Sekilas Tentang Miso

(1)

SEKILAS TENTANG “MISO”

“MISO” NI TSUITE

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O

L

E

H

NIM: 082203045

ROCKY TANAKHA

PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

SEKILAS TENTANG “MISO” “MISO” NI TSUITE

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang

Dikerjakan

Oleh

NIM: 082203045 ROCKY TANAKHA

Pembimbing Pembaca

Mhd. Pujiono, S.S, M.Hum

NIP. 196910112002121001 NIP. 196708072004011001

Zulnaidi, S.S, M.Hum

PROGRAM STUDI DIII BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

Medan, ……… 2012 PENGESAHAN

Diterima Oleh :

Panitia Ujian Program Non-Gelar Sastra Budaya

Fakultas Ilmu Bidaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa Jepang

Pada : Tanggal : Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Nip. 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A.

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan 1. Zulnaidi, S.S, M.Hum ( ) 2. Mhd. Pujiono, S.S, M.Hum ( ) 3. Zulnaidi, S.S, M.Hum ( )


(4)

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra Dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi D-III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

NIP. 19670807 200401 1 001 Zulnaidi, S.S, M.Hum


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada tuhan yang maha kuasa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

kertas karya ini guna untuk melengkapi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya

pada Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah “Sekilas

Tentang Miso”.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini jauh dari sempurna, baik dari

pengkajian kalimat, penguraian materi dan pembahasan masalah. Tetapi berkat

bimbingan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu terutama kepada :

1. Bapak Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, S.S, M.Hum. selaku ketua program studi Diploma III

Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Mhd. Pujiono, S.S, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan

memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya

ini.

4. Bapak Zulnaidi, S.S, M.Hum. selaku dosen pembaca yang telah


(6)

5. Kedua orang tua ku, Papaku tersayang Bambang S.E dan Mamaku tercinta

Dewi Trivayanti yang telah mendidik dan membesarkanku sampai

sekarang ini. Terima kasih atas doanya selama ini.

6. Seluruh teman-teman dari Gemapala FIB USU, abangda otang, topo, yogi,

frezer, pumi, baonk dan kakanda time, laito, serta adinda leony, iyan,

teguh, ema, tari, benry, jakkop, jamalum, reza, breken, faisal, aji, lintong,

saut, chandra, dani, roy, randy, elisa, retno, dian, arif, titra dan frans.

7. Sahabatku eko yang telah banyak membantu dan mendukung.

8. Seluruh teman-teman dari Bahasa Jepang stambuk ’08,’09,’10 dan ’11.

9. Seluruh teman-teman dari Fakultas Ilmu Budaya USU.

10.Seluruh teman-teman dari Mapala Sumatera Utara.

11.Seluruh teman-teman dari Universitas Sumatera Utara.

12.Teman-teman yang selalu menemani penulis selama masa perkuliahan dan

memberikan keceriaan di hari-hari penulis.

Semuga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas semua bantuan yang

telah diberikan kepada penulis dan penulis memohon maaf apabila ada sesuatu hal

yang terlupakan. Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat

menambah dan memperluas pengetahuan kita semua. Terima Kasih.

Medan, Januari 2012

( Rocky Tanakha ) NIM : 082203045


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul...1

1.2. Tujuan Penulisan...4

1.3. Batasan Masalah...4

1.4. Metode Penulisan...4

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MISO 2.1. Sejarah Miso...5

2.2. Jenis-jenis Miso...8

2.3. Kandungan Gizi pada Miso...9

BAB III CARA MEMBUAT MISO 3.1. Bahan-bahan Untuk Membuat Miso...13

3.2. Cara Membuat Miso...14


(8)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan...22

4.2. Saran...23

LAMPIRAN...24


(9)

ABSTRAK

Sekilas Tentang Miso

Masakan Jepang adalah makanan yang dimasak dan berkembang dengan

menggunakan bahan-bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan

sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang disebut Nihonshoku atau

Washoku.

Makanan dan masakan Jepang tidak harus berupa makanan yang sudah

dimakan orang Jepang secara turun menurun. Makanan orang Jepang

berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial dan daerah tempat tinggal. Cara memasak

makanan Jepang banyak meniru cara memasak dari negara-negara Asia Timur

dan negara-negara Barat. Di zaman sekarang ini, defenisi makanan Jepang

adalah semua makanan yang dimakan oleh orang Jepang dan makanan

tersebut bukan merupakan masakan asal negara asal lain. Dalam arti sempit,

masakan Jepang berhubungan dengan berbagai jenis makanan Jepang.

