Sistem Informasi Akuntansi 7 Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 12 Pengertian Gaji dan Upah 15 Unsur-unsur Gaji dan Upah 18 Sistem Penggajian dan Pengupahan 19 Fungsi Yang Terkait Dengan Sistem Penggajian dan Pengupahan Dokumen Yang Digunakan Dalam

DAFTAR ISI PERNYATAAN i KATA PENGANTAR ii ABSTRAK v DAFTAR ISI vi DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 B. Perumusan Masalah 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5 D. Kerangka Konseptual 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 7

1. Sistem Informasi Akuntansi 7

2. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 12

3. Pengertian Gaji dan Upah 15

4. Unsur-unsur Gaji dan Upah 18

5. Sistem Penggajian dan Pengupahan 19

6. Fungsi Yang Terkait Dengan Sistem Penggajian dan Pengupahan

19 7. Prosedur Penggajian dan Pengupahan 20 Universitas Sumatera Utara

8. Dokumen Yang Digunakan Dalam Penggajian 21

9. Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Penggajian dan Pengupahan

25

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu `

27 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian 28 B. Jenis Data 28 C. Prosedur Pengumpulan Data 28 D. Metode Analisis Data 29 E. Jadwal Penelitian 29 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 30

1. Gambaran Umum Perusahaan 30

2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan 43 3. Sistem Pengendalian Internal Atas Sistem Penggajian Dan Pengupahan Perusahaan 52

B. Analisis Hasil Penelitian 54

1. Analisis Terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Penggajian dan Pengupahan 54

2. Analisis Hubungan Sistem Informasi Akuntansi Pada Sistem Pnggajian dan Pengupahan terhadap

Sistem Pengendalian Internal Yang diterpakan 59 Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 63

