Diterapkan PT. Perkebunan Nusantara II Persero Sistem pengendalian intern memiliki unsur-unsur pokok yang meliputi sturuktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, serta karyawan yang bermutu. Sistem pengendalian intern gaji dan upah juga memiliki unsur-unsur tersebut didalamnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dan setelah dibandingkan dengan landasan teori yang dipelajari maka berikut ini adalah unsur-unsur pengendalian intern pada perusahaan ini :

a. Struktur organisasi

Dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara II Persero terlihat bahwa adanya pembagian yang jelas antar tiap bagian. Hal tersebut baik untuk pengendalian intern perusahaan karena tiap bagian akan memiliki tanggung jawab yang jelas terhadap tugas yang diberikan kepada mereka. Bawahan hanya menerima perintah langsung dari atasannya seperti yang ditunjukkan dalam struktur organisasinya sehingga pekerjaan akan lebih tekendali karena telah jelas siapa yang memberi perintah, siapa yang menjalankan tugas dan kepada siapa harus melaporkan hasil tugasnya tersebut. Dengan demikian pengendalian terhadap karyawan akan lebih mudah dilakukan. Secara umum pelaksanaan fungsi di tiap bagian sudah cukup baik, dimana fungsi pembuatan daftar gaji dan upah ditangani oleh bagian sumber daya manusia dan fungsi keuangan ditangani oleh urusan keuangan dibagian pembiayaan urusan Universitas Sumatera Utara administrasi kantor direksi. Pengendalian intern gaji dan upah berdasarkan komputer juga terlihat cukup baik. Bagian teknologi informasi yang melakukan pengembangan terhadap sistem, sedangkan pemeliharannya dilakukan oleh masing-masing bagian yang menggunakan sistem tersebut. Bagian SDM sebagai pemakai sistem pengggajian dan pengupahan memelihara sistem tersebut.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Penerapan sistem otorisasi dalam kegiatan perusahaan terutama untuk pengendalian intern gaji dan upah berlangsung cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang untuk setiap dokumen yang digunakan dalam penggajian dan pengupahan. Setiap pengangkatan, pemberhentian, kenaikan jabatan dan mutasi karyawan memiliki surat keputusan yang ditandatangani oleh direksi. Perintah lembur diotorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan. Daftar gaji dan upah diotorisasi oleh bagian sumber daya manusia. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi akuntansi yang ditangani bagian pembiayaan. Dalam pengendalian intern gaji dan upah berdasarkan komputer, bagian SDM sebagai pengguna sistem penggajian dan pengupahan mengolah transaksi gaji dan upah dan melakukan otorisasi atas data-data yang dihasilkan dari sistem tersebut. Universitas Sumatera Utara

c. Praktik yang sehat