Dewasa ini, Jepang masih banyak menggunakan bumbu penyedap

tradisional yang dibuat oleh nenek moyang orang Jepang terdahulu. Semua

bahan-bahan untuk membuat bumbu penyedap dicoba untuk membuat sebuah

masakan yang lezat. Banyak yang berhasil dibuat sebagai bumbu penyedap,

salah satunya miso.

Miso adalah bahan makanan asal Jepang yang dibuat dari fermentasi


(10)

adalah aspergillus oryzae (koji-kin). Miso digunakan sebagai bumbu masak

untuk berbagai jenis makanan Jepang.

Asal usul miso adalah makanan bernama chiang atau jang yang sudah

dikenal di Dinasti Zhou, Tiongkok sejak tahun 700 SM. Pendeta Buddha

membawa chiang dari Tionkok melalui semenanjung Korea pada abad ke-7.

Di Jepang, makanan tersebut disebut Hishio atau Kuki. Menurut sejarahwan

dari zaman Edo mengatakan bahwa chiang dikembangkan di Jepang dengan

resep dan proses pembuatan tersendiri dan menghasilkan produk yang disebut

miso. Sewaktu miso mengalami fermentasi, cairan yang mengambang di atas

miso ternyata enak bila dipakai untuk bumbu masakan dan disebut tamari

(salah satu jenis shoyu atau kecap asin).

Pada zaman Nara, di Ibukota Heian-Kyo sudah ada toko yang menjual

miso, namun ditulis dengan aksara kanji yang berbeda. Pada zaman Edo, miso

kembali digunakan sebagai bumbu masak. Sejak abad ke-19 (Zaman Meiji),

miso mulai menjadi barang dagangan yang di produksi secara besar-besaran.

Miso bisa dikelompokkan menurut 4 warna, yaitu : Akamiso ( tsugaru

miso dan sendai miso ), shiromiso ( shinsu miso ), awasemiso atau chogomiso

dan hatchomiso.

Menurut standar JAS, miso dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan bahan

baku, yaitu : kome miso ( miso beras ), mugi miso ( miso gandum ), mame

miso ( miso kacang kedelai ) dan chogomiso ( miso campuran ).

Nama jenis miso yang dibuat sesuai daerah asalnya, yaitu : Hokkaido


(11)

Echigo miso, Hatchomiso, Kansai Amamiso, Fuchu miso, setouchi mugimiso,

Sanuki miso, Gozen miso, Kinzanji miso, Saikyo miso, Kyushu mugimiso,

Sado miso, Kaga miso dan Edo amamiso.

Miso adalah bumbu penyedap tradisional Jepang yang dibuat dari

fermentasi kacang kedelai. Kacang kedelai mengandung isoflavone yang dapat

membantu menurunkan kolesterol dan menghambat hipertensi. Kacang

kedelai mengandung 12 persen protein lengkap. Miso mengandung probiotik

yang sama dengan yogurt sehingga dapat mencegah kembung dan

meningkatkan fungsi pencernaan. Protein dari tiga mangkuk miso sama

dengan protein satu potong ayam.

Sebelum memulai pembuatan miso di rumah, semua peralatan yang anda

gunakan untuk memproduksi miso harus bersih dan sebaiknya dibilas dengan

air mendidih. Ini adalah langkah-langkah membuat miso, yaitu : merendam

kedelai, memasak kedelai, mencampur kedelai, membuat pasta miso,

mempersiapkan wadah miso dan memfermentasi miso.

Miso dapat digunakan pada semua jenis masakan yang berkuah dan semua


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Alasan Pemilihan Judul

Masakan Jepang adalah makanan yang dimasak dengan cara memasak yang

berkembang di Jepang dan menggunakan Bahana-bahan makanan yang diambil

dari wilayah Jepang dan sekitarnya. Dalam bahasa Jepang, makanan Jepang

disebut Nihonshoku atau Washoku.