B. Saran 64

DAFTAR PUSTAKA Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui sistem informasi penggajian dan pengupahan pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Metode yang digunakan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa dan serta menginterpretasikan, sehingga dapat diperoleh suatu gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti untuk menarik suatu kesimpulan dan membuat rekomendasi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa PT. Perkebunan Nusantara II Persero adalah perusahaan dengan komoditi tebu, sawit, coklat cacao, dan tembakau. Sehingga memiliki jumlah karyawan yang tidak sedikit dengan tingkat jabatan dan golongan yang beragam. Sistem akuntansi gaji dan upah yang ada di perusahaan masih kelemahan seperti bukti kas keluar yang diotorisasi oleh bagian umum yang juga merangkap bagian umum yang juga merangkap bagian keungan, tidak terdapatnya otorisasi oleh fungsi pencatat waktu terhadap absensi kartu jam hadir, kehadiran dan keterlambatan karyawan yang tidak berpengaruh kepada jumlah gaji dan yang diperoleh serta seringnya keterlambatan pembayaran gaji dan upah para karyawan. Walaupun masih memiliki kelemahan secara umum penerapan sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan telah memadai. Kata kunci: Sistem informasi akuntansi, penggajian, pengupahan dan pengendalian intern Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam dunia usaha mengakibatkan munculnya permasalahan yang semakin kompleks yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam pencapaian tujuan. Perusahaan harus dapat mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang dimilikinya dengan serasi dan seimbang, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan maka dalam mendirikan perusahaan sebaiknya mempunyai perencanaan yang matang, karena tanpa perencanaan, sulit bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dari semula. Perkembangan dunia bisnis mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan dan mampu mengindentifikasikan setiap peluang yang muncul serta merumuskannya dalam perencanaan jangka panjang perusahaan agar dapat berkompetisi dan memenangkan persaingan. Perusahaan juga diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Untuk itu perusahaan membutuhkan berbagai sumber daya manusia. Agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin maka perusahaan dituntut untuk mampu mengelola seluruh potensi sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Keberadaan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan sangat penting karena mereka yang memprakarsai terbentuknya perusahaan, mereka yang berperan Universitas Sumatera Utara membuat keputusan untuk semua fungsi dan mereka juga berperan dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Keterlibatan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan dimulai dari awal kegiatan perusahaan, yaitu menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang, melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dan pengendaliannya sampai kepada tercapai tujuan tersebut. Atas sumbangan tenaga kerja dalam kegiatan usaha tersebut, maka perusahaan memberikan imbalan sebagai balas jasa kepada mereka berupa gaji dan upah. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin komleks kegiatan usahanya, ini berarti semakin banyak pula tenaga kerja yang terlibat di dalamnya. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi pemimpin untuk mengendalikan keseluruhan perusahaan seorang diri, sehingga perlu adanya pendelegasian wewenang kepada orang lain. Sebagai gantinya diperlukan suatu pengendalian untuk menjaga sumber daya perusahaan agar terhindar dari berbagai kesalahan dan kecurangan yang mungkin terjadi. Untuk itulah dilakukan pengendalian intern dalam perusahaan. Biaya gaji dan upah merupakan biaya yang sangat penting dan menimbulkan resiko kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan dan penyelewengan yang menyebabkan besarnya kerugian pada perusahaan, untuk itu diperlukan peranan sistem informasi akuntansi SIA yang didesain dan diimplementasikan dengan baik agar menghasilkan informasi yang andal untuk perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari perangkat kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Seiring dengan Universitas Sumatera Utara berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat di abad 21 ini, tentu membawa dampak pada pada bidang ekonomi. Dimana sistem informasi akuntansi yang sebelumnya dijalankan secra manual dirasakan tidak lagi mampu memberi manfaat yang memadai dalam bidang operasional. Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang manajemen untuk menyajikan informasi keuangan bagi kepentingan perusahaan dan pertanggung jawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan investor, kreditur, dan kantor pelayanan pajak . Yang pada tujuan khusunya untuk maslah ini, sistem ini juga dirancang untuk menangani transaksi-transaksi gaji dan pembayarannya diantaranya sistem ini digunakan perusahaan untuk mencatat daftar hadir, mencatat transaksi ke dalam jurnal, memposting ke dalam buku besar serta menyiapkan laporan keuangan. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari proses pemasukan data, penyimpanan data, pengolahan, proses menghasilkan laporan, dan pengendalian. Dengan adanya sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan maka diperlukan juga pengendalian internal agar penyelewengan ataupun manipulasi terhadap penggajian dan pengupahan dapat dihindari. Dalam sistem akuntansi yang baik akan terdapat cara-cara pengendalian intern yang berjalan dengan sendirinya. Suatu bagian akan terkontrol oleh bagian lain melalui laporan yang sampai kepada pihak manajemen, dengan demikian Sistem informasi akuntansi yang baik akan menghasilkan pengendalian intern yang maksimal. Oleh karena itu terdapat suatu hubungan yang erat antara sistem akuntansi dengan pengendalian intern. Universitas Sumatera Utara Dengan bertambahnya kompleksitas kegiatan perusahaan, maka dirancanglah sistem akuntansi untuk setiap kegiatan, salah satunya adalah untuk kegiatan penggajian dan pengupahan. Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan serta pembayarannnya. Sistem penggajian dan pengupahn yang efektif juga penting untuk menjaga hubungan yang baik antara karyawan dengan perusahaan. Untuk itu balas jasa yang diterima oleh tenaga kerja merupakan salah satu target dari pengendalian intern, melalui ini diharapkan karyawan semakin termotivasi untuk bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan penulis pada PT Perkebunan Nusantara II, banyak karyawan kurang merasa puas terhadap perhitungan penggajian dan pengupahan atas kinerja bagian Sumber Daya Manusia yang kerap merahasiakan sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan yang digunakan, sehingga kecurigaan terhadap bagian sumber daya manusia sering terjadi hal lain yang terjadi dalam perusahaan yang sangat meresahkan karyawan yakni adanya pemotongan tunjangan bahkan ada beberapa karyawan tidak mendapatkan tunjangan yang menjadi haknya. Melihat arti pentingnya suatu sistem pengendalian intern gaji dan upah dalam kegiatan aktivitas suatu perusahaan, penulis tertarik untuk membuat skripsi dan melakukan penelitian tentang “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Pada PT Perkebunan Nusantara II Persero”. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah

