Perpisahan : Perceraian Secara Legal

orang proses ini akan berlangsung dalam waktu yang lama bahkan bertahun- tahun dan dihadapkan dengan banyak masalah. Seringnya, individu lama untuk mengambil keputusan untuk bercerai karena beberapa hal seperti, kekerasan, janji yang diingkari, perselingkuhan sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai. Proses pengambilan keputusan untuk bercerai merupakan suatu proses yang membutuhkan waktu yang diawali dengan ketidakpuasan terhadap kondisi rumah tangga kemudian berkembang menjadi pemikiran dan mulai mempertimbangkan keuntungan dan kerugian jika mempertahankan rumah tangga hingga berakhir pada sebuah pemikiran konsisten yang menghasilkan keputusan untuk bercerai atau tidak

2. Perpisahan : Perceraian Secara Legal

Pasangan akhirnya memutuskan bahwa mereka akan berpisah dan memutuskan untuk bercerai. Salah satu atau pasangan yang lainnya akan mengemasi barang- barang milik mereka dan meninggalkan rumah. Setelah itu pasangan ini akan dihadapkan dengan konsekuensi atas keputusan mereka. Priode ini akan menghadapkan mereka dengan kenyataan bahwa mereka sudah terpisah secara fisik dan biasanya ditandai dengan level distress yang tinggi. Pada kenyataannya, kebanyakan individu pada masa sebelum dan sesudah berpisah merupakan masa- masa yang lebih stres dibandingkan saat perceraian telah diputuskan. Salah satu tugas yang dilalui selama masa perpisahan adalah perceraian secara resmi. Terdapat tiga tahap yang dilalui dalam proses perceraian secara resmi, yaitu: mengurus perceraian, pengaturan keuangan, dan hak asuh anak. jika kedua pasangan setuju dengan segala suatu hal yang diputuskan maka proses akan berlangsung dengan sederhana dan lancar. Raras Sutatminingsih : Perceraian Dan Penyesuaiannya, 2009 USU Repository © 2008 Mengurus perceraian merupakan tugas pertama yang dilakukan dalam perceraian secara resmi yang berkaitan dengan pengurusan perceraian ke pengadilan. Masing- masing pasangan akan mencari pengacara yang menjadi pendampingan mereka untuk mengurus perceraian ini. Pengaturan keuangan setelah bercerai merupakan hal yang penting. Pasangan yang telah bercerai akan berbagi harta yang mereka miliki selama pernikahan berlangsung. Namun, untuk membagikan harta tersebut bukanlah hal yang mudah. Salah satu pasangan bisa saja tidak setuju dengan pembagian tersebut, karena sulit untuk membuktikan harta benda yang dimilki setelah menikah dan sebelum menikah. Jika terjadi ketidaksetujuan, proses ini akan memakan waktu lama dan selalu tidak berakhir dengan pembagian yang seimbang. Pembagian harta benda setelah bercerai juga menjadi sulit karena adanya perbedaan kebutuhan wanita dan pria setelah bercerai. Wanita seringnya menginginkan anak dan rumah, dengan kata lain suami bebas dari tanggung jawabnya seperti pengasuhan anak, pajak rumah dan tetapi seringnya lelaki tidak mendapat rumah. Pengasuhan anak dan hak untuk mengunjungi anak merupakan hal lebih kompleks dibandingkan dengan pengaturan keuangan. Kedua orang tua menginginkan untuk mengasuh anaknya. Kedua orang tua juga menginginkan untuk memiliki kontrol lebih terhadap anak- anak dan ingin bebas dari gangguan mantan pasangannya, tetapi masing- masing pasangan mungkin akan melakukan usaha- usaha yang lebih dari mantan pasangannya. Jika pasangan yang bercerai dapat membuat keputusan mengenai hak asuh, maka pengadilan akan meresponnya, sebaliknya, jika pasangan yang bercerai tersebut tidak dapat berkompromi mengenai hak asuh anak, maka pengadilan akan mengambil langkah- langkah hukum. Raras Sutatminingsih : Perceraian Dan Penyesuaiannya, 2009 USU Repository © 2008 II. PENYESUAIAN PERCERAIAN

A. Penyesuaian Perceraian