2.5 Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu
memiliki beberapa sifat sekaligus yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini adalah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan
pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri, maupun kayu bakar.
Karena sifat dan karakteristiknya yang unik, kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Kebutuhan kayu yang terus
meningkat dan potensi hutan yang terus berkurang menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain dengan memanfaatkan limbah berupa serbuk kayu
menjadi produk yang bermanfaat.
2.5.1 Kayu Merbau
Kayu merbau adalah salah satu jenis kayu yang mudah dikenal tekstur seratnya yang berwarna merah kecokalatan dan banyak digunakan untuk panelling, lantai,
jendela dan pintu.
Gambar 2.1 Kayu Merbau
Universitas Sumatera Utara
Kayu ini masuk kategori kayu keras dan dengan tekstur yang dimilikinya membuat merbau menjadi sesuatu simbol eksklusifitas dalam interior.
Area tumbuh kayu merbau ini adalah di daerah Indo- Malayan, Philipina, Indonesia, dan Kepulauan Pasific barat. Dan yang paling besar area tumbuh nya
adalah di Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Irian. Pohon merbau memiliki diameter sebesar 15 cm dengan tinggi 15 m dan
ketebalan 4-5 cm. Sifat fisik dari kayu merbau ini yaitu memiliki densitas antara 0,63 – 1,04 grcm
3
dengan penyusutan antara 0,6 – 0,7 .
Gambar 2.1 Kayu Merbau
2.5.2 Serbuk Kayu
Limbah kayu berupa potongan log maupun sebetan telah dimanfaatkan sebagai inti papan blok dan bahan baku papan partikel. Adapun limbah berupa serbuk gergaji
pemanfaatannya masih belum optimal. Untuk industri besar dan terpadu, limbah serbuk kayu gergajian sudah dimanfaatkan menjadi bentuk briket arang dan arang
aktif yang dijual secara komersial. Namun untuk industri penggergajian kayu skala industri kecil yang jumlahnya mencapai ribuan unit dan tersebar di pedesaan, limbah
ini belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai contoh adalah pada industri penggergajian di Jambi yang berjumlah 150 buah yang kesemuanya terletak ditepi
sungai Batanghari, limbah kayu gergajian yang dihasilkan dibuang ke tepi sungai
tersebut sehingga terjadi proses pendangkalan dan pengecilan ruas sungai. Pada industri pengolahan kayu sebagian limbah serbuk kayu biasanya digunakan sebagai
bahan bakar tungku, atau dibakar begitu saja tanpa penggunaan yang berarti, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam rangka efisiensi penggunaan kayu
perlu diupayakan pemanfaatan serbuk kayu menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Pembakaran kayu akan menghasilkan briket arang dan arang aktif yang mengandung karbon yang juga dimanfaatkan untuk papan komposit, papan semen dan
bahan campuran beton.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Sifat – sifat dari hasil pembakaran serbuk kayu
Kerapatan 0,45 grcm
3
Kerapatan total 1,38-1,46 grcm
3
Porositas 70
Sifat-sifat kekuatan Kekuatan penampatan
26Nmm
2
Kandungan air 5 – 8
Kandungan karbon 80 – 90
Kandungan abu 1 – 2
Zat-zat yang mudah menguap
10 – 18
sumber : Fengel,1995
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Alat Dan Bahan 3.1.1. Peralatan