Di dalam penerapan sistem informasi akuntansi pada proses penggajian dan pengupahan ini perlu diperhatikan cara atau prosedur penggunaan program dan sistem pengendalian internanya sehingga menghasilkan output yang benar dan akurat sesuai dengan data yang ada. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah peranan Sistem Informasi Akuntansi dan pengendalian internal pada penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh PT Perkebunan Nusantara II Persero Medan dalam melaksanakan setiap proses transaksi pembayaran gaji dan upah sudah dilaksanakan dengan baik ”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan indentifikasi masalah diatas, penelitian yang dilakukan oleh penelitian yang dilakukan oleh penulis mempunyai tujuan antara lain : 1. Untuk mendapatkan gambaran transaksi pembayaran gaji dan upah pada PT Perkebunan Nusantara II Persero Medan. 2. Untuk mengetahui peranan Sistem Informasi Akuntansi dan pengendalian internal pada Penggajian dan Pengupahan pada PT Perkebunan Nusantara II Persero Medan. Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan untuk : 1.Memberiikan saran atau masukan bagi PT Perkebunan Nusantara II Persero Medan dalam mempertimbangkan dan menentukan kebijakasanaan pada masa yang akan dating sehubungan dengan sistem penggajian dan pengupahan. 2. Berguna bagi penulis untuk menambah ilmu pengetahuan serta pemahaman mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan. 3. Sebagai bahan referensi oleh pihak lain dalam penulisan skirpsi dengan topik yang sama.

