26
BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. ARTI PAJAK
Ditinjau dari sejarahnya masalah pajak ini sudah ada sejak dulu kala walaupun pada saat itu belum dinamakan pajak namun masih merupakan pemberian sukarela
dari rakyat kepada pemerintah. Perkembangan selanjutnya pemberian itu berupa upeti yang pemberianya bersifat dipaksa dalam arti bahwa pemberian itu bersifat wajib dan
ditetapkan secara sepihak oleh Negara. Dengan kata lain pajak yang semula berupa pemberian berubah menjadi pungutan. Hal ini wajar karena Negara membutuhkan
dana yang cukup besar untuk membiayai pengeluaran rutin Negara dan dana pembangunan nasional demi meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pajak merupakan penerimaan Negara yang penting. Membayar pajak adalah kewajiban setiap warga Negara. Besarnya pajak ditetapkan undang-undang atau di
dalam UUD 1945 Pasal 23 Ayat 2 yang mengatakan bahwa segala penerimaan pajak berdasarkan Undang-Undang.
Secara umum, pajak adalah Kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk kepentingan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Universitas Sumatera Utara
27
Undang-Undang KUP Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1 Definisi pajak bermacam-macam namun memiliki arti serta tujuan yang sama antara
lain: 1.
Menurut Prof. Dr. Rahmat Soemitro,SH Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang yang
dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat diyunjukan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum. Definisi tersebut kemudian disempurnakan menjadi:
Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai rutin dan “surplus” nya digunakan untuk Public Saving yang merupakan
sumber utama untuk membiayai Public Invesment. 2.
Menurut S.I Djajadiningrat
Pajak sebagai suatu kewajiban memyerahkan sebagian kekayaan kepada kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksaka, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari
Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum.
Universitas Sumatera Utara
28
3. Pengertian Pajak Penghasilan PPh menuruut Undang-Undang PPh
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994 dengan beberapa kali
dilakukan perubahan terakhir pada tahun 2008 digunakan sebagai Dasar Hukum Pemungutan Pajak Penghasilan merupakan perpaduan dari beberapa ketentuan yang
sebelumnya diatur secara terpisah. Ditinjau dari pengelompokanya, Pajak
Penghasilan dikategorikan sebagai pajak B. FUNGSI PAJAK
Dalam kedudukanya pajak mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai berikut: 1.
Fungsi Budgeter Pajak mempunyai fungsi budgeter, artinya pajak merupakan salah satu sumber
penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran, baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan Negara, pemerintah berupaya
memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas Negara. 2.
Fungsi Reguler Pajak mempunyai fungsi regular, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
Universitas Sumatera Utara
29
C. KEWAIBAN MENYAMPAIKAN SURAT PEMBERITAHUAN SPT PAJAK TAHUNAN BAGI WAJB PAJAK WP ORANG PRIBADI