Makanan Jepang sangat populer di negara-negara luar Jepang. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya restoran-restoran Jepang yang terdapat diberbagai negara,

sehingga terjadilah berbagai modifikasi makanan tersebut dan disesuaikan dengan

bahan-bahan yang ada di sekitar dan selera masyarakatnya dengan tidak

mengurangi dasar-dasar makanan Jepang itu sendiri. Berbagai masakan Jepang

sangat populer di negara luar Jepang termasuk Indonesia sendiri adalah sushi,

tempura, shabu dan sukiyaki.

Masakan dan makanan Jepang tidak harus berupa makanan yang sudah

dimakan orang Jepang secara turun menurun. Makanan orang Jepang

berbeda-beda menurut zaman, tingkat sosial dan daerah tempat tinggal. Cara memasak

makanan Jepang banyak meminjam cara memasak dari negara-negara Asia Timur

dan negara-negara Barat. Di zaman sekarang ini, defenisi makanan Jepang adalah

semua makanan yang dimakan oleh orang Jepang dan makanan tersebut bukan


(13)

mengacu pada berbagai jenis makanan yang khas Jepang. Makanan yang sudah

sejak lama dan secara turun menurun dimakan orang Jepang, tetapi tidak khas

Jepang tidak bisa disebut sebagai makanan Jepang. Makanan seperti gyudon dan

nikujaga merupakan contoh makanan Jepang karena menggunakan bumbu khas

Jepang seperti shoyu, dashi, miso dan mirin.

Makanan yang dijual di rumah makan seperti penjual sobadan warung makan

koppou juga disebut makanan Jepang, tetapi makanan yang mengandung daging

sering dianggap bukan makanan Jepang karena kebiasaan makanan daging baru

dimulai sejak restorasi Meiji sekitar 130 tahun yang lalu. Menurut orang di luar

Jepang, berbagai masakan dari daging sapi seperti sukiyaki dan gyudon termasuk

makanan Jepang dalam arti luas.

Pada umumnya, bahan-bahan masakan berupa beras, hasil pertanian dan

masakan laut. Bumbu berupa dashi yang terbuat dari konbu, ikan dan shitake dan

ditambah miso dan shoyu. Berbeda dengan masakan dari negara lain, masakan

Jepang sama sekali tidak menggunakan bumbu berupa rempah-rempah dari

biji-bijian ataupun penyedap yang mengandung biji yang harus ditumbuk atau

dihaluskan. Masakan Jepang juga tidak mengandung bumbu yang berbau tajam

seperti bawang putih. Kacang kedelai merupakan bahan utama makan olahan.

Penyedap biasanya berupa sayur-sayuran yang beraroma harum yang harus

dipotong-potong halus atau diparut. Masakan Jepang umumnya rendah lemak,


(14)

Kebutuhan akan penggunaan bumbu penyedap makanan sangatlah penting

dalam kehidupan masyarakat Jepang. Dalam segala jenis dan bentuk masakan

menggunakan bumbu campuran penyedap makanan.

Zaman sekarang, sudah terlalu banyak jenis-jenis bumbu penyedap untuk

campuran masakan. Seluruh masyarakat Jepang pasti menggunakan bumbu

penyedap untuk masakannya. Tanpa adanya bumbu penyedap, masakan

tersebuttidak ada rasa dan aromanya. Karena bumbu penyedaplah yang dapat

membangkitkan selera untuk makan.

Salah satu bumbu masakan yang digemari di Jepang adalah miso. Miso adalah

makanan asal Jepang yang dibuat dari fermentasi rebusan kedelai, beras atau

campuran keduanya dengan garam. Kapang yang digunakan untuk fermentasi

adalah Aspergillus oryzae (koji-kin). Miso digunakan sebagai bumbu masak untuk

berbagai jenis makanan Jepang.

Di Indonesia, ada bahan dasar yang mirip dengan miso yaitu tauco. Perbedaan

tauco dijual dalam bentuk kacang utuh sedangkan miso dijual dalam bentuk halus

( kacang sudah dihancurkan ).

Hal tersebut yang membuat penulis menjadi sangat tertarik terhadap miso dan

sekaligus menjadikan miso sebagai bahan penelitian untuk kertas karya ini. Selain

itu, penulis juga ingin mengetahui lebih banyak lagi segala sesuatu tentang miso

beserta jenis-jenisnya.