D. Kerangka Konseptual

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II PERSERO MEDAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PENGENDALIAN INTERN Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Mulyadi 2001 : 2 : “ Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem yaitu sebagai berikut : a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur b. Unsur-unsur tersebut adalah bagian yang terpadu dari sistem yang bersangkutan. c. Unsur suatu sistem bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar. Menurut James A. Hall 2001 : 7 : “ Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses, menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai”. Menurut Bodnar dan Hopwood 2003 : 1 : “Sistem Informasi Akuntansi adalah Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”. Universitas Sumatera Utara Menurut Widjajanto 2001 : 2 : “Sistem adalah Sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan out put”. Menanggapi pengertian dari Sistem Akuntansi ini Bastian 2001:151 mendefenisikan sistem akuntansi ini sebagai berikut Sistem Akuntansi adalah “Organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manjemen guna menentukan dasar kebutuhan informasi”. Dalam arti luas ungkapan “ sistem “ ternyata telah disamakan maknanya dengan ungkapan “ cara “. Sehingga kita akan dapat membaca rangkaian kata seperti : sistem penilaian, sistem pengawalan, sistem perwasitan, dan lainnya. Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat : pertama adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut subsistem atau ada pula yang menyebutnya sebagai prosedur. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif, subsistem- subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antar satu dengan lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relevan antar subsistem. Namun demikian, biasanya antara subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin anatara subsistem itu demikian kuatnya dan acapkali saling bertumpang- tindih. Universitas Sumatera Utara Suatu sistem pertahanan, misalanya mungkin akan terjadi subsistem radar sebagai pemantau situasi sekitar basis pertahanan dengan jarak radius tertentu, subsistem penangkal serangan musuh dan subsistem penangkal serangan untuk melindungi basis pertahanan terhadap serangan musuh. Dan subsistem penyerangan balik untuk menangkal, mematahkan, dan mengusir musuh. Subsistem penangkal tidak akan bekerja efektif apabila tidak didukung oleh subsistem radar, khususnya dalam bentuk informasi mengenai adanya musuh yang menyerang disertai berbagai karakteristik musuh tersebut. Subsistem serangan balik tidak akan bekerja efektif bilamana serangan musuh tidak dapat ditangkal. Dengan demikian, ketiga subsistem dalam sistem pertahanan itu harus berinteraksi dan bereaksi bersama-sama bilamana muncul suatu aksi yang berwujud serangan musuh. Syarat yang kedua adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input, proses, out put. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output yang berarti tujuan, sasaran atau target pengorganisasian suatu sistem. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi out put. Di bawah ini merupakan contoh sistem pendidikan di suatu perguruan tinggi dimana mahasiswa sebagai input, dinamika yang diterapkan pada perguruan tinggi tersebut yang terdiri dari tenaga pengajar, sarana dan prasarana belajar yang disediakan, staf administrasi, perpustakaan dan perangkat lunak yang digunakan seperti kurikulum, peraturan-peraturan, serta metode-metode sebgai proses, sedangkan out putnya adalah sarjana yang siap pakai dalam dunia pekerjaan. Universitas Sumatera Utara Mahasiswa Tenaga pengajar, Sarajana siap Lulus seleksi Gedung pakai Romney dan Steinbart 2004:3 membagi SIA menjadi lima komponen : 1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. 3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. 4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5. Infrasturuktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung peripheral device, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Kelima komponen tersebut secara bersama-sama memungkinkan suatu sistem informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu: 1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang review hal-hal yang telah terjadi. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. 3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan handal. INPUT PROSES OUTPUT Universitas Sumatera Utara Dari defenisi sistem akuntansi tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur suatu sistem akuntansi adalah: 1. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, serta merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Manfaaat formulir adalah : a. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan. b. Merekam transaksi bisnis perusahaan. c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan. d. Menyampaikan informasi pokok dari orang yang satu ke orang yang lain di dalam organisasi yang sama atau ke organisasi yang lain. 2. Catatan-catatan Catatan yang digunakan terdiri atas : a. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan perusahaan. b. Buku besar Buku besar utama Primary ledger , yang menampung semua akun neraca dan laporan laba rugi disebut sebagai buku besar umum Universitas Sumatera Utara General ledger . Buku besar umum terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. c. Buku besar pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. 3. Laporan Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi. Laporan berisi informasi keluaran sistem akuntansi ini merupakan laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan harus diindentifikasikan dengan nama perusahaan, jenis laporan, dan tanggal atau periode waktu laporan tersebut.

2. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern A. Pengertian Pengendalian Intern

Istilah pengendalian intern oleh sebagian orang diterjemahkan dengan istilah pengawasan intern sedangkan sebagian lagi dikenal dengan istilah internal control. Menurut widjajanto 2001 :18 , pengendalian intern adalah suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk: Universitas Sumatera Utara 1. Mengamankan aktiva perusahaan, 2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, 3. Meningkatkan efisiensi, dan 4. Mendorong agar kebijaksanaan manajemen dipatuhi oleh setiap jajaran organisasi. Sedangkan menurut Mulyadi 2002:180 , pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manjemen dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu: keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efisiensi operasi. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran- ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek keteilitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manjemen. Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: A. Pengendalian intern akuntansi internal accounting control Menurut Tunggal 1995 : 1, Pengendalian intern akuntansi adalah pengendalian yang meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan sehingga diperlukannya catatan akuntansi. Pengendalian intern yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. B. Pengendalian intern admistratif internal administrative control Universitas Sumatera Utara Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

