B. Upaya Hukum Yang Dilakukan Apabila Debitur Macet Dengan
Agunan Atas Tanah Yang Belum Terdaftar Pada PT. Bank Sumut Cabang Gunung Tua
Bank harus melaksanakan analisis yang mendalam sebelum memutuskan untuk menyutujui atau pun menolak permohonan kredit dari
calon debitur. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi permasalahan atas kerdit yang telah disalurkan. Akan tetapi, meskipun bank telah melakukan
analisis yang cermat, resiko kredit bermasalah juga mungkin terjadi tidak ada satu pun bank di dunia ini yang tidak memiliki kredit bermasalah,
karena tidak mungkin dari semua kredit yang disalurkan semuanya lancar.
53
Untuk menyelesaikan kredit bermasalah macet atau nonperforming loan itu dapat ditempuh dua cara atau starategi yaitu
penyelamatan kredit dan penyelesaian kredit. Yang dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah
melalui perundingan kembali antara bank sebagai kreditur dan nasabah sebagai debitur, sedang penyelesaian kredit adalah suatu langkah
penyelesaian kredit bermasalah melaui lembaga hukum. Yang dimaksud dengan lembaga hukum dalam hal ini adalah Panitia Urusan Piutang
Negara PUPN dan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara DJPLN, melalui Badan Peradilan, dan melalui Arbitrase atau Badan
Alternatif Penyelesaian Sengketa.
54
53
Ismail, Op.Cit., hal. 125
54
Hermansyah, Op.Cit., hal.76
Mengenai penyelamatan kredit bermasalah macet dapat dilakukan dengan berpedooman kepada Surat Edaran Bank Indonesia No.
264BPPP tanggal 26 Mei 1993 yang pada prinsipnya mengatur penyelamatan kredit bermasalah sebelum diselesaikan melalui lembaga
hukum. Dalam surat edaran tersebut yang dimaksudkan dengan penyelamataan kredit bermasalah adalah sebagai berikut :
a. Melalui Rescheduling
Rescheduling merupakan upaya yang dilakukan bank untuk menangani kredit bermasalah dengan membuat penjadwalan kembali.
Penjadwalan kembali dapat dilakukan kepada debitur yang mempunyai itikad baik akan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk membayar
angsuran pokok maupun angsuran bunga dengan jadwal yang telah diperjanjikan. Penjadwalan kembali dilakukan oleh bank dengan
harapan debitur membayar kempali kewajibannya. Beberapa alternatif rescheduling yang dapat diberikan bank antara lain :
a. Perpanjangan waktu kredit
Misalnya, jangka waktu kredit 2 tahun diperpanjang menjadi 5 tahun, sehingga total angsuran perbulan menjadi lebih rendah.
b. Jadwal angsuran bulanan dirubah menjadi triwulan
Perubahan jadwal tersebut akan memberi kesepatan nasabah untuk mengumpulkan dana untuk mengangsur dalam triwulan.
c. Memperkecil angrusan pokok dengan jangka waktu akan lebih
lama. b.
Melalui Reconditioning
Reconditioning merupakan upaya bank dalam menyelamatkan kredit dengan mengubah seluruh atau sebagian perjanjian yang telah
dilakukan oleh bank dengan nasabah. Perubahan kondisi dan persyaratan tersebut harus disesuaikan dengan permasalahan yang
dihadapi oleh debitur dalam menjalankan usahanya. Dengan perubahan persyaratan tersebut, maka diharapkan bahwa debitur dapat
menyelesaikan kewajibannya sampai dengan lunas. Beberapa alternatif reconditioning yang dapat diberikan bank antara lain :
a. Penurunan suku bunga
Misalnya bunga kredit pada perjanjian awal sebesar 20 diturunkan menjadi 18. Penurunan suku bungan tersebut akan
menyebabkan penurunan biaya bunga yang harus dibayar oleh nasabah, sehingga secara total angsuran nasabah menjadi lebih
rendah. b.
Pembebasan sebagian atau seluruh bunga yang tertunggak, sehinnga nasabah pada periode berikutnya hanya membayar pokok
pinjaman beserta bungan berjalan. c.
Kapitalisasi bunga, yaitu bunga yang tertunggak dijadikan satu dengan pokok pinjaman.
d. Penundaan pembayaran bunga, yaitu pembayaran kredit oleh
nasabah dibebankan sebagai pembayaran pokok pinjaman sampai dengan jangka waktu tertentu, kemudian pembayaran bunga
dilakukan pada saat nasabah sudah mampu. c.
Melalui Restructuring
Restructuring merupakan upaya yang dilakukan oleh bank dalam menyelamatkan kredit bermasalah dengan cara mengubah struktur
pembiayaan yang mendasari pemberian kredit berupa pemberian tambahan kredit, atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian
kredit. Beberapa cara yang dapt dilakukan oleh Bank dalam restrukturisasi antara lain :
a. Bank dapat memberikan tambahan kredit
Penambahan kredit tersebut tentunya akan menambah beban bungan bagi debitur, akan tetapi tanpa adanya tambahan kredit
maka debitur tidak mampu menjalankan aktivitas operasionalnya, bank akan menghitung kembali berap dana yang dibtuhkan untuk
mendukung kelancaran operasinal perusahaan. b.
Tambahan dana tersebut berasal dari modal debitur Bank meminta kepada nasabah untuk menambah modal agar
perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini sulit dilakukan karena pada umumnya nasabah yang kreditnya bermasalah sudah
tidak memiliki dana, sehingga tidak dapat menambah midal dan tambahan modal dari bank diperlukan untuk kelancaran usaha
debitur. c.
Kombinasi antara bank dan debitur Bank akan menghitung kembali total danan yang dibutuhkan oleh
debitur kemudian setelah diperhitungkan kebutuhan modal tersebut, maka modal tersebut sebagian berasal dari bank berupa
tambahan kredit dan modal nasabah, yaitu dengan mencarikan
pemodal baru atau dari pemilik modal lama. Kombinasi ini, merupakan cara yang terbaik, karena bank menilai bahwa debitur
serius untuk menyelesaikan kreditnya, dengan ikut serta menambah modal.
Sedangkan mengenai penyelesaian kredit bermasalah dapat dikatakan merupakan langkah terakhir yang dapat dilakukan setelah
langkah – langkah penyelamatan yang berupa restrukturusi tidak efektif lagi. Dikatakan sebagai langkah terakhir karena penyelesaian kredit
bermasalah macet melalui lembaga hukum memang memerlukan waktu yang relatif lama, dan bila melalui badan peradilan maka kepastian hukum
nya baru akan ada setelah putusan pengadilan itu memperoleh kekuatan hukum tetap inkraacht van bewijs.
Pada PT. Bank Sumut Cabang Gunung Tua memilih penyelamatan kredit melalui cara Rescheduling yaitu dengan memperpanjang jangka
waktu kredit sehingga total angsuran perbulan menjadi lebih rendah. PT. Bank Sumut Cabang Gunung Tua memilih cara ini agar Debitur bisa
lancar membayar pinjaman pokok beserta dengan bunganya sampai kredit tersebut selesai dengan perpanjangan waktu kredit, dalam arti Debitur
dapat menyelesaikan kreditutangnya dan Bank dapat menyelamatkan kredit tersebut sehingga tidak mengalami kerugian.
55
55
Hasil wawancara dengan Erwin Alimansyah Siregar, Pensie Adm. Peny. Kredit, PT. Bank Sumut Cabang Gunung Tua, tanggal 2 Pebruari 2015
C. Eksekusi terhadap Tanah Belum Terdaftar Sebagai Jaminan Kredit