(15)

1.2. Tujuan Penulisan

Berdasarkan alasan pemilihan judul, maka tujuan penulisan dalam kertas

karya ini, yaitu :

1. Mendiskripsikan secara singkat tentang pemakaian miso dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat Jepang

2. Untuk mengetahui jenis-jenis miso berdasarkan daerah pembuatannya.

3. Untuk mengetahui seberapa penting pemakaian miso dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat Jepang.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini perlu diberikan batasan masalah yang jelas

agar tujuan pembahasan dapat tercapai. Adapun masalah yang dibahas dalam

penulisan ini adalah gambaran umum tentang miso dan cara membuat miso.

1.4. Metode Penulisan

Dalam penyusunan kertas karya ini, penulis menggunakan metode penelitian

kepustakaan ( library research ) yakni dengan cara memanfaatkan sumber-sumber

bacaan yang ada yakni sebagai referensi yang berkaitan dengan pokok

permasalahan yang dibahas kemudian dirangkum dan dianalisa serta

dideskripsikan ke dalam kertas karya ini. Selain itu, penulis juga memanfaatkan


(16)

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG MISO

2.1. Sejarah Miso

Asal usul miso adalah makanan bernama chiang atau jang yang sudah

dikenal di Dinasti Zhou, Tiongkok sejak tahun 700 SM. Pada waktu itu sudah ada

pegawai bagian dapur istana yang bertugas khusus membuat chiang. Dalam kitab

Zhouli tentang protokol istana asal abad ke-2 SM ditulis tentang kaisar yang

berlutut di depan sebuah piring berisi chiang.

Pendeta Buddha membawa chiang dari Tiongkok melalui Semenanjung

Korea pada abad ke-7. Di Jepang, makanan tersebut disebut Hishio atau Kuki.

Penjelasan Sejarahwan dari Zaman Edo mengatakan bahwa chiang dikembangkan

di Jepang dengan resep dan proses pembuatan tersendiri, dan menghasilkan

produk yang disebut miso. Sewaktu Miso mengalami fermenatasi, cairan yang

mengambang di atas miso ternyata enak bila dipakai untuk bumbu masakan dan

disebut tamari ( salah satu jenis shoyu atau kecap asin ).

Pada Zaman Nara, di Ibu Kota Heian-Kyo sudah ada toko yang menjual

miso, namun ditulis dengan aksara kanji yang berbeda. Literatur Klasik Zaman

Heian menyebut tentang resep Zosui (bubur dari nasi) dengan bumbu Miso.

Menu satu hari untuk makanan samurai Zaman Kamamura adalah 5 beras

yang tidak bersosoh, sup miso dan ikan asin. Menu seperti ini nantinya menjadi

menu dasar bagi makanan sehari-hari orang Jepang. Pada perkembangan


(17)

satu keluarga dihitung berdasarkan jumlah anggota keluarga, dengan perkiraan

konsumsi miso per tahun untuk satu orang sebanyak 1 To ( sekitar 18 Liter ).

Pada zaman Muromachi, berbagai jenis miso mulai di produksi di daerah

dan rakyat biasa mulai bisa menikmati sup miso. Sebelumnya, miso hanya

digunakan sebagai lauk untuk makan nasi dan makanan olahan. Hobamiso adalah

salah satu jenis miso yang dipanggang di atas daun sebagai lauk untuk makan

nasi.

Miso merupakan komoditas penting dan salah satu makanan untuk

perbekalan perang di Zaman Sengok. Selama perang, miso menjadi sumber

protein yang penting bagi kalangan samurai. Bagi samurai di berbagai daerah,

perdagangan miso juga merupakan salah satu sumber pemasukan daerah yang

penting.

Pada Zaman Edo, miso kembali digunakan sebagai bumbu masak. Sejak

abad ke-19 ( Zaman Meiji ), miso mulai menjadi barang dagangan yang

diproduksi secara besar-besaran.

Dewasa ini, Jepang masih banyak menggunakan bumbu penyedap

tradisional yang dibuat oleh nenek moyang orang Jepang terdahulu. Semua

ramuan-ramuan/bahan-bahan untuk membuat bumbu penyedap dicoba untuk

membuat sebuah masakan yang begitu lezat. Banyak yang berhasil dibuat sebagai

bumbu penyedap, salah satunya yaitu “Miso”.

Miso adalah bahan makanan asal Jepang yang dibuat dari fermentasi


(18)

digunakan untuk fermentasi adalah Aspergillus oryzae (koji-kin). Miso digunakan

sebagai bumbu masak untuk berbagai jenis makanan Jepang.

