Dokumen yang digunakan Catatan akuntansi yang digunakan Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero juga memiliki unsur-unsur tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan serta dibandingkan dengan teori yang berlaku, maka penulis membuat beberapa evaluasi sebagai berikut :

a. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Persero cukup efektif dalam mendukung pengendalian intern terhadap gaji dan upah. Hal ini dapat dilihat dengan adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang yang ditandai dengan adanya tanda tangan pada setiap dokumen yang digunakan. Pada dokumen-dokumen yang berhubungan dengan karyawan misalnya: surat keputusan pengangkatan karyawan, pemberhentian karyawan, kenaikan jabatan, mutasi karyawan selalu diotorisasi oleh kepala bagian sumber daya manusia untuk memnerikan jaminan terhadap kebenaran informasi tersebu. Begitu pula pada dokumen-dokumen lainnya seperti: daftar gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, serta surat pernyataan slip gaji dan upah.

b. Catatan akuntansi yang digunakan

PT. Perkebunan Nusantara II Persero memiliki catatan akuntansi antara lain buku jurnal dan buku besar. Pada buku jurnal biasanya pencatatannya lebih terpirinci menurut tanggal kejadian transaksi penggajian dan pengupahan. Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal dan kartu penghasilan karyawan sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21. Catatan yang digunakan sudah cukup efektif. Universitas Sumatera Utara

c. Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero masih terdapat hal-hal yang belum memadai, hal ini dapat dilihat dengan adanya beberapa prosedur antara lain : 1 Prosedur penerimaan karyawan Prosedur personalia ini terdiri dari prosedur penerimaan karyawan dan prosedur pemutusan kerja. Dalam prosedur penerimaan karyawan, perusahaan mengadakan rekrutmen kemudian melakukan proses sleksi bagi para pelamar kerja yang memenuhi persyaratan yang diajukan perusahaan. Calon karyawan yang telah lulus sleksi masih harus mengikuti training. PT. Perkebunan Nusantara II Persero dalam melakukan prosedur penerimaan karyawan secara umum sama dengan PT. Perkebunan Nusantara lain milik pemerintah namun pada kenyataanya sesuai dengan wawancara dengan manajer keuangan dan salah satu karyawan, PT. Perkebunan Nusantara II Persero untuk sementara waktu tidak ada melakukan perekrutan tenaga kerja baru karena kondisi ekonomi perusahaan, untuk membiayai karyawan yang ada saja perusahaan sudah cukup kewalahan apalagi untuk menambah karyawan, oleh karena itu sering terjadi pengangkatan dari pihak intern perusahaan antar sesama pekerja dan pelimpahan tugas, dan itu merupakan penyebabnya PT. Perkebunan Nusantara II Persero dapat dikatakan sangat jarang mengkonfirmasikan kepada kalayak umum mengenai pembukaan lowongan pekerjaan ataupun perkrutan tenaga kerja yang baru. Universitas Sumatera Utara Dalam prosedur pemutusan hubungan kerja, terutama pemberhentian secara tidak hormat karyawan yang bersangkutan akan diberikan peringatan baik secara lisan maupun tulisan. Pemecatan terhadap karyawan sangat jarang terjadi kecuali kesalahan yang dilakukan sangat fatal, dalam prosesnya karyawan yang bermasalah akan diberikan surat peringatan SP apabila sampai SP yang kedua sudah diberikan kepada karyawan yang bersangkutan tidak melakukan perubahan yang baik maka setelah merundingkan kepada Serikat Pekerja Perkebunan SP Bun dikeluarkan SP yang ketiga sekaligus surat pemecatan. 2 Prosedur pencatatan waktu Prosedur pencatatan waktu di lingkungan kantor direksi PT. Perkebunan Nusantara II Persero menggunakan absensi sistem manual dengan menggunakan absensi masuk dan keluar karyawan kantor direksi. 3 Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Daftar gaji dan upah karyawan pada kantor direksi perusahaan dibuat oleh bagian sumber daya manusia. Data yang digunakan untuk pembuatan daftar gaji tersebut adalah surat-surat keputusan antara lain mengenai pengangkatan karyawan, pemberhentian, kenaikan jabatan, penurunan pangkat, dan daftar gaji bulan sebelumnya. Bagian sumber daya manusia menghitung potongan PPh pasal 21 bagi karyawan yang gajinya melebihi penghasilan tidak kena pajak semua data dimasukkan ke dalam komputer yang memiliki data setiap karyawan, lalu diproses untuk menghasilkan daftar gaji dn upah. Berdasarkan Universitas Sumatera Utara penelitian penulis, dalam prosedur pembuatan daftar gaji karyawan kantor direksi, daftar hadir karyawan tidak berpengaruh terhadap gaji yang diperoleh, begitu juga dengan jam kerja karyawan. 4 Prosedur ditribusi gaji dan upah. Pendistribusian gaji dan upah diberikan kepada tiap-tiap bagian yang menikmati manfaat tenaga kerja. Hal ini baik untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai pengendalian yang baik. 5 Prosedur pembayaran gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah dilakukan dengan dua cara. Bagi karyawan pimpinan yang bekerja di kantor direksi pembayaran dapat dilakukan dengan mentransfer gaji ke rekening masing-masing karyawan melalui bank, atau dapat juga dilakukan dengan cash dimana pembayaran gaji langsung diberikan kepada karyawan dengan cara gaji dan upah dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah lalu diberikan kepada karyawan. Pembayaran gaji dan upah dilakukan sesuai dengan permintaan karyawan yang bersangkutan. Secara umum karyawan kantor direksi PT. Perkebunan Nusantara II Persero menggunakan sistem pembayaran cash, dimana pembyaran gaji dan upah langsung diberikan karyawan. Setiap karyawan harus menandatangani daftar gaji dan upah setelah menerima amplop gaji dan upah di administrasi kantor direksi. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis Hubungan Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Penggajian Dan Pengupahan Terhadap Sistem Pengendalian Internal Yang Diterapkan PT. Perkebunan Nusantara II Persero Sistem pengendalian intern memiliki unsur-unsur pokok yang meliputi sturuktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, praktik yang sehat, serta karyawan yang bermutu. Sistem pengendalian intern gaji dan upah juga memiliki unsur-unsur tersebut didalamnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dan setelah dibandingkan dengan landasan teori yang dipelajari maka berikut ini adalah unsur-unsur pengendalian intern pada perusahaan ini :

a. Struktur organisasi