B. Tujuan Pengendalian Intern

Tujuan sistem pengendalian intern yang efektif dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Untuk menjamin kebenaran data akuntansi : Manajemen harus memiliki data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya untuk melaksanakan operasi perusahaan. Contoh ; harga jual barang jadi sebagian ditentukan berdasarkan data baiya produksi, jumlah barang jadi yang akan diproduksi dipengaruhi oleh jumlah persediaan barang yang berada di gudang perusahaan dan pesanan yang belun dikirim karena menunggu persediaan barang yang berada di gudang perusahaan dan pesanan yang belum dikirim karena menunggu pengangkutan. Sistem pengendalian akuntansi intern bertujuan untuk mengamankan atau menguji kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya dengan jalan mencegah dan menemukan kesalahan-kesalahan pada saat yang tepat. 2. Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya : mencegah atau menemukan harta yang hilang dan catatan pembukuan pada saat yang tepat. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk menggalakkan efisiensi usaha : Pengendalian dalam suatu perusahaan juga dimaksudkan untuk menghindari pekerjaan-pekerjaan yang berganda yang tidak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahaan terhadap penggunanan sumber-sumber dana yang tidak efisien. 4. Untuk mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan Manajemen :Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengendalian intren memberikan jaminan akan ditaatinya prosedur dan peratuaran adalah jaminan akan ditataatinya prosedur tersebut pada perusahaan.

3. Pengertian Gaji dan Upah

Salah satu upaya untuk meningkatkan semangat kerja dari para pegawai ialah dengan pemberian imbalan atau balas jasa dalam bentuk uang maupun barang– barang sesuai dengan produktivitas pegawai dan kemampuan perusahaan. Imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan kepada para pegawai adalah melalui gaji dan upah. Gaji umumnya dinyatakan dalam bentuk uang, oleh karena uang merupakan standar dalam perekonomian negara. Istilah gaji sering dikaitkan dengan istilah upah sehingga sering kedua istilah ini bergabung menjadi satu yaitu gaji dan upah Wages and Salleries . Untuk lebih jelasnya apa pengertian gaji dan upah dibawah ini akan diberikan defenisi-defenisi mengenai gaji dan upah. Universitas Sumatera Utara Menurut Malayu 2002:118, gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap dan serta mempunyai jaminan yang pasti. Artinya gaji akan tetap dibayar meskipun pekerja tersebut tidak masuk kerja. Sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman terhadap perjanjian yang disepakati. Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya diatas prestasi standar, upah insentif ini merupakan alat yang dipergunakan prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Menurut Fees 1996:314, gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajemen, administrasi atau jasa-jasa yang serupa. Sedangkan upah adalah imbalan terhadap karyawan lapangan tenaga kerja kasar baik yang terdidik dan tidak terdidik. Gaji atau upah pokok seorang pegawai sering ditambah dengan komisi, ditambah bonus pembagian laba, atau tunjangan kesejahteraan. Sedangkan menurut Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja atau buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi pekerja atau buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Universitas Sumatera Utara Mulyadi 1990:281 mengartikan gaji sebagai pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya pembayaran jasa atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana atau buruh. Moekijat 1991:123 Upah adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja yang dibayar menurut lamanya jam kerja karyawan-karyawan produksi. Upah ini dibayarkan kepada mereka yang biasanya tidak mempunyai jaminan untuk tidak dipekerjakan secara terus-menerus selama 1 minggu, 1 bulan atau 1 tahun. Gaji adalah pembayaran kepada pegawai tata usaha, pengawas dan manajer. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Upah adalah balas jasa yang sifat pekerjaanya tidak tetap, sedangkan gaji diberikan kepada pekerjaan yang bersifat tetap. 2. Upah diberikan dengan tarif atau standar tertentu yang didasarkan pada jumlah unit produk yang dihasilkan, dimana tarif upah minimal telah ditetapkan oleh pemerinya. Sedangkan gaji tidak didasarkan pada jam kerja unit yang dihasilkan. Jadi balas jasa yang diberikan dalam bentuk gaji selalu tetap, sedangkan upah dapat berubah-ubah sesuai kemampuan kerja. 3. Istilah upah biasanya diberikan kepada buruh, sedangkan gaji diberikan kepada pegawai atau karyawan tetap maupun staff. 4. Dari segi waktu pembayarannya, upah biasanya dibayarkan harian atau minggua n, sedangkan gaji umumnya dibayarkan secara bulanan. Universitas Sumatera Utara

4. Unsur-unsur Gaji dan Upah