Warna miso bisa krem kekuningan, coklat muda, coklat tua, hingga

kehitaman dengan tekstur seperti selai kacang. Rasanya miso biasanya asin, tapi

rasa, aroma dan warna miso tergantung pada bahan baku, resep dan lama

fermentasi. Bergantung pada wilayahnya di Jepang, bahan baku miso bisa berupa

beras, gandum, jelai, gandum hitam, haver dan serealia yang lain.

Fermentasi kedelai dengan ragi koji-kin mengurai protein kedelai,

sekaligus menghasilkan sejumlah asam amino yang besar. Rasa lezat asam amino

tersebut dikenal sebagai “umami” yang merupakan rasa ke-5 dari 4 rasa utama :

manis, asam, asin dan pahit. Miso dijual dalam kemasan kantong plastik atau

mangkuk plastik, serta bisa dibeli secara kiloan.

2.2. Jenis – jenis Miso

Masing – masing daerah di Jepang memiliki miso kebanggaan. Sup miso

merupakan masakan ibu di rumah. Bagi orang Jepang rasanya tidak pernah

terlupakan, sehingga miso dari kampung halaman sendiri selalu disebut miso yang

paling enak.

Secara garis besar, miso bisa dikelompokkan menurut warna, yaitu :

1. Akamiso yaitu miso yang bumbunya berwarna merah, contohnya yaitu :

- Tsugaru miso berasal dari wilayah Tsugaru yang memiliki Prefektur


(19)

- Sendai miso yang berasal dari Sendai yang memiliki Prefektur Miyagi.

2. Shiromiso yaitu miso yang berwarna putih dengan beras sebagai bahan

baku utama, contohnya :

- Shinshu miso yang berasal dari Prefektur Nagano dan Saikyo miso

berasal dari Kansai.

3. Awasemiso atau Chogomiso yaitu miso yang berasal dari campuran

akamiso ( miso merah ) dengan shiromiso ( miso putih ).

4. Hatchomiso yaitu miso kedelai yang berasal dari Prefektur Aichi dan Gifu.

Menurut standar JAS, miso dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan bahan

baku , yaitu :

1. Kome miso ( miso beras ) adalah miso yang berasal dari fermentasi

kedelai dan beras.

2. Mugi miso ( miso gandum ) adalah miso yang berasal dari fermentasi

gandum dan serealia lainnya.

3. Mame miso ( miso kacang kedelai ) adalah miso yang berasal dari

fermentasi kacang kedelai.

4. Chogo miso ( miso campuran ) adalah miso yang berasal dari bahan-bahan

campuran dari jenis miso yang disebut sebelumnya.

Adapun nama jenis miso yang dibuat sesuai daerah asalnya, yaitu :

1. Hokkaido miso


(20)

3. Tsugaru miso

4. Aizu miso

5. Sendai miso

6. Shinshu miso

7. Echigo miso

8. Hatcho miso

9. Kansai amamiso

10.Fuchu miso

11.Setouchi mugimiso

12.Sanuki miso

13.Gozen miso

14.Kinzanji miso

15.Saikyo miso

16.Shinshu miso

17.Kyushu mugimiso

18.Sado miso

19.Kaga miso

20.Edo amamiso

2.3. Kandungan Gizi pada Miso

Miso adalah bumbu penyedap makanan tradisional Jepang yang dibuat


(21)

dapat membantu menurunkan kolesterol dan menghambat hipertensi. Kacang

kedelai juga mengandung 12 persen protein lengkap. Miso mengandung probiotik

yang sama dengan yang anda temukan pada yogurt sehingga dapat mencegah

kembung dan meningkatkan fungsi pencernaan. Protein dari tiga mangkuk miso

sama dengan protein dari satu potong ayam.

Kedelai ( kadang-kadang ditambah kacang di depan namanya ) adalah

salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar miso dan juga

menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tempe dan

tahu. Berdasarkan peninggalan arkeologi, kacang kedelai ini telah dibudidayakan

sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.

Banyak sekali kandungan yang terdapat di dalam miso ini. Berikut ini

tabel daftar kandungan gizi yang ada pada miso, yaitu :

No. Gizi Miso ( Kedelai Matang ) Nilai Gizi/100 gr (3.5 OZ)

1. Energi 1.866 kJ

2. Karbohidrat 30,16 gr

3. Gula 7,33 gr

4. Diet Serat 9,3 gr

5. Lemak 19,94 gr

6. Jenuh 2,884 gr

7. Monounsaturated 4,404 gr

8. Polyunsaturated 11,255 gr


(22)

No. Gizi Miso ( Kedelai Matang ) Nilai Gizi/100 gr (3.5 OZ)

10. Treonin 1,766 gr

11. Tryptophan 0,591 gr

12. Isoleusin 1,971 gr

13. Leucine 3,309 gr

14. Lysine 2,706 gr

15. Metionin 0,547 gr

16. Fenilalanin 2,122 gr

17. Tirosin 1,539 gr

18. Valin 2,029 gr

19. Arginin 3,153 gr

20. Histidane 1,097 gr

21. Alanine 1,915 gr

22. Asam aspartat 5,112 gr

23. Asam glutamate 7,847 gr

24. Glycine 1,880 gr

25. Prolin 2,379 gr

26. Serin 2,357 gr

27. Air 8,54 gr

28. Vitamin A 1 mg ( 0 % )

29. Vitamin B6 0,377 mg ( 29 % )


(23)

No. Gizi Miso ( Kedelai Matang ) Nilai Gizi/100 gr (3.5 OZ)

31. Vitamin K 47 mg ( 45 % )

32. Kalsium 277 mg ( 28 % )

33. Besi 15,70 mg ( 126 % )

34. Magnesium 280 mg ( 76 % )

35. Fosfor 704 mg ( 101 )

36. Kalium 1797 mg ( 38 % )

37. Natrium 2 mg ( 0 % )

38. Seng 4,89 mg ( 49 % )


(24)

BAB III

CARA MEMBUAT MISO

3.1. Bahan-bahan Untuk Membuat Miso

Sekarang miso sudah bisa dibuat di rumah, walaupun agak susah tetapi

sudah banyak yang mencobanya. Untuk membuat miso dibutuhkan bahan-bahan

sebagai berikut, yaitu :

1. 400 gr kacang kedelai utuh

2. 600 ml air

3. 150 gr garam

4. 300 gr beras koji kering (beras yang di fermentasi dengan cetakan khusus)

Adapun peralatan yang digunakan untuk membuat miso ini yaitu:

1. Wadah yang terbuat dari kaca keramik yang berbentuk slinder

2. Penutup wadah yang terbuat dari kayu yang sama ukurannya

3. Pemberat penutup wadah berupa batu.

4. Kertas kado


(25)

3.2. Cara Membuat Miso

Sebelum memulai pembuatan Miso di rumah, semua peratalan yang anda

gunakan untuk memproduksi Miso harus bersih dan sebaiknya dibilas dengan air

mendidih. Ini adalah langkah-langkah untuk membuat Miso, yaitu :

1. Perendaman Kedelai

Rendam kedelai didalam air selama 3 jam. Pada waktu itu kedelai,

harus memiliki ukuran dua kali lipat dari semula.

2. Memasak Kedelai

Masukkan kedelai de dalam pressure cooker yang telah di isi air dan

masak pada tekanan maksimal selama 40 menit, jika anda memasak

tidak menggunakan pressure cooker, waktu yang diperlukan untuk

mendidih selama 3-4 jam untuk mendapatkan kedelai lembut, angkat

dan tiriskan hingga kering.

3. Mencampur Kedalai

Ketika biji masih panas, gunakan pure kentang untuk kedelai dengan

takaran sepertiga dari jumlah kedelai. Biarkan sampai dingin ( 35- 40


(26)

4. Membuat Pasta Miso

Larutkan garam dalam 200 ml air, setelah itu, tuangkan perlahan-lahan

ke kedelai sambil di aduk terus-menerus. Hancurkan kedelai dan

campuran miso dengan menggunakan tangan hingga halus.

5. Persiapan Wadah Miso

Gunakan wadah kaca keramik silinder dengan ukuran 5 kg. Pastikan

bahwa wadah keramik cocok untuk persiapan makanan. Gosok bagian

dalam wadah dengan 1 sendok teh garam dan tambahkan campuran

miso. Tingkat permukaan miso dan taburan garam ini untuk mencegah

jamur dan bakteri yang tidak diinginkan. Tutup miso dengan sepotong

kertas putaran dapur dan tekan dengan kuat pada miso tersebut. Tutup

bagian atas dengan kayu bundar yang ukurannya sama dan diberi

beberapa beban ( sekitar 3 kg batu yang telah dibersihkan ). Tutup

dengan kertas kado dan ikat menggunakan tali atau karet. Ulangi

semua langkah seperti sebelumnnya untuk membuat batch lebih pada

hari-hari berikut menambahkan garam ke wadah sekitar 80%.

6. Miso Fermentasi

Fermentasi akan segera di mulai. Lakukan fermentasi di ruangan yang

bersih dengan suhu 15- 25 derajat celsius. Miso akan siap setelah 6-12


(27)

akan naik ke permukaan. Jika tidak ada cairan tamari terlihat di

permukaan, tambahlah takanan beratnya.

Setiap kali anda ingin memeriksa proses fermentasi, anda akan

kehilangan kualitas. Jadi jangan melakukannya jika tidak perlu dan

lakukanlah setiap 2 bulan sekali. Miso ini dapat di simpan dalam

wadah selama beberapa tahun.

3.3 Penggunaan Miso ke Berbagai Makanan

Miso dapat dicampurkan pada berbagai jenis makanan. Berikut adalah

beberapa makanan yang dicampurkan miso, yaitu:

1. Mie Bakso dengan kuah miso

Bahan :

• 500 gr mi lidi / hokian segar • 100 gr sawi hijau ( potong-potong )

• 8 butir bakso sapi super ( kerat menyilang permukaannya ) • 2 sdm bawang merah ( goreng )

Kuah :

• 1 sdm minyak sayur


(28)

• 750 ml kaldu sapi • 1 sdm miso kuning Haluskan :

• 2 butir bawang merah • 1 siung bawang putih • 1 sdt merica butiran • 1 sdt garam.

Cara membuat :

• Kuah : tumis bawang putih hingga kuning

• Tuang kedalam kaldu, tambahkan miso, didihkan. • Masukkan bakso, didihkan hingga mekar

• Penyajian : taruh mi dan sawi di mangkuk saji • Tuangkan kaldu panas

• Taburi dengan bawah merah goreng • Sajikan panas

• Buat disajikan untuk 4 orang

2. Miso Soup Jepang

Bahan Miso Soup:


(29)

• Kombu / Ganggang laut 4 cm • Miso 30 gr

• Fillet kakap merah 200 gram ( potong balok )

• Tahu sutra / tahu jepang 100 gram ( Potong setebal 2 cm ) • Daun bawang 2 batang ( potong 3 cm )

• Daun selada air ( 50 gram )

• Jamur shitake kering 40 gram ( rendam dalam air hangat ) Cara membuat :

• Panaskan dashi hingga mendidih. Lalu masukkan kombu, rebus dengan api kecil selam 15 menit. Setelah itu, angkat dan daring

kaldunya.

• Tambahkan miso kedalam kaldu dan panaskan kembali. Masukkan fillet ikan, tahu dan jamur shitake. Masak hingga matang.

• Sajikan panas

• Untuk porsi 4 orang mi soup.

Tips Miso Soup:

• selada air dapat diganti dengan bayam

• dashi ( Kaldu Cair ) untuk bahan dasar soup khas. Terbuat dari air, Kombu / Ganggang laut dan ikan bonito kering, jika tersedia bisa


(30)

• Kombu ( Bahan dasar untuk membuat dashi / Kaldu ). Sejenis ganggang laut, bisa didapatkan di swalayan bagian makanan

Jepang. Dijual dalam bentuk kering.

• Miso ( sejenis tauco ) tersedia dalam 2 jenis yaitu merah dan coklat. Gunakan yang berwarna agar sesuai dengan selera anda.

3. Sayap Ayam Bumbu Miso

Bahan :

• 8 buah sayap ayam • 200 ml air

• 6 buah okra ( potong 1 cm )

Bumbu ( aduk rata ) :

• 1 sdm miso kuning • 1 sdm kecap manis • 50 ml kecap jepang

• 2 siung bawang putih ( parut ) • ½ sdt merica hitam bubuk Cara membuat :


(31)

• Aduk sayap ayam dengan bumbu. Setalah itu, diamkan selama 1 jam

• Taruh dalam panci yang telah di tuangi dengan air, masak dengan api kecil hingga bumbu meresap dan kental.

• Masukkan okra dan aduk hingga layu • Angkat dan sajikan hangat


(32)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan paparan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Miso adalah campuran bahan makanan yang sangat digemari oleh seluruh

dunia pada zaman dahulu hingga sekarang.

2. Jenis miso dibedakan menurut bahan dasar pembuatannya dan warna

bahan dasarnya

3. Jepang memiliki jenis miso di setiap daerah dengan rasa dan aroma yang

khas menurut daerah asalnya.

4. Bukan hanya di Jepang, Miso sudah tersebar di berbagai Negara lainnya.

Walaupun di setiap Negara sebutannya berbeda-beda untuk sejenis Miso.


(33)

4.2. Saran

Berdasarkan hasil pengumpulan data - data penulis terhadap Miso

( campuran masakan ) dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Kandungan gizi pada Miso sangat banyak dan bermanfaat. Untuk itu,

setiap Negara harus menganjurkan kepada seluruh warganya untuk

mengkonsumsi Miso agar seluruh warganya mendapatkan kehidupan yang

sehat dan bugar.

2. Miso cukup sulit untuk dibuat. Walaupun begitu, seluruh ibu - ibu rumah

tangga yang memiliki bakat dan hobi dalam memasak, harus mencoba

membuat Miso. Karena Miso bisa berbeda rasa dan aroma sesuai dengan

cara pembuatannya.

3. Miso terkenal dengan campurannya pada masakan berkuah. Apabila Miso

dicampurkan pada masakan yang tidak berkuah, seperti apa rasanya.

Karena setiap manusia memiliki tingkat kejenuhan dalam mengkonsumsi

sebuah masakan. Untuk itu, lebih dikreatifkan semua masakan yang

mengandung Miso ke berbagai masakan., baik masakan yagn berkuah


(34)

Lampiran

Gambar 1. Miso yang sedang mengalami proses fermentasi di dalam gentong


(35)

Gambar 3. Sendai Miso


(36)

Gambar 5. Mi Soup Jepang


(37)

DAFTAR PUSTAKA

- Shurtleff, William, Aiko Aoyagi. 2001. The Book of Miso. Japan : Ten

Speed Press.

-

-


(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan paparan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Miso adalah campuran bahan makanan yang sangat digemari oleh seluruh dunia pada zaman dahulu hingga sekarang.

2. Jenis miso dibedakan menurut bahan dasar pembuatannya dan warna bahan dasarnya

3. Jepang memiliki jenis miso di setiap daerah dengan rasa dan aroma yang khas menurut daerah asalnya.

4. Bukan hanya di Jepang, Miso sudah tersebar di berbagai Negara lainnya. Walaupun di setiap Negara sebutannya berbeda-beda untuk sejenis Miso. 5. Miso dapat dicampurkan ke berbagai makanan yang berkuah.


(2)

4.2. Saran

Berdasarkan hasil pengumpulan data - data penulis terhadap Miso ( campuran masakan ) dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Kandungan gizi pada Miso sangat banyak dan bermanfaat. Untuk itu, setiap Negara harus menganjurkan kepada seluruh warganya untuk mengkonsumsi Miso agar seluruh warganya mendapatkan kehidupan yang sehat dan bugar.

2. Miso cukup sulit untuk dibuat. Walaupun begitu, seluruh ibu - ibu rumah tangga yang memiliki bakat dan hobi dalam memasak, harus mencoba membuat Miso. Karena Miso bisa berbeda rasa dan aroma sesuai dengan cara pembuatannya.

3. Miso terkenal dengan campurannya pada masakan berkuah. Apabila Miso dicampurkan pada masakan yang tidak berkuah, seperti apa rasanya. Karena setiap manusia memiliki tingkat kejenuhan dalam mengkonsumsi sebuah masakan. Untuk itu, lebih dikreatifkan semua masakan yang mengandung Miso ke berbagai masakan., baik masakan yagn berkuah maupun tidak berkuah.


(3)

Lampiran

Gambar 1. Miso yang sedang mengalami proses fermentasi di dalam gentong


(4)

Gambar 3. Sendai Miso


(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

- Shurtleff, William, Aiko Aoyagi. 2001. The Book of Miso. Japan : Ten Speed Press.

-

-